[18+] Bijaklah Memilih Bacaan.
Fathiya merasa, kekecewaan bertahun yang lalu telah merenggut semua tawa. Rasa malu akibat ditinggal calon suaminya, Raka, tanpa pamit, menggoreskan luka yang kini telah mengerak.
Betapa pun wanita itu berusaha melupa...
Kalau chapter ini menyentuh 1.66k vote, maka akan langsung update.
Nyampe angka segitu hari ini, Shirei double update malam nanti bab 25. Heheheh
Kalau nggak sampe, Shirei update cuma tiap JUMAT. Dariada keder lupa hari terus. Jadi bakal up bab 25 tgl 31 Mei)
Makasiii
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kadang, cinta tak butuhdirasakan, tapidilakukan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul?
Kenapa tiba-tiba istrinya berkata demikian? Apa sebelumnya Fathiya pun pernah dipukul oleh Raka?
Seperti tsunami, pikiran-pikiran buruk pun datang menghantam.
"A-apa dia pernah memukulmu?" Suara Lintang terdengar rendah dan penuh tekanan.
"Eh?" Fathiya gelagapan. "Enggak! Kak Raka sangat sopan dan lembut. Dia bahkan nggak pernah marah padaku. Dia tipe laki-laki yang bahkan tidak akan tega melukai lalat." Perempuan itu membelikan menyadari kalau dia salah bicara karena tampak selalu memuji Raka. "Ah, maaf. A-aku...."
Tiba-tiba tubuh Fathiya ditarik dalam dekapan hangat Lintang. "Alhamdulillah. Abang nggak kebayang kalau sampai Ayang dipukulin dia. Bisa-bisa...." Lintang menelan liurnya sebelum melepaskan dekapannya. Menelan kembali kata-kata yang hampir tumpah.
