Happy Reading
"Tadi lo ditantangin apa sama kakak gue ngel?". Tanya Raka ketika ketiganya sudah terduduk dibangku kantin. Jelas yg dimaksud Raka adalah Adrian kakak kandungnya yg berjarak dua tahun lebih tua darinya, namun hubungan keduanya terlihat tidak baik jika di sekolah, seperti menjaga jarak. Padahal Raka sama sekali nggak ada niat menjaga jarak dengan kakaknya itu.
"Ade deh. Kepo aja sih lo". Jawab Angel.
"Bukannya kepo ngel. Kita tuh peduli plus penasaran. Lagian lo tuh ada-ada aja mau nantangin kak Adrian". Giliran Fatih ikutan menyeletuk.
"Gue ditantang main basket sama kak Adrian". Kata Angel pada akhirnya.
"Ngel! Kakak gue itu kapten basket lho kalau lo lupa. Gue aja yg lumayan pinter basket selalu kalah kalo lagi tanding berdua ama dia". Pungkas Raka. Jelas ia tahu betul, kakaknya itu kalau urusan basket sangat ahli dan handal.
"Ya kan itu lo! Kalau gue belum tentu". Ungkap Angel santai. Meskipun dalam hati ia pun ragu dan sangat pesimis memenangkan pertandingan basket itu. Mendengar kata Angel barusan sontak kedua pemuda itu memutar bola matanya jengah, sahabat perempuannya ini memang selalu optimis dengan segala kePDannya.
"Gue cuman bisa doain semoga lo beneran menang ngel". Ujar Raka sambil menepuk-nepuk bahu Angel.
"Gue juga". Kata Fatih ikutan. Langsung dihadiahi unjuk jempol oleh Angel. Lalu ketiganya lekas menyantap makanan yg mereka pesan beberapa menit yg lalu.
"Pacar lo gimana ngel? Udah beri penjelasan ke elo?". Tanya Raka sambil melihat sekilas kearah bangku yg biasa ditempati Rizky Dkk disana. Dan benar, mereka sedang duduk disana. Lalu Raka kembali memfokuskan matanya pada makanan yg disantapnya.
"Penjelasan? Gue nggak begitu penting buat di beri penjelasan. Emang gue siapanya?". Kata Angel terdengar pesimis.
"Lo nggak coba tanya ke dia?". Tanya Fatih. Ia tau tentang Angel dan Rizky pastinya dari Raka, siapa lagi.
"Enggak. Gue kan nggak kepo. Sekali-kali gue yg dicariin bukan gue mulu yg nyari dia. Kan capek juga gue". Kata Angel sambil terkekeh menutupi rasa sakit dihatinya.
"Nah. Gini nih. Akhirnya lo sadar juga ngel. Seneng gue dengernya. Biar aja sih tu Rizky tau rasa". Kata Fatih senang. Ia sebagai sahabar benar-benar muak melihat sikap Rizky ke Angel yg nggak ada berubahnya bahkan sudah hampir empat bulan mereka menyandang sebagai sepasang kekasih. Sedangkan Angel hanya tersenyum menanggapi Fatih.
Sedangkan di sisi lain pojok kantin itu, beberapa cowok juga sedang nongkrong sambil sesekali menggodai siswi-siswi yg lewat di samping bangkunya.
"Ada ada aja sih lo nantangin tuh adek kelas, mana cewek lagi. Nggak gentle lo". Celetuk Gerald anak kelas 12.
"Dia ikut campur urusan gue. Dia sendiri yg minta gue nantangin dia". Jawab Adrian.
"Emang apa taruhannya sampek lo mau nantangin dia".
"Gue bakalan minta dia jadi pacar gue. Tapi kalau gue kalah, gue bakalan berhenti ngebully".
"Tunggu deh, tuh cewek bukannya pacarnya Ketos kita?". Tanya salah seorang dari mereka. Dan diangguki oleh Adrian. Memang sudah tak di sangkal lagi, bahwa seluruh sekolah tau bahwa Angel dan Rizky itu pacaran. Meski nggak pernah ngumbar hubungan kayak orang lain.
***
Sudah masuk waktu pulang sekolah, namun agaknya kebanyakan siswa masih enggan keluar gerbang. Kelas 11 dan 12 sepertinya sudah memadati area pinggir lapangan outdoor itu. Jelas saja, pertandingan basket dari pentolan badboy sekaligus kapten tim basket sekolah itu adalah hal yg sangat di elu-elukan kebanyakan murid, apalagi para siswi. Dan lagi, yg membuat mereka memilih untuk melihat pertandingan itu adalah karena lawan main dari Adrian, sang kapten basket adalah Angela Alvira Mahiro, gadis yg menurut mereka tidak terlalu tersorot publik. Tidak pintar, tidak terkenal dan bukan anak yg bandel banget, hanya pernah menjadi heboh ketika ia dulu baru-baru menyandang status sebagai kekasih ketua OSIS memang sempat viral kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angela
Dla nastolatkówAku mencintaimu sampai pada detik kenyataan menamparku bahwa kau tak lagi mengenalku, menginginkanku bahkan mencintaiku. But I still love you long ago, now forever ***