3.1| Tante, pergi ya?

1.4K 188 7
                                    

Ketakutan menghantui  Jayendra, Dokter bilang, kandungan ibu tirinya melemah, tak menutup kemungkinan jika terjadi benturan sekali lagi, ia akan keguguran. Jayendra tak mau membiarkan Ibu tirinya menatap dirumah setan itu, Jayendra tak mau membiarkan hidup Ibu tirinya terancam, walaupun Jayendra sempat benci Ibu tirinya, tapi sekarang kebencian itu hilang, Ibu tirinya baik, sangat baik, Jayendra sayang Syana, walaupun tak sebesar rasa sayang dan cintanya kepada Airin, sang Mama kandung.

"Kenapa kamu diem gitu Na? Ada yang mau kamu omongin?" Jayendra menggigit bibirnya, menggigit bibir saat panik dan takut adalah kebiasaan buruk Jayendra.

"Tante, pergi dari rumah Ayah gimana?" Ibu tiri Jayendra terkejut mendengar ucapan Jayendra, kenapa tiba-tiba anak itu menyuruh nya untuk pindah?

"Ayah udah keterlaluan Tante, selama ini cuma Jayendra yang nerima itu semua, Jayendra kuat, Jayendra bakal tahan itu semua, tapi, Tante? Tante lagi hamil, adek bayi nya nanti kenapa-napa, kalau misalnya Jayendra gak ikut pun, gapapa, Tante aja, biar Jayendra tetap dirumah itu" Syana tertegun, kenapa anak semuda Jayendra sudah bisa memutuskan hal sebesar ini? Anak sebesar Jayendra seharusnya masih sibuk bermain dengan teman sebaya, bukan malah menanggung beban sebesar ini. Jayendra terlalu memaksakan diri untuk segera dewasa, karna keadaan memaksanya seperti itu, keadaan yang membuat Jayendra tak bisa seenaknya bermain dengan teman sebaya.

"Kalau seandainya Tante mau pulang kerumah orang tua Tante, Jayendra seneng banget, soalnya Tante pasti selamat, tapi kalau Tante gak mau pulang kerumah Tante, Jayendra ada tabungan, lebih dari cukup kalau hanya sekedar untuk membayar kos-kosan" Syana menangis, ia tak menyangka Jayendra melakukan ini semua untuknya, padahal mereka baru saling kenal.

"Kenapa Nana mau ngelakuin ini buat Tante?" Jayendra diam, ia kembali menggigit bibirnya, Syana mengusap bibir Jayendra pelan.

"Jangan digigit, nanti luka" Jayendra menatap Syana dalam.

"Jayendra ngelakuin ini, karena Jayendra gak mau, Ayah semakin berdosa karna ngelukain Tante" Syana tersenyum.

"Kalau misal Tante pergi dari rumah, Nana ikut ya?" Jayendra menggeleng pelan.

"Maaf Tante, tapi secara hukum, Tante bukan siapa-siapa Jayendra, maaf tapi Tante gak punya hak untuk ngebawa Jayendra pergi, nanti, kalau Tante tetep maksa bawa Jayendra ikut serta, Jayendra takut, Tante akan dituntut sama Ayah, Ayah itu gila Tante" Syana diam, ia tak mau meninggalkan Jayendra sendirian di rumah itu.

"Jayendra mohon Tante, Tante pergi ya? Gak ada yang bisa dipertahankan dari rumah tangga Tante"

~*~

"Halo Abang, apa kabar?" Jayendra tersenyum saat Abangnya mengangkat telfonnya.

"Jayendra aman, tapi Bang Je?" Jayendra menghela napas, ia ingin menangis

"Bang, Nana mau pulang"

Dear Abang {Na Jaemin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang