5

5.7K 240 4
                                    

Apa tadi Dalla nggak salah denger?

"Da-Davi?"

Cowok di depan Dalla itu menghela nafas, ia melepaskan genggaman pada lengan Dalla.

"Jadi gimana?"

Dalla mengerjap beberapa kali, menarik nafas beberapa kali, rasanya ia ingin masuk kelas saja. Entah kenapa berhadapan lagi dengan Davi membuatnya jadi aneh.

Apalagi setelah mendengar permintaan maaf dan genggaman dari Davi yang masih saja terasa. Degupan jantungnya menjadi tak karuan.

"Gi-Gimana ... a-apanya?" Dalla bersuara dengan terbata, mendadak gugup.

"Jawaban lo apa soal omongan gue tadi?" Tapi sepertinya Davi tak ingin membuang waktu, tak ada kata basa-basi dari cowok itu.

Dan buruknya, Dalla tak bisa menangkap maksud dari ucapan Davi itu.

"Dal-Dalla nggak paham."

Davi berdecak, ia tak boleh lepas kendali lagi.

"Gue nggak mau ngulang perkataan tadi. Jadi lo jawab aja gimana."

Saat itulah tanpa sadar Dalla ikut berdecak.

Davi nih gengsinya gede banget. Kerjain juga ah lama-lama.

"Gimana Dalla mau jawab kalau Dalla nggak ngerti maksudnya Davi." Dalla maju beberapa langkah, dalam batinnya Dalla terkikik geli. "Davi mau jawaban apa?"

Davi merutuki perbuatan Dalla itu, dalam hati ia mengumpat untuk cewek yang memasang wajah kebingungan di depannya ini.

Sebenarnya nih cewek memang gak tau apa pura-pura gak tau, sih?! Terpaksa!

"Lo maafin gue apa enggak?!"

Dih, ngegas.

Hampir saja tawa Dalla tersembur keluar. Tapi dengan baiknya ia berdehem untuk menyembunyikannya.

"Maafin Davi buat hal apa?" pancing Dalla semakin menjadi.

Sedangkan Davi mulai mengepalkan tangannya. Sabar, Dav. Ini aja belum kelar!

"Kemarin," cueknya dengan memandang ke arah lain. Yang malah membuat Dalla semakin gemas.

"Emang kemarin Davi ngapain?"

Kurang ajar!

Davi mengembuskan nafas kasar. Dengan kesal ia melangkah pergi. Meninggalkan Dalla yang melongo di tempat. Ia sudah tak peduli lagi Dalla memaafkannya atau tidak yang penting niatnya sudah tersampaikan.

"Ih ... Davi! Masa minta maafnya gitu sih, kalau nggak ikhlas minta maaf ya mending nggak usah!" omel Dalla menatap punggung tegap Davi yang berjalan menjauh.

"Bodo!" balas Davi dari depan sana.

Dalla menghentakkan kakinya kesal. "Dalla nggak maafin Davi, nih!" ancamnya.

"Terserah!"

Rese!

Baru saja Dalla dibuat terbang karena kedatangan cowok itu ke kelasnya tiba-tiba. Dalla mengharapkan kejadian yang menyentuh hatinya dari Davi. Tapi yang ia dapat?

"Emang ya, berharap sama cowok semacam Davi itu percuma, buang-buang imajinasi Dalla yang berharga aja. DAVI NYEBELIN!" teriaknya sebelum Davi hilang menuruni tangga.

Dan Dalla kembali dibuat terkejut karena balasan teriakan dari cowok jangkung itu.

"GUE EMANG GANTENG!"

DALLA || The Cheerful Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang