rangga? (3)

58 8 0
                                    

yang ga voment bisulan👍

"Rangga kamu jadikan bakal tinggal bareng papa?"
Suara pria paruh baya itu terdengar persis di telinga Rangga,pantas saja ia meninggikan volume handphone nya dan menempelkan ditelinga.

"I-iiya pa penerbangannya besok pagi" gumam Rangga,ia agak kaget ketika suara papa nya itu terdengar sampai ke ubun-ubun otaknya.

"Papa sedikit bingung,awalnya kamu lebih milih tinggal bareng mama,tapi kenapa sekarang kamu jadi berubah pikiran mendadak".

Rangga mengangkat sudut bibirnya,ia ingat akan hal yang baru saja terjadi tadi,dan perempuan itu.

***

"Jadi yang dipake cuman love shot?"
Raissa mengangkat alisnya micing,vaghas yang sedari tadi mengomentari tulisannya jelek kini sudah pulang.

Lelaki yang ada dihadapannya mengangguk,ia kembali menatap Raissa mencatat judul lagu tersebut,Tujuh lagu yang direncanakan hanya membuat pikiran Raissa sia sia,yang dipilih hanya satu lagu.
Lelaki itu mengambil buku Raissa
ia sedikit tersenyum,rumus dan sedikit catatan yang ditulis gadis bermarga Natha itu bertebaran dimana mana.

Raissa hanya mengerutkan alisnya,ternyata bukan hanya vaghas yang mengira tulisannya jelek,seniornya pun mempunyai pemikiran yang sama.

Masa tulisan gue jelek,Rangga pernah bilang tulisan gue bagus,malah paling bagus dikelas.
Gumam Raissa tetap menatap seniornya yang tak meredakan senyum bulukannya itu.

***

"Gue bakal tunangan sama Rangga!!"
Lengking perempuan dengan gaun cantik yang baru saja ia pakai untuk pergi kerumah istimewa.

"Tunangan sama Rangga?"
Temannya berkerut heran,ia agak sedikit Lola dengan perkataan perempuan yang tengah kegirangan.
Perempuan dengan gaun berwarna abu-abu itu mengangguk,ia menyunggingkan sudut bibirnya

"Bukannya Rangga lagi pacaran sama Raissa?dan tadi waktu disekolah Rangga bilang bakal pergi ke Amerika".

"Pergi ke Amerika?"

***

Kini cuaca panas telah diganti dengan dinginnya malam dan sorotan dari cahaya bintang , suasana di kota Jakarta ini bahkan masih ramai,dinginnya malam tidak menjadi penghalang mungkin.

Lelaki tampan itu kini tengah bernostalgia bersama air panas dan gula,ia bahkan bingung untuk membuat teh yang dipinta ibunya.
Sebelum pergi tanpa ijin,Rangga harus menjadi anak yang berbakti,jadi ibunya tidak akan membuang Rangga ketika mengetahui Rangga ada bersama mantan suaminya.
Mantan suami, mereka baru saja berpisah beberapa bulan yang lalu,sebelum Rangga dan Raissa menjadi sepasang kekasih untuk kesekian kalinya.

"Nyusahin emang"
Gumam Rangga menatap fokus batas air yang ada di cangkir teh,tidak masuk akal,mungkin baginya cangkir teh di dapur akan sama dengan kopi mahal di kafe yang sering ia beli.

"Ranggaa !! "
Wanita paruh baya itu seakan menganggu Rangga melakukan aksi anehnya,Rangga kemudian berdiri dengan tegap dan melirik ke ruang tengah.

"Apa?! Tunggu aja ga lama ".

"Mama ga yakin kamu bisa bikin teh"
Ucapan dengan sedikit tarikan napas mamanya hanya membuat Rangga berdecak.

"Rangga bisa , mama tunggu aja".
Rangga yang masih memegang sendok teh berisi gula rasanya ingin mengeluarkan sumpah serapah ala badboy nya,terlebih ketika ia bergumam mengucapkan bacot .

  "Rangga !! "
Teriakan Okta mana Rangga terus mengisi daun telinga lelaki yang tengah risih itu.

    "Apa lagi jingan !!"

  "Hp kamu!"
Hp?Rangga melihat sekeliling meja dapur,kompor,hingga wastafel,tidak ada benda pipih yang sudah retak miliknya.

    "Kenapa?dimana?"
Rangga mulai menyaut ucapan mamanya yang berkicau.

    "Bunyi."
Satu kata,satu tarikan nafas kasar,Rangga melemparkan sendok teh yang kecil itu entah kemana,ia berlari kencang sembari berfikir bahwa dirinya seperti pemain timnas.
  Ia takut yang menelponnya itu papanya,untung saja hp yang membuat sendok teh terlempar berada cukup jauh,didekat TV yang kini tengah dilengkapi dengan sinetron.

            BATAS SUCI

don't forget-!



REMEMBER ME (Rangga X Raissa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang