part 27

3.3K 249 4
                                    

Mobil emily berhenti tepat di depan rumah ghina. Margareth terkejut melihat kondisi rumah ghina yang terbilang sangat sederhana.

"Are you sure?" Tanya margareth.

"Ini memang rumahnya mom" ucap emily.

Mereka berempat keluar dari mobil dan mendekati rumah yang terluhat sepi dari luar. emily harus mengetuk pintu lebih dari tiga kali hingga pintu terbuka dan terlihat mama ghina keluar.

"Ehh ada tamu rupanya. Mau bertemu ghina ya?" ucap mama ghina sambil tersenyum.

"Iya tante. Maaf sebelumnya jika kedatanganku mengganggu tante" ucap emily.

"Oh tidak tidak sama sekali tidak mengganggu" ucap mama ghina. Tatapan mama ghina beralih kepada beberapa orang yang berdiri di belakang emily.

"Perkenalkan aku margareth. Aku mama emily" ucap margareth sambil mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati mama ghina berjabat tangan dengan mama emily. "Erna. Aku mamanya ghina" ucap mama ghina.

"Senang bertemu denganmu. Ini putra bungsuku michael dan ini regina teman emily" ucap margareth.

Mama ghina menatap regina dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mama ghina merasa regina adalah sebuah ancaman bagi ghina untuk dekat dengan emiky di tambah lagi margareth terlihat dekat dengan regina.

Mama ghina menatap regina dengan tatapan tidak suka. Sedangkan regina hanya tersenyum meskipun ia sedikit kesal dengan tatapan mama ghina.

"Ma.. siapa yang..." ucapan ghina terhenti ketika ghina melihat emily datang bersama margareth, michael dan regina.

"Hai ghin" ucap emily sambil tersenyum.

"Hai... mama kenapa mereka tidak disuruh masuk?" Tanya ghina.

"Astaga mama lupa. Ayoo silahkan masuk. Aku akan membuatkan minuman" ucap mama ghina.

"Aduh tante tidak perlu repot repot" ucap emily.

"Ini tidak merepotkan. Ayo silahkan" ucap mama ghina.

"Kalau begitu aku akan membantu tante" ucap emily sambil tersenyum.

"Baiklah jika itu yang kau mau" ucap mama ghina.

Emily dan mama ghina masuk terlebih dahulu di ikuti oleh ghina, margareth, michael dan regina.

Seketika ruangan menjadi tegang disaat regina dan ghina duduk berdapmpingan di hadapan margareth.

"Tumben kamu tidak pergi ke apartement?" Ucap margareth.

"Oh iya tante. Tadinya aku mau pergi hanya saja aku sedikit tidak enak badan. Jadi aku memutuskan untuk tidak pergi" ucap ghina.

"Kau sakit? Apa kau sudah pergi ke dokter?" Tanya margareth.

"Aku sudah minum obat tante dan sekarang sudah baik. Aku akan datang ke apartement besok" ucap ghina sambil menatap tajam ke arah regina.

"Tidak perlu di paksakan datanglah kapan pun kau bisa" ucap margareth sambil tersenyum.

Tiba tiba regina mendapat telpon dari mamanya. Mama regina meminta regina untuk segera pulang. Regina akhirnya berpamitan dengan margareth lalu pergi tanpa memberitahu emily.

"Ghin, kamu pasti tidak ke apartement karena ada regina kan?" Tanya margareth.

"Maaf tante. Tapi aku akan mencoba profesional mulai besok" ucap ghina.

"Tante mengerti. Tak perlu buru buru. Satu lagi, emily akan kembali padamu. Karena tante menilai ada yang tidak baik dari regina" ucap margareth.

Ghina sedikit terkejut dengan apa yang di ucapkan margareth. "Apa maksud tante? Tanya ghina.

"Kau akan tau nanti. Tetaplah ada disamping emily" ucap margareth.

Ghina sangat bahagia karena mendapat dukungan dari margareth dan juga mamanya meskipun harus dengan embel embel harta.

"Kenapa tante mendukung ghina? Sedangkan tante tau keadaan ghina dan emily tidak sebanding" ucap ghina.

"Siapa yang bilang? Tante hanya ingin anak tante bahagia. Harta bisa dicari tapi kebahagiaan hanya kita yang bisa menentukan. Tetap semangat dan dapatkan emily kembali" ucap margareth sambil tersenyum.

Erna datang dengan emily sambil membawa beberapa cangkir teh. Emily terkejut ketika tidak melihat regina.

"Mom... dimana regina?" Tanya emily 

"Regina pulang lebih cepat. Ia bilang mamanya mencarinya" ucap margareth.

Emily hanya mengangguk lalu duduk di samping ghina. Erna pun ikut duduk sambil tersenyum menatap kagum margareth.

"Begini, kedatanganku kesini adalah untuk meminta ghina mengajariku membuat rendang. Aku sangat menyukai rendang buatan ghina" ucap margareth.

"Benarkah? Itu adalah resep keluarga kami. Jika memang mau belajar biar aku yang membantu" ucap erna.

"Ide bagus. Biar emily dan ghina pergi menemani michael. Dia pasti merasa bosan" ucap margareth.

"Tapi tante..." ucapan ghina terhenti karena erna memaksa ghina untuk bersiap ikut dengan emily. Ghina akhirnya pasrah dan bersiap. Sedangkan margareth pergi ke dapur bersama erna untuk mulai belajar resep masakan rendang.

"Kakak, aku ingin pergi ke mall dan bermain di gamezone" ucap michael.

"Baiklah. Bagaimana sekolahmu? Semua berjalan lancar?" Tanya emily.

"Lancar. Michael kan anak pandai. Sekarang michael sudah bisa membaca dan menulis" ucap michael.

"Kakak bangga kepadamu" ucap emily sambil tersenyum.

"Kakak... kakak kapan pulang? Michael sedih kalau jauh dari kakak" ucap michael.

"Why? Kan ada masih ada kakak kakakmu yang lain" ucap emily.

"Mereka tidak mau bermain dengan michael. Mereka hanya sibuk pada urusan mereka masing masing. Michael merasa kesepian" ucap michael.

Emily menarik michael kedalam pelukannya dan memberi ciuman hangat di kening michael. Michael duduk di pangkuan emily sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian ghina telah siap untuk pergi. Mereka bertiga bergegas pergi menuju salah satu mall terbesar di surabaya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang