Sekarang keluarga Minhee tengah berkumpul bersama, sesuai ajakkan ibu dari Minhee waktu itu
Dan ada pasangan sialan yang selalu membuat Dongpyo marah, siapa lagi kalau bukan pasangan Yunseong dan Jungmo?
"Sayang, kok diem aja sih?" Tanya Minhee kepada Dongpyo.
"Nggak papa kok." Dongpyo berbohong agar tidak menyakiti perasaan Minhee sama sekali.
"Jadi... Minhee, kamu belum punya anak juga sama Dongpyo?" Tanya ibu Kang kepada mereka.
"Ah... Hmm... Belum subur..." Ucap Minhee dengan ragu.
Ibu Kang, Keluarga Hwang dan anggota-anggota keluarga Minhee yang lain tertawa dengan jawaban konyol Minhee
"Masa sih belum subur? Justru kalian sudah tua, sudah kelewat masa subur."
"Ya gitudeh mah... Aku udah berulang kali nyoba sama Dongpyo tapi tetep aja nggak ada hasil..." Ucap Minhee dengan jujurnya.
"Gapapa.. Sabarin aja, mungkin belum waktunya."
"Astaga... Kalian itu. Kalau belum waktunya kapan lagi? Kalian tau? Umur kalian udah nggak muda lagi. Tuh, Jungmo sama Yunseong aja bisa cepet punya anak." Ucap Ibu Minhee sambil membangga-banggakan Jungmo.
"Iya, tapi hamilnya aja diluar nikah, cih." Dongpyo kesal karena merasa dibanding-bandingkan.
"Eh... Dongpyo jangan bilang begitu. Masih bagus mereka dikasih keturunan." Kata ayah Minhee yang ikut membangga-banggakan mereka.
"Iya... bagus sih. Tapi anak itu aja bukan anak Yunseong. Yunseong tuh nggak bisa kasih keturunan sama sekali."
Yunseong, Jungmo, dan Minhee yang sudah tau kejadian sebenarnya
Em... kejadian yang sebenarnya, yaitu Yunju adalah anak kandung dari Jungmo dan Minhee
mereka langsung menatap Dongpyo dengan tatapan seram mereka masing-masing
"Maksud kamu apa, Dongpyo?" Tanya nyonya Kang.
"Kalian selama ini dibohongi. Kalian nggak tau kalau sebenarnya Yunju itu anak siapa? Dia anak Minhee dan Jungmo!" Teriak Dongpyo dengan didengar oleh semua yang berada disana.
+
semenjak pertemuan itu hubungan antara Jungmo Yunseong menjadi semakin renggang dengan Dongpyo,
Minhee juga sekarang sudah semakin tidak ingin mengunjungi keluarganya lagi, apalagi ibunya yang pasti kecewa berat
"Kenapa sih, pyo? Kamu kenapa harus bilang begitu sama mereka?" Tanya Minhee seminggu setelah acara kumpul itu berakhir.
"Lah...? Mereka harus tau kebenarannya. Gimana sih? Aku nggak suka dibanding-bandingin sama keluarga Jungmo sialan."
"Kamu nggak mikirin Yunju? Kasian kan kalau Yunju dibilang seperti itu? Gimana sih kamu? Kamu udah ngerusak keluarga mereka!" Minhee meninggikan dan membesarkan suaranya.
"Minhee! Emang aku peduli sama Yunju? Yunju harusnya jadi anak kamu, anak aku juga. Seenaknya aja jadi anak Yunseong."
Minhee membalas dengan suara yang lebih kencang "Tapi Jungmo ibunya Yunju. Dia juga punya hak bawa Yunju. Please ya, disini semuanya karena ketidaksengajaan."
"Ketidaksengajaan? Apaan sih? Kamu sendiri yang naro obat perangsang di minuman Jungmo. Yunju emang hasil ketidaksengajaan? Emang kamu yang mau kan!?"
"Pyo, udah. Aku males berantem, okay?" Minhee berusaha untuk tidak memanaskan keadaan, dia juga tidak ingin ada keributan malam ini.
"Kamu males berantem tapi kamu yang ajak berantem."
"Aku nggak ngajak berantem, aku cuman mau denger langsung dari kamu, kenapa kamu bilang begitu? Kasian Yunju... Aku juga udah nggak dianggep baik-baik lagi sama keluarga aku. Bukan hanya aku, keluarga Jungmo juga ancur lebur sekarang."
"Aku justru seneng kalau keluarga Jungmo hancur! Emang apa pentingnya mereka?"
Minhee langsung membela Jungmo "Jangan salahin Jungmo! Ini semua salah aku! Kamu tahu kita itu saudaraan kan? Nama keluarga aku langsung turun karena kejadian itu!"
"Nah, belain aja si Jungmo terus! Emang Jungmo selalu bener di mata kamu, bukan aku!"
Karena sudah kehabisan kesabaran menanggapi istrinya, Minhee langsung menampar pipi Dongpyo,
"Aku tadinya baik-baik sama kamu. Aku tadinya bener-bener nggak mau berantem, tapi kenapa kamu selalu salahin aku sementara semuanya nggak sepenuhnya salah aku?"
Dongpyo benar-benar marah karena Minhee sudah berani menampar pipi kirinya,
"Maksud kamu nampar aku apa...? Kamu pikir dengan begitu semua masalah bisa selesai?"
"Aku yakin itu nggak akan selesaiin masalah. Tapi itu satu-satunya cara supaya kita berhenti berdebat sekarang."
Minhee pergi dari hadapan Dongpyo,
Tapi tiba-tiba Dongpyo berkata,
"Satu-satunya cara kita untuk selesaiin masalah ini ya cuman cerai..." Ucap Dongpyo.
Minhee menghentikan langkahnya "Kenapa harus cerai? Ada banyak cara yang baik-baik."
"Memangnya menamparku adalah hal yang baik?
Minhee terbungkam,
"Kalau menamparku bukan hal yang baik, maka aku akan membalas dengan yang lebih tidak baik."
"Perceraian..." Ucap Dongpyo dengan final.
...
Minipyo karam :)
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage life ✓
Fanfiction⎯ produce x; kapal produce x dan kehidupan mereka setelah menikah.