part 25

3.7K 296 3
                                    

Regina keluar dari kamar mandi dan melihat emily sudah duduk bersandar kepala tempat tidur sambil membaca sebuah buku.

Regina ikut duduk di samping emily. "Apa yang kau baca?" Tanya regina.

"Buku berjudul tentang kamu karya tere liye. Kau mau ikut membaca bersamaku?" Tanya emily.

"No thanks. Aku mau menonton tv saja" ucap regina.

Regina menggapai remot televisi lalu menyalakan televisi. Regina mencuri pandang beberapa kali ke arah emily yang masih asik dengan buku yang ia baca.

"Emm.... jangan abaikan aku seperti ini. Kau lebih suka dengan bukumu atau bersamaku" ucap regina kesal.

Emily bergegas menutup bukunya dan meletakkannya di atas nakas. "Tentu saja aku lebih suka bersamamu" ucap emily.

Regina tersenyum lalu meminta emily untuk berbaring di sampingnya. Emily dengan senang hati berbaring di samping regina.

"Apa yang kau tonton?"tanya emily.

"Ga tau" ucap regina.

"Gak tau? Lalu dari tadi apa yang kau tonton hingga kau tak tau jalan ceritanya?" Ucap emily.

"Aku terlalu asik menontonmu" ucap regina.

Ucapan regina membuat emily tertawa. "Apa yang kau lihat dariku?" Tanya emily.

"Hmmm... tampan" ucap regina.

"Tampan? Aku tidak tampan" ucap emily

"Bagiku kau tampan" ucap regina.

Emily hanya tersenyum lalu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah regina. Wajah emily semakin mendekat hingga membuat jantung regina berdebar kencang.

Perlahan emily melumat bibir regina dengan lembut. Regina pun mulai mengikuti permainan emily.

Hampir lima menit penyatuan bibir mereka akhirnya emily melepas ciumannya.

"Can i?" Tanya emily.

"what do you want?" Tanya regina.

"All of you. Boleh aku melakukannya lebih dari ini?" Tanya emily.

"Jangan sekarang. Aku belum siap" ucap regina.

Mendengar ucapan regina membuat emily sedikit kecewa tapi ia mengerti karena ini pertama kalinya bagi regina berhubungan dengan seorang wanita.

"Im sorry" ucap regina.

"Tak perlu minta maaf. Aku mengerti" ucap emily. Emily menarik regina kedalam pelukannya lalu keduanya mulai terlelap ke dalam mimpi mereka masing masing

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"Kenapa disini begitu sepi? Apa aku datang terlalu pagi" Ucap margareth. Margareth sengaja datang bersama michael untuk mengecek keadaan emily sekaligus mengisi lemari es emily dengan beberapa bahan makanan.

"Mommy... aku mau melihat kakak" ucap michael.

"Okey. Tapi jangan sampai kau membangunkannya" ucap margareth.

Michael langsung berlari menuju kamar emily. Ia sangat terkejut ketika melihat emily sedang tidur dengan posisi berpelukan dengan regina.

Michael pun memmutuskan untuk kembali menghampiri margareth. "Mommy... kakak sedang tidur sambil berpelukan seperti ini" ucap michael sambil mennirukan gaya tidur emily

"Really? Apa dengan kak ghina?" Tanya margareth.

"No. Dengan temannya kak william" ucap michael.

"Teman kak william? Apa kak regina?" Tanya margareth.

"Yes kak regina" ucap michael

"Kalau begitu biarkan mereka tidur. michael bantu mommy memasak untuk kak emily" ucap margareh.

"Yes mommy" ucap michael sambil tersenyum.

Saat michael dan margareth sibuk memasak berbeda dengan regina dan emily. Regina menggeliat lalu berbalik membelakangi emily.

Emily sedikit terganggu dengan pergerakan regina. Ia kembali memeluk regina dan mengecup setiap inci leher dan bahu regina.

"Morning baby" bisik emily.

Regina tersenyum mendengar ucapan indah dari sang kekasih.

"Mau bangun sekarang?" Tanya emily.

"No. Aku masih mengantuk" ucap regina tanpa membuka matanya.

Emily tersenyum lalu kembali mengecup bahu dan leher regina. Ide nakal bahkan terlintas di pikiran emily. Emily memainkan lidahnya di leher regina hingga membuat regina tanpa sadar mendesah lirih

Permainan lidah emily membuat regina merasa horny. Akhirnya regina pun menuntun tangan emily untuk masuk kedalam piyamanya dan menyentuh kedua gunung kembar miliknya.

Emily begitu terkejut sekaligus senang karena ini artinya ia sedang mendapat lampu hijau dari regina. Perlahan emily meremas kedua payudara regina bahkan sesekali ia memilin puting regina yang mulai menegang.

Regina tidak tahan lagi matanya langsung terbuka dan ia pun berbalik menatap emily.

"Why? Kenapa kau..." ucapan emily terhenti karena tiba tiba regina melumat bibirnya dengan penuh nafsu.

Emily yang juga horny mencoba mengambil alih kontrol. Ia menindihi tubuh regina lalu mengecup setiap inci leher regina.

"Ahhh" desahan panas regina terdengar jelas di telinga emily dan membuat emily semakin bergairah.

Emily mulai memainkan lidahnya di payudara segina. Mulai dari menjilati,menghisap hingga menggigit. Satu tangan emily perlahan menyelinap kedalam celana dalam regina.

Emily bisa merasakan rambut halus di sekitar area kewanitaan regina. Regina pun membuka kedua kakinya seolah olah memberikan lampu hijau kepada emily.

Emily menatap wajah regina sejenak "can i?" Tanya emily.

Regina mengangguk lirihbmembuat emily tersenyum. Emily dengan tergesah gesah membuka celana regina agar lebih leluasa. Lalu ia memainkan clitoris regina terlebih dahulu sambil menjilati dan menghisap payudara regina.

"Baby give me more" ucap regina.

Mendengar permintaan regina membuat emily langsung memasukkan kedua jarinya kedalam vagina regina dan mulai menarik dan mendorong tangannya dengan perlahan.

Regina menekan kepala emily agar memperdalam permainan bibirnya di area payudaranya.

Regina mendesah hebat ketika emiky mulai mempercepat temponya. Untung saja suara desahan regina tidak terdengar hingga ketelinga michael dan margareth.

"Ahhh.... ouh...ahhh... em faster. I want cum" desah regina.

Semakin lama emily mempercepat temponya hingga akhirnya ia merasakan vagina regina bergetar hebat dan cairan hangat membasahi jarinya.

Regina terkulai lemas dan tersenyum membelai pipi emily. Emily menutup piyama bagian atas regina dan membiarkan bagian bawah karena masih basah. Emily menutup tubuhnya dan tubuh regina dengan selimut.

"Itu tadi mengesankan" ucap regina.

Emily hanya tersenyum lalu mengecup bibir regina berkalu kali.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang