"Wonjin? Masih berharap lo dapetin Minkyu segampang gitu?" Yohan menatap wajah Wonjin dengan gampangnya.
"Minkyu emang buat gua dan cuman kilik gua! Jangan berharap lo bisa nikah sama dia!"
"Cih, berapa kali Minkyu udah disakitin? Dia udah disakitin sama kak Jinhyuk, kak Midam, Terus siapa lagi? Gua nggak yakin lo bisa jagain Minkyu."
Wonjin menjawab Yohan "Gua nggak akan pernah nyakitin dia. Jangan pernah remehin gua."
"Gaakan... Lo cukup kasih Minkyu ke gua. Sebentar lagi dia bakalan jadi milik gua."
"Tapi tunggu sebentar, lo pernah berimimpi kalo impian lo bakalan jadi seorang koreografer dari agensi terkenal kan?"
"Iya, dan itu nggak ada hubungannya sama Minkyu." Balas Yohan dengan cepat.
"Dengar, peraturan dari kebanyakan agensi, seorang idol bahkan koreografer tidak diharapakan untuk menikah selama melakukan pekerjaan mereka. Bener lo mau ninggalin impian lo buat Minkyu?"
Yohan menggepalkan tangannya erat-erat
Yang dikatakan Wonjin benar juga, masa Yohan harus mengubur impiannya demi memperjuangkan cintanya?
Ya, apapun itu...
Minkyu lebih penting
"Cinta gua ke Minkyu lebih besar daripada impian gua."
Wonjin tersenyum licik "Yaudah, kalo gitu jangan sampai lo nanggis liat betapa berhasilnya gua bisa rebut cita-cita lo."
"Maksudnya?"
"Ya maksud gua, lo kan mau Minkyu tapi harus ngerelain mimpi lo kan? Sebagai gantinya, gua yang bakalan dapet mimpi lo itu meskipun gua nggak dapet Minkyu. Dan gua yakin, lo bakalan kerja asal-asalan." Kata Wonjin.
"Karena Minkyu punya gua, jadi pilihan lo buat lebih milih Minkyu dari pada impian lo sendiri itu salah besar."
"Jadi maksud lo, karena gua ambil Minkyu lo mau jadi koreografer biar gua nyesel ninggalin impian gua?"
"Tepat!" Lanjut Wonjin lagi "Liat ya, habis gua jadi koreografer terkenal, Minkyu bisa jadi milik gua. Gua udah kaya, kemudian gua tinggalin pekerjaan gua dan kerja di perusahaan bokap gua, gua tetap kaya seumur hidup. Minkyu pasti mau sama gua. Liatin aja."
"Gaakan, dia milik gua." Yohan langsung membawa tasnya keluar dari cafe.
Wonjin tertawa senang melihat Yohan yang tidak akan bisa bahagia bersama Minkyu,
"10 tahun yang akan mendatang, bahkan saat anak lo yang namanya Hyeonjun udah besar... Lo nggak akan bahagia..." ucap Wonjin.
Meskipun Yohan sudah keluar dari cafe, namun dia masih bisa mendengar ucapan Wonjin itu.
Wonjin meramalkan semuanya, kemudian bagaimana? Itukah yang terjadi?
...
"Han! Kenapa si? Begong gitu..." Kata Minkyu yang menyadarkan Yohan dari lamunanya.
Yohan masih memikirkan kejadian yang bahkan sudah sangat lama terjadi
Semua sudah perlahan terjadi
Wonjin benar-benar menjadi koreografer dan terkenal. Kerjaan Yohan berantakan...
Minkyu akan meninggalkannya?
"Kyu..."
Minkyu menaikkan satu alisnya "Iya kenapa?"
"Kamu gaakan ninggalin aku kan?" Tanya Yohan dengan penuh rasa ragu dan binggung.
"Maksudnya apa sih? Kok nanya gitu?" Minkyu heran karena Yohan tiba-tiba bersikap aneh.
"Kamu nggak punya perasaan kan sama orang lain?"
"Ya gapunya lah. Perasaanku cuman buat keluarga ini, terutama kamu dan Hyeongjun."
Yohan sontak sumeringah dan memeluk tubuh kecil Minkyu "Thank you for loving me from the bottom of your heart."
Minkyu awalnya kaget "Kamu kenapa si? Kenapa jadi aneh begini."
"Aku cuman takut kehilangan."
"Kehilangan siapa?" Tanya Minkyu.
"Kamu."
"Dih, ngaco deh... Udahan yuk, aku mau mgurus Hyeonjun sebentar." Ucap Minkyu.
Yoha melepas pelukannya dan menicium kening istrinya itu "Okay, aku juga mau tidur duluan. Good night, honey."
Sejauh ini sih, hubungan mereka masih aman sentosa
Lihat saja kedepannya
...
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage life ✓
Fanfiction⎯ produce x; kapal produce x dan kehidupan mereka setelah menikah.