Keluarkan suaramu...
Jangan diam dan skeptis.
Aku tahu, kau sibuk dalam kalut marut
Riuh sendiri tak ingin dicurangi
Bukan karena nyaman
Namun, rahasia dalam angan
Sebab menatapmu adalah rahasia terindah dalam kagumku
Apalagi membiarkan resahmu bercengkerama denganku
Kemarilah, goreskan tinta merahmu di dahiku
Aku tak akan pergi
Tak akan kencang berlari
Dan tak akan arogan padamu
Tak apa bila aku menebak?
Ini seperti matahari laut tengah
Yang membakar lembut jiwa-jiwa emasmu
Benarkah?
Biar saja ia mencerca waktumu
Tapi, jangan semangatmu.
Kenapa masih diam?
Oh, tak apa bila menolakku ribuan kali
Tapi, jangan tebal muka
Gugupmu menyakitkan
Lingkaran kelam binar matamu,
meluruhkan setengah nyawaku
Kau yang jauh
Dan aku pula jauh
Bersama merakit jaya dalam peta lain arah
Ya. Lupakan rakit dan biduk masa lalu
Katakanlah aku penat berkawan
Meski aku dihujam selusin gamang
Tak akan penat berilustrasi tentangmu
Hangatmu dalam sifatmu yang melayu
Jadi, keluarkan suaramu...
14 Oktober 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
U N D E R T H E M O O N
PoetryAku adalah Selena. Del Luna. Atau secara harfiah bisa kau sebut sebagai benda mengapung di angkasa dengan ribuan lembah dan jurang gulitanya. Meski sudah beratus tahun ikut bersama bumi dalam orbit, itu tidak lantas membuatku terbiasa. Rasanya seper...
