Andai saat aku berlayar dengan sampan
Raguku tak sembunyi di haluan
Andai saat itu aku tidak lapar siulan
Tak akan kucerai sampanku sebab hujan
Andai aku tak pilih kapal siwalan
Hanya karena kepulan meringis sendirianBagaimana aku bicara?
Baru berucap sebaris sudah ditampar bara suara
Penumpang, berkata: "KAU. Bidak kapal yang berotak tua."
Menudingku inginkan jamang dengan karya tak terarah
Hentikanlah. Aku jujur bergetah.Aku, pernah berendam culas
Tak terhitung. Kerap beruntung.
Sebab semua orang malas bertingkah tegas
Dan, kemarin culasku buntung.
Dikepung. Lalu. Didangkung.17 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
U N D E R T H E M O O N
PoesíaAku adalah Selena. Del Luna. Atau secara harfiah bisa kau sebut sebagai benda mengapung di angkasa dengan ribuan lembah dan jurang gulitanya. Meski sudah beratus tahun ikut bersama bumi dalam orbit, itu tidak lantas membuatku terbiasa. Rasanya seper...