"Ayah?"
Jayendra tertegun, saat melihat Ayahnya sudah berpakaian rapi dengan jas hitam legam melekat di tubuhnya.
"Cepat ambil tas mu, ikut Ayah sekarang!" Jayendra menggeleng cepat, ka tak mau pergi dengan Ayahnya.
"Kemana? Aku sedang ada acara disekolah, aku tak mau ikut" Surya berdecak malas.
"Aku sudah meminta izin dengan wali kelas mu, kau tak bisa menolak, ambil tas mu, kau ikut dengan ku" Surya menggeret lengan Jayendra agar pergi dari depan aula.
"AKU BILANG AKU TIDAK MAU!" Jayendra menghempaskan genggaman tangan Ayahnya. Jayendra tak mau pergi! Ia mau tetap berada di lingkungan sekolah.
"AIH ANAK INI, aku hanya meminta satu hal kepadamu Jayendra! Jangan mempersulit diriku! Lagi pula untuk apa gunanya kau berdiam diri disini? Mau memperhatikan orang-orang yang dekat dengan Ayahnya?" Jayendra mengangguk mantap.
"YA! Setidaknya saya dapat ikut merasakan sedikit kehangatan disini, lagi pula, untuk apa saya ikut dengan anda? Saya saja tak tahu, anda akan membawa saya kemana, sudah cukup anda membawa saya kemanapun anda mau, tanpa adanya persetujuan dari saya!" Surya tertawa remeh mendengar ucapan Jayendra.
"Memangnya kau siapa? Sampai-sampai aku harus mendengarkan ucapan mu? Kau hanya anak kecil Jayendra, kau belum tahu apa-apa"
"Aku bukan anak kecil lagi! Aku sudah terpaksa menjadi sosok dewasa karnamu! Aku dipaksa untuk melakukan tugas orang dewasa karnamu! Kau yang membuatku tak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anak-anak lain" Jayendra sepatutnya bersyukur, mereka berada di lorong yang sepi, sehingga tak ada yang mendengarkan obrolan mereka.
"AIH JANGAN MEMBUANG WAKTUKU JAYENDRA! AMBIL TAS MU, DAN IKUT AKU SEKARANG JUGA!" Jayendra menutup mata, teriakan Ayahnya tak main-main kerasnya, Jayendra hanya dapat berdoa, suara Ayahnya tak membuat orang-orang berkumpul disini karna penasaran apa yang telah terjadi.
Jayendra berdecih, ia memasuki kelasnya, dan pergi mengikuti Ayahnya yang sudah berjalan lebih dulu darinya.
~*~
"Saya terima nikahnya, Lessyana aldawinata binti kusumo aldawinata dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" kejadian dua jam yang lalu masih melekat di kepala Jayendra, dan Jayendra masih menyumpah serapahi Ayahnya, apa-apaan? Ayahnya menikah tanpa persetujuannya? Jayendra marah, dan ingin menangis disatu waktu, ia tak mau memiliki mama baru! Jayendra tak mau! Jayendra takut mama barunya bersifat seperti Ayahnya, melawan satu orang saja, Jayendra butuh keberanian lebih, apa lagi melawan dua?
"Dia ibu barumu, jangan nakal kepadanya" Jayendra menghela napas, lalu memperhatikan wanita yang sekarang adalah ibu- ah tidak, Jayendra tak akan mengakuinya.
"Ibu ku hanya Bunda Airin, dan seterusnya akan begitu" Jawab Jayendra, ia memainkan handphone nya, mengirimi abangnya pesan, jika sang Ayah sudah menikah lagi dengan wanita lain.
"Terserahlah, aku pergi ke kantor" Jayendra hanya diam memperhatikan kepergian Ayahnya. Ia bangkit dari duduknya, lalu mengambil tas sekolah miliknya, dan berjalan ke arah kamar.
"Tunggu sebentar, kau sudah makan kah? Mau kubuatkan sesuatu? Nana? Bolehkah aku memanggilmu begitu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/198234118-288-k549363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Abang {Na Jaemin}
Teen Fiction"Bang, Nana mau pulang" -Jayendra Naresh Mahesa Na Jaemin Lokal FanFiction _____________________________________________ Start: 5 Agustus 2021 Finish: 29 Januari 2025 Cover: Search in:pinterest Edit:amelia kholidia Story by: Amelia Kholidia Bukan ma...