30

2.2K 96 10
                                    

Tanpa disadari, waktu berjalan semakin cepat.

Hari ini menjadi hari terakhir untuk Penilaian Akhir Semester (PAS), karena itu waktu jam pulang dipercepat. Dalla yang baru keluar dari kelasnya kini ragu untuk pergi ke lapangan, tempat diadakannya pertandingan basket.

Sekolah Dalla jadi tuan rumah melawan sekolah dari kota lain, bahkan karena adanya PAS ini waktu perlombaan dimulai pun setelah berakhirnya PAS.

Tapi yang membuat Dalla ragu karena ia akan bertemu Argo, cowok itu sendiri yang memintanya untuk menonton. Tapi karena hubungan keduanya yang belum membaik, Dalla jadi ragu.

"Udah, ah. Jangan kebanyakan mikir, dukung sekolah kita." Sisil menarik lengan Dalla, diikuti Nadya di sisi lengannya yang lain.

Mereka bertiga langsung pergi ke lapangan basket indoor, rupanya sudah sangat ramai. Nasib baik Putra sudah dulu datang dan mendapat tempat terdepan, mereka jadi bisa jelas menonton.

Terlihat Argo dan timnya sedang berdoa dan saling menyemangati sebelum permainan dimulai. Dan saat ada aba-aba dari wasit, club basket yang dipimpin Argo mulai memasuki lapangan. Teriakan ricuh dari penonton langsung terdengar.

"Argo bebeb semangat ya!

"Tumbangkan sekolah lawan!"

"Pangeran Argo semangat!"

Dalla geleng-geleng kepala mendengar selorohan aneh itu. Tapi detik berikutnya Dalla dibuat tertegun karena Argo baru saja tersenyum untuknya dari kejauhan sana, membuat Sisil langsung menyenggol lengannya pelan.

Pritt!!!

Permainan sudah dimulai, Dalla dibuat terbawa ke permainan cantik yang Argo suguhkan. Bahkan baru beberapa menit berjalan, Argo sudah mencetak banyak poin.

Dalla sampai dibuat berdebar takut ketika Argo jatuh karena didorong oleh lawan, Dalla berdiri dari kursinya. Rasa khawatir jelas terlihat pada diri Dalla.

"Argo hati-hati!"

Dari sekian banyaknya teriakan, hanya teriakan bernada khawatir bercampur manis itu yang mampu membuat Argo yang sedang berusaha berdiri itu mulai tersenyum. Dibalasnya teriakan Dalla dengan acungan jempol, mata Dalla langsung memanas.

Rasanya sudah cukup menjauh dari Argo. Percuma. Dalla tak mendapat apa-apa, ia malah kehilangan teman terbaiknya.

Dan Dalla juga memutuskan untuk tak mau lagi melibatkan perasaanya dengan kelemahannya. Ia tak mau kejadian seperti dirinya dan Argo terulang lagi. Jika dipikir-pikir dengan kondisi Davi yang jauh lebih buruk darinya, kelemahan Dalla bukan apa-apa.

"Dalla harus berubah!"

💧💧💧

Dengan senyum mengembang, Dalla menghampiri anak-anak club basket yang sedang merayakan kemenangan mereka. Meski ia sudah jarang ikut berlatih, ia kan masih anggota.

"Selamat, ya. Kalian hebat," puji Dalla tulus dari hatinya, "kalian keren!!"

Ucapan selamat itu pun dibalas dengan hangat dari anggota yang lain, bahkan Argo tak menyangka kalau gadis itu akan datang ke sini.

Menyadari kalau Argo sedang menatapnya, Dalla langsung menatap cowok itu, lalu Dalla membalas senyumannya, membuat Argo tertegun.

Perlahan Dalla mendekati Argo, lalu disodorkannya sebotol air mineral yang baru dibelinya.

"Ini buat Argo, pasti haus."

DALLA || The Cheerful Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang