Kepasar minggu beli jamu
Jamu wati harganya murah
Kalau aku jadi kamu
Sudahlah pasti aku nyerahLepas jamu ganti donat
Kue donat yang bermutu
Tapi jika kamu kuat
Bolehlah maju nomor satu^Sekarang aku ganti pantun aja ya :)
*****
Suasana menjadi canggung setelah kejadian tadi. Tapi aku mecoba mencairkan suasana dengan mengajak Riki bercerita banyak saat berjalan jalan mengelilingi pasar malam.
Aku banyak bercerita kisah kisah lucu aku dengan Rosa waktu kecil. Dan Riki sesekali ikut menceritakan kisah keluarganya yang sangat humoris.
Aku rasa kami semakin dekat dengan adanya kejadian tadi. Kami bahkan bisa tertawa lepas tanpa merasa canggung dan malu malu lagi. Lebih merasa mengenal diri masing masing saja.
Mungkin malam ini menjadi malam yang sempurna jika aku melakukannya pada orang yang tepat, dan mungkin aku terasa amat bahagia jika tidak melihat seseorang itu.
Rasanya mood dalam diriku hilang dalam sekejap. Cukup melihat namun meruntuhkan semua dinding pertahanan hati. Aku sudah mencoba melupakannya dan bahkan mengikhlas-kannya. Namun jika hati ini belum siap, aku bisa apa?
Flasback on
Dea dan Riki sedang meminum pesanannya. Mereka sedang berbincang bincang santai, karena beberapa kali mereka tertawa lepas dan tersenyum manis ke arah masing masing.
Ketika Dea ingin mengambil hanpone nya di atas mejanya, kepalanya mendongak, dan tanpa sengaja matanya melihat keluarga yang bahagia, mereka sedang berjalan santai dengan berbagai gurauan yang terdengar di telinga Dea.
Namun di mata Dea, keluarga itu kehilangan satu personil mereka, tapi seolah olah mereka tak kehilangan salah satu anggota keluarganya.
Mungkin benar jika anggota keluraga yang hilang itu tak dianggap, dan mungkin bukan orang penting yang harus dicari, atau hanya sekedar ditanyai kabar lewat media sosial.
Dengan keadaan setengah sadar Dea menolehkan wajahnya, Dea lebih melilih melanjutkan minum minumannya sebelum Riki sadar ada yang aneh dengan Dea.
Kalaupun Dea dianggap Sadar, mungkin tidak. Ataupun dianggap tak sadar itu jelas salah. Wajah Dea bahkan terlihat lebih lesu dan bingung. Iya, Dea sedang bengong dengan mulut yang menyeruput minumannya.
Ckrekk..
Dea kaget serta melotot melihat Riki, dan ya, Riki malah tertawa hebat.
"Riki ihh hapus gak, pasti jelek deh gue" protes Dea masih marah atas kelakuan Riki.
Flasback off
Setelah puas berjalan dan bercerita tentang kehidupan ku dan Riki. Kami menaiki kuda lumping. Aku menunggu di gerbang pembukaan arena kuda lumping, sedangkan Riki membeli tiket untuk naik.
"Yuk naik" Riki menggenggam tanganku, aku sontak kaget.
"Eh, Yuk"
Kami menaiki kuda lumping bersama. Anehnya kami menaiki satu kuda untuk berdua.
Sedari tadi kami tertawa terus, tak ada hal aneh yang aku rasakan. Diatas kuda kami seperti orang gila yang terus bergendik ngeri melihat sesama.
Setelah puas menaiki kuda lumping aku memutuskan untuk pulang, lagipun ini sudah terlalu malam. Aku harus ingat, aku ini perempuan. Tidak baik bagi kodrat nya perempuan yang pulang terlalu malam, apalagi perginya dengan laki laki.
*****
"Makasih ya Rik, hari ini gue bahagia"
"Sama sama. Kalau gitu gue pamit De" Riki berjalan masuk mobilnya.
"Iya, hati hati" balasku.
Aku masuk ke rumah dan mendapati kak Raihan duduk main game di sofa ruang tamu.
"Dari mana De?"
"Oh, dari pasar malem"
"Tadi dicariin temen kamu"
"Cewe? "
"Cowo"
"Ha? Yang bener? Kalau gitu aku masuk dulu kak"
Aku berlari menaiki tangga rumah Mami. Dengan cekatan tanganku membuka pintu kamar, dan untung saja Lena tidak sedang dalam kondisi buruk.
"Kalau masuk ketok dulu kek! Salam kek"
"Hehe, Sorry sorry"
"Ngapain aja baru pulang"
"Gak ngapa ngapain kali" tungkasku, "oh iya tadi kata kak Raihan ada temen cowo gue kesini? Siapa? "
"itu tu si Bastian"
"what! Beneran? "
"hmmmm"
Tasku gemetar, sepertinya ponsel didalamnya sedang ada yang menghubungi, jadi handpone nya bergetar.
SiAbas Bastian
Lo kmn aja?
Cwe prgi mlm gk baik!
Sma cwo lgi!
Ksih kbr kek
Blngnya cma tmn
Masra gtu? Tmn?
Gw kcwa De!Aku melipat keningku, bingung dengan sikap aneh Bastian. Kenapa dia jadi marah marah gak jelas? Emang kewajibanku memberitahu aktifitasku padanya? Bahkan dia bukan siapa siapa ku!
Saraca Dea A.
Hrus ngasih tau?SiAbas Bastian
Hrus!Saraca Dea A.
Emng lo siapa gue?
Ap hak lo?
Ini sma skli bkn ursan lo!SiAbas Bastian
Slh klo kwtir?
Cma MASTIIN LO!Saraca Dea A.
Mksih udh kwtir
Tpi gausah berlbihSiAbas Bastian
Iy
Sna tdur, udh mlemSaraca Dea A.
OkeSiAbas Bastian
Gd night De.Aku menutup ruang chat ku dengan Bastian. Pikiranku memilih untuk me read saja, mungkin karena hati dan perasaanku takut akan kembali berharap.
Aku berdiri dari tempatku dan langsung meng charger handpone ku. Setelah itu aku langsung cuci muka dan naik keatas kasur untuk tidur. Sebelum itu aku sempat menoleh ke samping, melihat Lena yang belum tidur.
"Gue tidur duluan ya Le"
"Oh iya, mimpi indah lo" saut Lena
"Hmmm yaudah iya. Good night Le"
"Too De"
Setelah itu aku menutup mataku, dan perlahan alam bawah sadarku mulai mengasai sepenuhnya diriku dan keadaan disekitar.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Teen FictionApa aku salah jika harus memilihmu menjadi jodohku? Atau aku salah jika terlalu berharap padamu? Jadi aku harus bagaimana? Entahlah biar takdir yang menjawab semuanya. •••••••••••• Dea yang diam diam menyebut nama Bastian di setiap doanya, juga diam...