part 8

3.6K 330 5
                                    

Setelah menghabiskan waktu untuk berbincang dan bersenda gurau mereka pun memutuskan untuk pulang. William memilih pulang bersama regina karena rumah william lebih dekat dengan regina di bandingkan dengan emily. Emily pun tidak keberatan karena ia lebih tenang jika regina pulang bersama william di bandingkan pulang sendiri.

Sebelum sampai di rumah william, regina dan william mampir ke sebuah toko roti. Ia membeli beberapa roti pesanan mamanya sedangkan william hanya berdiam diri di mobil sambil memikirkan perilaku kedua sahabatnya itu.

"Emily suka cece? Itu mungkin. Cece suka emily? Ahhh tidak mungkin" gerutu william.

William sangat tau karakter regina karena mendekati seorang regina bukanlah hal yang mudah di tambah lagi william tau jika alex kekasih regina termasuk pria yang sempurna. Tampan, tinggi, putih, dan yang paling penting kaya.

Lamunan william bubar ketika regina masuk ke dalam mobil.

"Why? Kau melamun?" Tanya regina.

"Hmm... aku memikirkan beberapa hal yang tidak penting" ucap william.

"Kau memikirkan jack" ledek regina. Regina tau mengenai jack karena emily menceritakannya dan hal itu membuat william menjadi sasaran ledekan regina.

"Stop it. Lets go" ucap william kesal.

Karena sangat kesal mendapat ledekan dari regina. Ia sampai lupa menanyakan mengenai emily pada regina.

-

-

-

-

-

-

-

-

sesampainya dirumah, emily langsung bergabung dengan keluarganya yang sedang menikmati makan malam mereka. "kau darimana?" tanya jordan. 

"nongkrong dengan teman" ucap emily. 

"kau ini bisanya hanya nongkrong saja. cobalah kurangi kebiasaan buruk ini. contoh tiffany dan jennifer mereka selalu mementingkan belajar mereka" ucap jordan. 

"kakak tidak akan berpikir seperti aku dan jennifer dad. yang ada di otak kakak hanya wanita cantik" ledek tiffany. 

"tiff... jaga bicaramu" ucap margareth yang membuat tiffany terdiam seketika. 

"kak tiffany benar mom. apa tidak bisa kak emily kembali ke kodratnya sebagai wanita. aku malu setiap temanku yang melihat kak emily selalu membicarakan keanehan kak emily. kita sekarang di indonesia bukan di amerika yang semua serba di bebaskan" ucap jennifer. 

"jennifer diam" bentak margareth. 

"aku ke kamar dulu" ucap emily. emily meninggalkan meja makan begitu saja. setiap kali keluarga emily berkumpul selalu saja ada bahasan yang menyinggung tentang penyimpangan seksual yang dimiliki emily. 

"kalian berdua benar benar keterlaluan. mommy tidak pernah sekalipun mengajari kalian bersikap seperti itu. apalagi ke kakak kalian sendiri. asal kalian tau, mommy lebih bangga memiliki anak yang berperilaku baik tapi memiliki penyimpangan seksual daripada memiliki anak yang normal tapi tidak punya attitude sama sekali" ucap margareth. margareth menyelesaikan makannya lebih cepat untuk menyusul emily. michael pun ikut turun dari tempat duduk lalu berlari mengikuti margareth. 

"dad, apa kami salah?" tanya tiffany. 

" tidak sayang. selesaikan makan malam kalian terus masuklah kedalam kamar. daddy akan bicara dengan mommy nanti" ucap jordan.

di keluarga emily seperti terbelah menjadi dua kubu. kubu jordan yang berisikan jordan, tiffany dan jennifer. jordan terbilang menyayangi semua anaknya tapi setelah tau penyimpangan seksual yang dimiliki emily membuat jordan sangat kecewa dan mulai memperlakukan emily seperti orang asing. sedangkan di kubu margareth beranggotakan margareth, emily dan michael. sebenarnya margareth tidak pernah membeda bedakan anak anaknya tapi terkadang ia seperti berada di kubu emily karena ia merasa kasihan melihat putri sulungnya itu selalu mendapat cacian bahkan dari keluarganya sendiri. 

"M" ucap margareth sambil memasuki kamr emily. ia melihat emily sedang berdiri di balkon kamarnya. emily terlihat mengusap air matanya sebelum ia berbalik dan tersenyum kepada margareth dan michael. mereka bertiga duduk di atas tempat tidur. michael langsung duduk di pangkuan emily sambil memeluk erat tubuh sang kakak. 

"kau menangis?" tanya margareth

"tidak. tadi anginnya sangat kencang dan mataku kemasukan debu. aku baik baik saja mom" ucap emily. 

"m... you are my daughter and i know you so well. kau bisa berbagi dengan mommy perasaanmu sekarang" ucap margareth. 

"aku baik baik saja mom. mommy tidak perlu khawatir" ucap emily. 

margareth hanya bisa menghela nafas melihat sisi keras kepala emily. emily memang sering berbagi dengan margareth tapi hanya sebatas permasalahan kisah cinta emily. diluar itu emily benar benar menutup dirinya rapat rapat. 

"kalau kau lelah dengan semua ucapan adikkmu bilang pada mommy" ucap margareth. 

"aku hanya tidak ingin ada pertengkaran dan perdebatan mom" ucap emily sambil berkaca kaca. 

"no baby. its okey. ceritakan pada mommy jangan memendamnya sendiri" ucap margareth. 

emily hanya menggeleng lirih "mom, lebih baik emily menyewa tempat tinggal sendiri di dekat kampus" ucap emily. 

margareth terkejut mendengar pemintaan emily "why?apa kau sangat terluka dengan ucaapan kedua adikmu hingga kau ingin pergi dari rumah ini?" tanya margareth. 

"tidak mom. bukan itu alasanku. aku ingin mencoba hidup mandiri.aku tidak bisa terus bergantung pada mommy. aku ingin mencoba mendewasakan diri dan aku ingin lebih fokus pada masa depanku. aku ingin fokus belajar dan juga mengembangkan bakat desain yang aku miliki" ucap emily. 

"kau berbohong. mommy yakin semua ini karena ucapan daddy dan kedua adikmu. sekali saja jujurlah pada mommy" ucap margareth sambil menggenggam tangan emily. seketika itu emily tak bisa menahan lagi air matanya. ia menangis sekencang kencangnya sambil memeluk michael yang ternyata sudah terlelap dalam pelukannya. margareth ikut berlinang air mata menatap sisi lemah yang selama ini di sembunyikan oleh emily. 

"kau tak perlu menjelaskan apapun mommy mengerti perasaanmu. jika memang itu akan membuatmu bahagia mommy akan bicarakan dengan daddymu. mommy hanya ingin semua anak mommy bahagia. jika rumah ini bagai neraka bagimu tak apa silahkan cari surgamu" ucap margareth sambil tersenyum membelai tangan emily. 

"thank you mom" ucap emily sambil tersenyum. "tidurlah sayang. kau pasti lelah biar mommy membawa michael ke kamarnya" ucap margareth. 

"tidak perlu mom. biarkan michael tidur dengan em malam ini" ucap emily. 

margareth hanya tersenyum lalu memberikan kecupan di kening emily dan michael sebelum meninggalkan kamar emily. 

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang