Bab 34 - Sahabat dalam Suka dan Duka

27K 1.6K 683
                                    

Suara deru mobil yang diparkir suara memasuki parkiran membuyarkan lamunan Fathiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara deru mobil yang diparkir suara memasuki parkiran membuyarkan lamunan Fathiya. Suara klakson mobil yang berbunyi, diteruskan dengan suara bel rumah, mengembalikan Fathiya dari lamunannya.

Mungkin Mama pulang. Buktinya tidak ada yang memanggil dirinya untuk turun.

Pikiran Fathiya kembali melayang. Setelah pertemuan di nasi goreng itu, dia kembali bertemu dengan Raka di perpustakaan. Fathiya hanya mengangguk sedikit dan berlalu.

Ketika dirinya sedang duduk menyalin isi buku ke dalam kertas, tiba-tiba ia merasakan seseorang duduk di sebelahnya.

Raka kembali menyapanya. "Kamu nggak cuma cantik, tapi juga rajin."

"Kak Raka?" Suara Fathiya sedikit keras penuh keterkejutan.

Raka meletakkan telunjuknya ke bibir. "Jangan ribut di perpustakaan," bisiknya.

Fathiya salah tingkah. Ia menunduk berusaha menghindari tatapan Raka.

"Hei, kenapa kamu nggak mencariku?" tanya Raka dengan nada sedikit keheranan.

Fathiya mendongak dan mengerutkan kening tak mengerti dengan pertanyaan yang didengarnya barusan. "Maksud Kakak? A-apa ada masalah dengan nasi goreng waktu itu?"

Raka berusaha menahan tawanya. "Biasanya, wanita yang berkenalan denganku, akan selalu menempel sampai aku jengah."

"Kita bukan mahram. Jadi tidak mungkin aku mencari Kakak. Apalagi kita baru kenal. Kecuali Kakak punya utang padaku atau sebaliknya." Fathiya tersenyum tipis.

Raka mengetuk meja perlahan dengan telunjuknya. "Ah, aku yang punya utang makan siang padamu."

Setelah itu, Raka selalu hadir dalam hari-harinya. Berulang kali pria itu memberikan hadiah kecil atau sekadar mengajaknya makan. Namun Fathiya selalu menolaknya. Betapa pun Raka mendekat, Fathiya tetap keras kepala untuk menjaga jarak.

Satu hal yang tak pernah Fathiya sangka, kalau Raka adalah anak seorang miliyader. Bagaimana tidak? Hadiah kecil yang diberikan biasanya berupa bros dagu, jilbab, camilan, dan pernik yang tak terlalu mahal. Ajakan makan pun tak jauh dari warung pinggir jalan atau restoran cepat saji.

Hingga suatu hari seorang wanita berparas menawan menghampiri dirinya dan Raka yang tengah mengobrol di pelataran kampus. Wanita itu memintanya mengantar pulang dengan mobil baru milik Raka. Saat itu, Fathiya terkejut mendengar merk yang disebutkan. Mobil dengan harga nyaris dua milyar itu membuatnya tak percaya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
END Fathiya x Labuhan Hati Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang