part 15

3.7K 325 5
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan ke bandung. Para mahasiswa jurusan bisnis berkumpul di stasiun karena mereka ke bandung menggunakan transpotasi darat yaitu kereta.

Jadwal keberangkatan mereka tinggal sepuluh menit lagi dan untuk kursi, mereka menggunakan kelas eksekutif jadi emily dan william duduk berdampingan sedangkan regina duduk sendiri di karenakan sahabatnya diana tidak ikut dalam perjalanan ini.

Regina melirik ke arah emily dan william yang terlihat mulai duduk nyaman sambil memasang earphone mereka. Sedangkan regina, ia bingung dengan apa yang ia ingin lakukan.

Regina memutuskan untuk berdiri dan menghampiri william. "Will.. tukar tempat" ucapnya santai.

"Why? Kau tidak nyaman duduk sendiri?" Tanya william.

"Kau tukar tempat denganku saja ce" ucap emily.

Regina kembali mendorong emily untuk duduk dan diam sementara mata regina memelototi william.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Itu menakutkan ce" ucap william.

"Kau bodoh apa pura pura bodoh? Mau pindah tidak?" Ucap regina dengan penuh penekanan.

"Okey... okey... aku pindah sekarang" ucap william.

Regina tersenyum lalu duduk di samping emily. Sejenak regina menatap ke luar jendela yang terlihat hamparan sawah yang cukup menyejukkan mata. Beberapa kali regina menatap emily yang terlihat sibuk menatap layar ponselnya sambil tersenyum.

Rasa ingin tau regina begitu besar hingga ia memutuskan untuk melurik kelayar ponsel emily. Betapa terkejutnya regina ketika melihat emotikon cium yang di kirim ghina pada emily.

Entah mengapa melihat chat ghina dan emily membuat regina merasa kesal. Regina langsung bersandar sambil melipat kedua tangannya dan menatap keluar jendela.

Emily terkejut melihat reaksi regina "kau kenapa ce?" Tanya emily.

"Tidak. Tidak ada apa apa" ucap regina dingin.

Emily hanya menghela nafal lalu kembali menatap ponselnya. Tiba tiba saja emily menerima video call dari ghina. regina merasa semakin kesal ketika melihat emily sibuk video call dengan ghina.

Regina tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan tapi ia bisa melihat dengan jelas emily tertawa bahagia.

"Lihatlah.... cepat sekali dia berubah haluan" gerutu regina yang tidak terdengar oleh emily.

Ada rasa kehilangan di dalam diri regina. Emily yang biasanya sangat perhatian padanya tapi sekarang mulai acuh padanya. Ia berpikir keras untuk menarik perhatian emily.

Terlintas ide konyol di otak regina. Tiba tiba saja regina mencengkram lengan emily dan meringis kesakitan. Emily yang terkejut melihat regina langsung memutuskan video callnya dengan ghina.

"Kenapa ce?" Tanya emily dengan sedikit panik.

"Perutku sakit em. Efek haid" ucap regina sambil berpura pura meringis kesakitan. 

"Tunggu disini. Ku belikan teh panas" ucap emily lalu pergi ke gerbong restoran.

Regina tersenyum penuh kemenangan tapi senyumnya luntur ketika ia melihat william menatapnya dengan tatapan tajam.

"What?" Tanya regina.

William menunjuk ke arah ponsrlnya seolah olah memberikan tanda pada regina untuk melihat ke arah ponselnya.

William
Aktingmu sangat bagus.
Aku menikmatinya ce. Wkwkwk

Regina
Akting apa?

William
Aku tau kau tidak haid. Karena baru beberapa hari yang lalu haidmu selesai. Jadi kau melakukannya karena ingin merebut perhatian emily dari ghina kan😆

Regina
Tidak. Aku sedang benar benar sakit perut.

William
Jika kau sakit perut kenapa kau bisa membalas pesanku ini. Apa sakitnya sudah hilang?😂😂

Regina menatap kesal ke arah william sedangkan william menjulurkan lidahnya mengejek regina. Regina langsung memasukkan ponselnya ketika melihat emily datang sambil membawa segelas teh panas.

"Minumlah. Agar perutmu tidak sakit lagi" ucap emily.

"Thank you" ucap regina sambil tersenyum.

Emily membalas senyuman regina lalu kembali duduk dan mulai memasang earphone. Regina meneguk teh pemberian emily sambil sesekali menatap emily sedang sibuk memilih lagu.

"Its you" ucap regina.

"What?" Tanya emily.

"Dengarkan lagu its you. Ali gatie" ucap regina.

"Apa lagunya bagus?" Tanya emily.

"Menurutku bagus. Mungkin kau juga akan suka" ucap regina.

"Baiklah. Aku akan mendengarkan lagu yang kau sarankan. Ce, apa perutmu sudah membaik?" Tanya emily.

"Sudah. Ini berkat teh yang kau beri. Terimakasih" ucap regina sambil tersenyum.

"Syukurlah jika sudah membaik. Sekarang tidurlah. Perjalanan kita masih panjang" ucap emily.

Regina mengangguk lalu merebahkan kepalanya di bahu emily. Emily sedikit terkejut tapi ia sebisa mungkin mencoba mengatur detak jantungnya.

"Kau tidak keberatan kan?" Tanya regina.

"Tidak. Jika ini membuatmu nyaman aku tidak keberatan sama sekali" ucap emily.

Regina mulai menutup matanya sedangkan emily mulai mendengarkan lagu yang disarankan oleh regina.

Kereta api mereka berhenti tepat di setasiun bandung pada pukul 7 malam. Para mahasiswa langsung di bawah ke hotel menggunakan bis. untuk pembagian kamar, satu jamar akan di huni oleh dua orang dan emily harus satu kamar dengan regina karena tidak ada yang mau satu kamar dengan emily.

Sesampainya di kamar, emily dan regina bergantian untuk mandi. Emily mandi terlebih dahulu lalu kemudian regina. Saat regina mandi emily pergi ke luar hotel untuk membeli makan malam.

Emily membeli tiga porsi nasi goreng. 15 menit menunggu akhirnya nasi goreng pesanan emily selesai. Emily kembali ke hotel, ia sedikit terkejut ketika masuk ke dalam kamar ia menemukan regina sedang asik menelpon kekasihnya alex di luar balkon. Emily bisa mendengar jelas bagaimana regina bermanja manja kepada alex di telpon. 

Terdapat kekecewaan yang emily rasakan. Ia meletakkan nasi gorengnya di atas meja kemudian ia memilih untuk berbaring membelakangi regina. Rasa laparnya seketika hilang ketika melihat regina.

"Sadar emm... semua perlakuannya hari ini bukan karena ia menyukaimu tapi kau hanya seperti adik baginya" ucap emily dalam hati.

Emily memejamkan mata mencoba melupakan apa yang ia dengar dan ia lihat. Hingga akhirnya ia benar benar terlelap dengan perut keroncongan.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang