part 7

3.6K 347 7
                                    

Semenjak emily tau bahwa regina sudah memiliki kekasih. Ia memutuskan untuk sedikit menjaga jarak dengan regina. Bukannya ia membenci regina tapi ia tak ingin perasaan sukanya terhadap regina semakin membesar.

William sedikit bingung dengan perubahan sikap emily yang tiba tiba seperti menjaga jarak dengan regina. Bahkan beberapa kali william mengajak emily hangout bertiga emily selalu menolak dengan alasan ia harus menemani michael sedangkan ketika william mengajaknya pergi berdua emily langsung mau.

Seperti saat ini,sepulang dari kampus emily dan william memilih pergi ke rumah emily untuk bermain playstation.

William berdecak kagum saat memasuki gerbang rumah emily. bahkan rumah emily di jaga oleh tentara united states. Emily menghentikan mobilnya lalu keluar dari mobil di ikuti william.

William sedikit gugup saat melihat seorang pria tampan berdiri menyambut emily.

Emily memberikan kunci mobilnya lalu mengajak william ke dalam rumah. Dari tempat emily memarkir mobil mereka harus berjalan menuruni tangga menuju rumah emily. William tak bisa menyembunyikan perasaan kagumnya melihat rumah emily yang terlihat sangat nyaman dan di penuhi dengan tumbuhan membuat cuaca panas kota surabaya tidak terasa. Rasa sejuk, dingin dan hembusan angin yang bisa william rasakan.

"Mommy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy... im home" teriak emily saat memasuki rumah. Tapi tidak ada yang menanggapi teriakan emily.

"Sepertinya tidak ada orang" ucap william.

"Hmm... mungkin mommy dan michael main ke rumah tetangga. Duduklah" ucap emily.

Emily menghampiri bi inah dan meminta bi inah menyiapkan beberapa cemilan dan minuman. Emily mengganti pakaiannya terlebih dahulu sebelum bermain playstation.

Sedangkan william sedang duduk di ruang tv sambil sesekali memperhatikan jack yang beberapa kali berjalan di depannya.

"So sexy" ucap william.

"Who?" Tanya emily tiba tiba.

William terkejut saat emily tiba tiba sudah ada di belakangnya.

"Nothing" ucap william.

"Katakan padaku siapa yang kau bilang sexy? Sudah pasti itu bukan aku. Atau kau sedang memikirkan bi inah?" Ucap emily sambil tertawa.

"No way. Astaga aku bisa gila jika bi inah yang ku pikirkan" ucap william.

"Lalu siapa yang kau perhatikan?" Tanya emily.

"Itu" ucap william.

Emily melihat ke arah tangan william menunjuk. Ia bisa melihat jelas dari jendela besar di depannya jack sesang menyirami tanaman.

"Jack?" Tanya emily.

"Ohh jadi namanya jack. Nama yang keren" ucap william.

Emily hanya tertawa melihat reaksi william. "Ada apa dengan tawa itu? Apa ada yang lucu?" Tanya william.

"Kau menyukai jack?"tanya emily dengan penuh curiga.

"No way. Aku hanya kagum" ucap william.

"Really?" Tanya emily.

"M... kenapa kau menghindari cece?" Tanya william. William sengaja mengalihkan pembicaraan karena ia tak ingin menjawab ucapan emily.

Emily seketika terdiam mendengar pertanyaan william. "Why? Kenapa diam? Apa ada masalah?" Tanya william.

"Tidak ada" ucap emily dengan sedikit gugup. Melihat reaksi aneh emily membuat william semakin curiga.

"Kau tau M... kau bisa cerita padaku. Kau bisa percaya padaku. Aku berjanji tidak akan memberitahu cece" ucap william.

"Hanya perasaanmu saja will. Aku baik baik saja. Aku tidak pernah menjauhi cece" ucap emily.

"Ini bukan hanya perasaanku tapi cece juga merasa begitu. Dia terus bertanya padaku apa dia melakukan sebuah kesalahan" ucap william.

"Im sorry. Aku benar benar sibuk kemarin. Jika ada waktu aku berjanji akan ikut bersama kalian"ucap emily.

"Jika memang kau tidak menghindari cece. Bagaimana jika kita hangaout bersama sekarang juga" ucap william.

"What??"tanya emily.

"Kau keberatan? Kau mau beralasan apa lagi?" ucap william

"Bukan begitu maksudku will. Tapi jika mendadak apa cece bisa?" Ucap emily.

"Aku akan menelponnya" ucap william.

William mulai menghubungi regina sedangkan emily mengepalkan kedua tangannya dan berharap regina tidka mengangkat panggilan william.

Jantung emily berdegup kencang ketika mengetahui bahwa regina mengangkat panggilan william. Ia terus berdoa agar regina menolak ajakan william tapi semuanya pupu saat regina menyetujui ajakan william.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

William dan emily masuk ke sebuah cafe tempat mereka bertemu dengan regina. Perhatian emily dan william tertuju pada seorang wanita yang sedang duduk di dekat jendela sambil meminum secangkir kopi.

"Cece" ucap william dengan hebohnya.

William memeluk dan ememberikan ciuman ke pipi kanan dan pipi kiri regina. Sedangkan emily hanya bisa tersenyum dan menyapanya. Entah mengapa ia merasa benar benar gugup melihat regina.

"Kau mau minum apa M?" Tanya regina.

"Ice caffe latte" ucap emily dengan sedikit gugup.

"Kau wil?" Tanya regina.

"Ice americano" ucap william.

Regina memanggil seorang pelayan dan mengatakan semua pesanannya. Setelah kepergian pelayan, william berpamitan untuk pergi ke toilet. Ia langsung pergi meninggalkan emily dan regina. Terjadilah kecanggungan antara emily dan regina. Sesekali emily melirik ke arah regina dan begitu pun sebaliknya.

"M...." panggil regine.

"Ya ce..?" Ucap emily.

"Apa aku melakukan sebuah kesalahan kepadamu?" Tanya regina.

"Tidak. Kenapa kau bicara seperti itu?" Tanya emily.

"Hmmm.... kau seperti berusaha menghindariku" ucap regina.

"Hanya perasaanmu saja. Aku tidak seperti itu ce" ucap emily.

"Syukurlah jika kau tidak menghindariku" ucap regina sambil merebahkan kepalanya di bahu emily. Perlakuan regina membuat jantung emily seolah ingin meledak.

William yang baru datang dari kamar mandi pun terkejut melihat sikap regina pada emily. Ada sesuatu yang tidak beres dengan sikap regina dan william berencana mencari tau itu. Akhirnya mereka menghabiskan waktu dengan berbincang dan bersenda gurau

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang