"R-rangga?"
Lirih gadis berperawakan tinggi dengan jaket putih kesayangannya dan rambut yang digerai sempurna,ia menatap pemuda didepannya nanar,matanya memanas.Pemuda dihadapannya hanya diam seribu ocehan aneh,ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya kasar.
"Mau Lo apa?"
Tanya pemuda tampan itu,kedua tangannya ia sembunyikan kedalam saku jaket.
Jika pakar ekspresi melihat wajahnya,mungkin mereka akan mengira hal yang sama,Rangga menatap jijik Raissa.Keputusan Raissa yang mendadak untuk menyusul kekasihnya —karena Rangga belum memutuskan hubungan mereka pergi ke Amerika demi mengungkapkan pernyataan yang sulit.
Mata awan Raissa membendung seperkilogram air pahit,ia membuka mulut perlahan,
"A...Andrean"
Lirih Raissa pelan,kemudian air matanya meluruh menulusuri pipi tirus gadis cantik itu.Rangga mengernyit dahi heran,
Andrean?nama belakangnya?."Aksara Rangga Andrean,"
Gumam Raissa nyaris tidak terdengar,tapi jarak mereka kini lumayan dekat,jadi Rangga bisa meraupnya dengan indera pendengarannya."P...putra dari Sadewa Hernandez Javier"
Tambah Raissa kembali membuat Rangga menatapnya malas.Salju turun dengan sangat lebat,mungkin malam nanti akan terjadi badai salju yang besar, di jalanan menuju kediaman Rangga yang sepi,Raissa terisak kecil.
"Andrean d..dan Javier"
Ucap Raissa sedikit keras dari sebelumnya."Mau Lo apa?"
Tanya Rangga kembali,tatapan jijik dan malasnya menambahkan wajah datarnya"Apa isi perjanjian Lo sama vaghas?Apa maksud marga keluarga Evan yang sama sama nama marga vaghas dan bokap Lo?"
Final Raissa penuh penekanan disetiap katanya.Dan Rangga hanya bisa mengangkat alis bingung,
"Perjanjian gue sama vaghas cuman harta warisan,dan elo"
Deg
Jantung Raissa seakan dipompa,napasnya mulai sedikit tersengal,air matanya terus saja berjatuhan tanpa permisi.
"G-ggue?"
Raissa menunjuk dirinya sendiri bimbang dan Rangga hanya mengangguk malas."Udah?cukup?ga penting"
Sungut Rangga yang langsung membalikkan tubuh tinggi beda 2 cm nya dari Raissa.Rangga melangkahkan kakinya perlahan,ada sedikit rasa berat meninggalkan gadis dibelakangnya sendiri,lalu ia mengingat sesuatu dan berhenti,
Ia menoleh mendapatkan Raissa yang tengah menatapnya sendu,"Kita putus,Lo sama gue udah ga ada hubungan apa-apa lagi"
Ucap pemuda itu lalu kembali berjalan berlalu dari pandangan Raissa.Raissa mulai menangis terisak mengeluarkan semua yang ia tahan sedari menatap Rangga,ada rasa senang bercampur kecewa karena rangga baik-baik saja.
Rencana Raissa menyusul Rangga sudah dipikir begitu apik oleh gadis itu,jadi walaupun rangga meninggalkannya dipertemuan pertama,sekali lagi,ia tidak akan pernah menyerah.
Keputusannya sudah bulat,ingin menanyakan perihal penting yang benar-benar membuat kehidupan sekelilingnya hancur.
Tentang kematian ayah kandung Rangga dan marga Javier.
Fiction ini penuh rollercoaster,jika tidak berminat tinggalkan halaman,dan jika menggoda simpan di riwayat perpustakaan.
Bertele tele dan tidak nyambung
Kata itu hanya bisa diucapkan oleh orang bodoh untuk cerita ini.Dibutuhkan vote , hanya vote.
Hatur nuhun
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME (Rangga X Raissa)
Teen Fiction"Gue cuman lelaki bajingan yang ngandelin janji manis untuk tiang hubungan kita,gue gak pantes dibilang manusia,lu bener,gue emang malaikat dua muka" -aksara Rangga Andrean Kisah putus nyambung dari Raissa dan Rangga menghantarkan mereka kedalam...