part 35

2.7K 236 8
                                    

Emily merapikan buku bukunya lalu bergegas untuk pulang. Tapi ketika ia berjalan ke mobil, ia melihat regina berdiri di samping mobilnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Em, aku ingin bicara denganmu" ucap regina.

"Apa lagi yang ingin kau bicarakan re? Aku tidak memiliki banyak waktu. Ghina menungguku di apartement" ucap emily.

"Apa kau benar benar sudah tidak mencintaiku?" Tanya regina.

"Aku tidak ingin menjawab pertanyaan seperti itu" ucap emily.

Regina tersenyum mendengar ucapan emily. Ia menjadi semakin yakin jika emily masih mencintainya.

"Aku ingin kita kembali bersama. Aku mencintaimu em" ucap regina

Deg

Emily tidak habis pikir dengan ucapan regina.

"Itu tidak mungkin. Kau besok akan menikah dengan alex bahkan di perutmu sudah ada anak alex" ucap emily.

"Itu hanya status em. Tapi percayalah di hatiku, aku hanya mencintaimu" ucap regina.

Emily tertawa mendnegar ucapan regina "bagaimana kau bisa bicara seperti itu ketika kau sedang mengandung anak alex? Aku sudah bersama ghina. Kita jalani kehidupan kita masing masing saja" ucap emily.

"Tapi ghina hanya memanfaatkanmu em. Percayalah padaku dia hanya ingin menikmati kemewahan dan uangmu" ucap regina.

"Re, apa masalahnya? Dia kekasihku, dia berhak menikmati apa yang aku miliki. Kau tidak tau apapun tentang ghina jadi jangan mencoba menghasutku. Pikirkan saja pernikahanmu besok dan akan ku pastikan aku akan datang bersama kekasihku" ucap emily lalu langsung masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di apartement, emily di sambut dengan berbagai macam masakan yang di buat oleh ghina.

"Kau memasak ini semua?" Tanya emily.

"Hmm... aku sedang bahagia. Jadi aku memasak ini semua" ucap ghina.

Emily menuntun ghina duduk di ruang makan. "Untuk apa kau melakukannya? Kau hanya membuat tubuhmu lelah" ucap emily.

"Tidak melelahkan sama sekali. Aku senang melakukannya" ucap ghina.

Emily menggenggam kedua tangan ghina lalu perlahan memberikan kecupan hangat di kedua telapak tangan ghina.

"Sekarang biarkan aku yang melayanimu" ucap emily sambil tersenyum.

Emily mengambil piring dan menuangkan makanan untuk ghina. Ghina ingin membantu emily tapi emily melarangnya. Emily menyuapi ghina sambil sesekali menggoda dan mengecup pipi ghina.

Ghina merasa begitu bahagia dengan perlakuan emily. "Kau juga harus makan" ucap ghina.

"Aku akan makan setelah memastikan kekasihku menghabiskan makanannya" ucap emily.

"Manis sekali" ucap ghina sambil membelai pipi emily.

"Sayang, tadi regina menemuiku" ucap emily tiba tiba.

"Untuk apa dia menemuimu? Bukankah dia besok akan menikah dengan alex" ucap ghina.

"Dia ingin kami kembali bersama. Dia bilang dia masih sangat mencintaiku" ucap emily.

"Benarkah? Bagaimana denganmu? Kau masih mencintainya?" Tanya ghina.

"Tentu saja tidak. Saat ini aku hanya bisa melihat satu wanita dan wanita itu bernama ghina" ucap emily.

"Astaga... kau belajar dari mana berkata manis seperti ini" ucap ghina sambil membelai pipi emily.

"Apa lagi yang ia katakan?" Lanjut ghina.

"Dia bilang bahwa kau mendekatiku karena aku kaya" ucap emily.

"Lalu apa tanggapanmu?" Tanya ghina.

"Jika memang harta membuatmu bertahan denganku maka aku akan bekerja keras agar kau terus bersamaku" ucap emily sambil tersenyum.

Ghina cukup terkejut mendengar jawaban emily. "Kau tidak marah?" Tanya ghina.

"Kenapa harus marah? Uang memang penting bagi kita. Lagi pula uang tidak ada artinya dan tidak sebanding dengan apa yang kau berikan padaku" ucap emily.

"Apa maksudmu?" Tanya ghina.

"Kau memberikan perawanmu padaku. Bagiku itu harta yang tak ternilai ghin" ucap emily.

Ghina tersipu malu mengingat adegan panas mereka pertama kali. Emily membelai pipi ghina dan tersenyum

"jangan membuat dirimu tidak nyaman karena omongan orang. Yang harus kau tau, aku menerimamu apa adanya" ucap emily.

Mendengar ucapan emily membuat ghina memeluk emily dan menangis meratapi kebodohannya yang mendekati emily karena uang.

"Don't cry" ucap emily sambil mengusap punggung ghina.

"Aku mencintaimu" ucap ghina sambil terisak.

"Aku tau sayang. Lebih baik kita makan sekarang, lalu kita pergi berbelanja. Kekasihku harus terlihat paling cantik di pernikahan regina besok" ucap emily.













Emily memilih beberapa pakaian untuk ghina lalu meminta ghina mencobanya. Awalnya emily menunggu di depan ruang fitting room. Tapi karena terlalu banyak pakaian yang harus ghina coba, ghina meminta emily untuk ikut masuk.

Emily membantu ghina mencoba pakaian yang ia pilihkan. Tapi tatapan emiky hanya terfokus pada leher jenjang putih mulus milik ghina.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya ghina.

"Aku tidak bisa menahannya lagi" ucap emily lalu langsung menyanbar bibir ghina.

Ghina terkejut merasakan serangan emily tapi disisi lain ia juga menyukai perlajuan emily padanya. Emily menjatuhkan pakaiannyangbia pegang lalu kedua tangannya berganti  memainkan kedua payudara ghina.

"Ahhh" desahan ghina tertahan di sela selah penyatuan bibir mereka.

Ghina menarik tengkuk emily agar lidah emily semakin ganas mengeksplor setiap inci rongga mulutnya.

Tok tok tok

Penyatuan mereka seketika terhnti mendengar seseorang mengetuk pintu.

"Tunggu sebentar" ucap emily.

Emily nampak kesal karena ada yang mengganggunya. Ghina mengecup beberapa kali bibir emily "kita lanjutkan nanti" bisik ghina dengan nada sensual.

Senyum emily mengembang mendengar bisikan ghina. "Sayang, bantu aku mencoba semua pakaian ini" ucap ghina.

"Lupakan saja. Aku akan beli semuanya agar kita bisa cepat pulang" ucap emily. Emily memungut baju yang ia jatuhkan lalu begegas untuk keluar dan membayar semua pakaian yang ia pegang tanpa memikirkan pakaian itu pas atau tidak di tubuh ghina.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang