part 12

3.6K 326 6
                                    

Sepulang kuliah emily dan william sepakat bertemu di sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus. Mereka duduk berhadapan sambil sesekali meneguk secangkir kopi. Keheningan tercipta diantara keduanya.

Sesekali william menatap emily. Sedangkan emily hanya tertunduk seperti seorang tersangka yang sedang di interogasi.

"Kau tak ingin menjelaskan apapun?" Tanya william.

"Menjelaskan apa?" Tanya emily.

"Perasaanmu" ucap william.

"Jika semua sudah jelas bagimu kenapa harus aku jelaskan kembali" ucap emily.

William menghela nafasnya. Ia mencoba bersabar menghadapi emily. "Sejak kapan?" Tanya william.

"Jika aku bilang sejak pertama kali aku melihatnya apa kau percaya?" Tanya emily.

"Kenapa tidak jujur padaku?" Tanya william.

"Jika aku bilang padamu apa akan memiliki dampak bagiku? Kau tau kan cece sudah memiliki kekasih. aku bahkan tidak tau perasaannya padaku dan aku juga tidak mau merusak hubungannya karena aku pernah merasakan sakitnya di khianati" ucap emily sambil menunduk.

"Im sorry" ucap william.

"Sorry for what?" Tanya emily.

"Karena tidak menyadari perasaanmu lebih awal" ucap william.

"Itu bukan salahmu will. Ini keputusanku. Keputusan untuk memendam perasaanku. Tolong jangan katakan ini semua pada siapapun terutama cece" ucap emily.

"Harusnya kau mengatakannya em. Jika kau terus memendamnya itu hanya akan membuatmu sakit" ucap william.

"Aku baik baik saja will. Aku cukup bahagia dengan posisiku sekarang. Jika cece tau ia akan membenciku dan menjauhiku. Itu lebih buruk daripada menutupi perasaanku padanya" ucap emily.

"Baiklah terserah kau saja. Jika kau membutuhkan bantuanku aku pasti membantu" ucap william. Emily tersenyum menatap william. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti william.

Tiba tiba saja senyum emily luntur ketika melihat regina dan alex masuk kedalam cafe. Alex merangkul pinggal regina dan sesekali mengecup kepala regina. Begitupun regina yang terus tersenyum menatap alex.

william pun mengikuti arah pandang emily. Ia terkejut ketika melihat alex dan regina.

"Omg dari sekian banyak cafe kenapa mereka harus kesini" gerutu william.

Karena saat ini cafe terbilang cukup padat dan membuat regina melihat sekeliling mencari tempat yang kosong. Tatapan regina berhenti di meja william dan emily.

"Sayang itu william dan emily" ucap regina.

"Ohh iya. Kita bergabung saja dengan mereka" ucap alex

Alex dan regina berjalan menghampiri meja emily. Emily hanya bisa menunduk karena ia berharap regina tidak menghampirinya tapi ternyata tuhan berkehendak lain dan regina sudah duduk di sampingnya.

"apa kabar will? Em?" Tanya alex

"Baik" ucap emily dan william bersamaan.

"Baguslah. Sayang, kau mau pesan apa?" tanya alex.

"Green tea latte dan donuts oreo" ucap regina.

" apa kalian mau sesuatu?"tanya alex pada william dan emily.

"No thanks. Ini sudah cukup" ucap emily.

Alex pergi untuk membeli makanan dan minuman. Setelah kepergian alex terjadi keheningan diantara mereka bertiga. tiba tiba saja regina menggenggan tangan emily "apa kau sudah makan siang?" Tanya regina.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang