"Gimana dirumah? Ibu dan ayahmu?" Tanya Jane kepada Jinwoo ketika mereka berdua tengah menikmati indahnya senja dibawah sebuah pohon rindang.
"Kacau... Aku nggak tau harus gimana. Papaku sekarang emosian, suka marah-marah... ya intinya benar-benar tidak bisa dimengerti."
"Aku turut prihatin. Aku ingin bantu, tapi aku bisa apa...?"
"Cukup selalu ada disini. Selalu ada sama aku."
Jane hanya tersenyum, tidak bisa memberikkan jawaban apapun
Karena Jane tidak ingin berjanji kalau itu tidak akan ia tepati
...
"Papa benar-benar akan menyekolahkanku ke amsterdam?" Tanya Jane ketika ia menerima sebuah tiket pesawat dan paspor.
Ayahnya menjawab "Disini nggak ada yang jagain kamu. Mama sama papa sibuk, kasian kamu terlantar. Kalau disana ada yang urusin kamu."
"Pah, aku nyaman banget disini. Sesibuk apapun kalian aku ada yang ngurusin. Papanya Jinwoo udah kayak papaku sendiri yang selalu sedia buat ngurusin aku."
"Haish... Jinwoo lagi... Jinwoo lagi... bisa nggak kamu menjauh aja dari dia? Papa nggak suka kamu pacaran sama dia."
"Emang kenapa sih pah? Jinwoo anak pintar, baik, keluarganya juga baik-baik. Ada masalah apa?"
"Kamu pikir tujuan papa menyekolahkan kamu ke amsterdam cuman untuk pendidikan?" Tanyanya.
"Iya. Emang ada apa lagi?"
"Papa ingin menjodohkan kamu dengan anak dari teman papa."
Jane langsung runtuh, rasanya dia langsung tidak sanggup
Berarti... Besok adalah hari terakhirnya bersama Jinwoo?
...
"Pah, makan yuk." Ajak Jinwoo dengan sopan.
Jinhyuk dari kemarin hanya berdiam diri di kamar, tidak mau makan dan benar-benar menyendiri
Byungchan juga masih ada dirumah mereka, selama Jinhyuk diam terus dikamarnya, Byungchan yang mengurusi Jinwoo
"Papa gamau makan!" Bentak Jinhyuk kepada anaknya.
"Pah, tapi nanti papa sakit..." Jinwoo berusaha untuk membujuk Jinhyuk dengan cara halus.
"Biarin!" Teriaknya sampai Jinwoo berakhir hanya makan bersama Byungchan sepeti malam-malam sebelumnya.
"Kak byung, masak apa malam ini?" Jinwoo mengalihkan topik ketika melihat Byungchan yang sudah duduk di meja makan sambil memaikan ponselnya.
"Cuman nasi goreng. Udah seadanya aja ya?"
"Gapapa, kak. Nasi goreng buatan kakak juga ngalahin restoran manapun." Puji Jinwoo untuk mencairkan suasana.
"Makasih, jinwoo. Makan ya sekarang, kakak temani."
"Ya, kak."
Setelah keduanya duduk berhadapan bersama, Byungchan kembali membuka topik pembicaraan
"Gimana? Kamu pasti males ya dirumah? Bang Jinhyuk lagi begitu..." ucap Byungcahn sambil mengunyah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage life ✓
Fanfiction⎯ produce x; kapal produce x dan kehidupan mereka setelah menikah.