15. Bocil itu....

7.6K 946 175
                                    


10.30 am kst.

"Kakak-kakak!"

"Apa-apa!"

Hyeji memanggil dengan penuh semangat. Yoongi menjawab tak kalah semangatnya.

Hari ini libur, mereka berdua mau piknik ceritanya. Ke tempat yang dekat-dekat aja. Mau naik bus aja karena mobilnya Yoongi lagi di bengkel.

"Siniiiiiii—" rengek Hyeji, memanggil Yoongi agar mendekatinya yang sedang membuat bekal makanan.

Nggak tahu. Pusing. Padahal Yoongi punya banyak uang kalau cuma beli makan di luar. Tapi, si bocil ngotot mau bawa bekal— biar kayak pesta kebun, katanya.

Yoongi berdiri di samping Hyeji yang sedang sibuk pindahin beberapa makanan yang baru aja matang ke dalam kotak bekal.

"Apa?"

Hyeji lalu ambil sesendok makanan itu dan lalu nyuruh Yoongi buat buka mulutnya lebar-lebar, "aaaaaakkkk— ayo kak buka mulutnya lebar-lebar, ini pesawatnya mau mendarat!"

Yang digituin nurut-nurut aja. Buka mulutnya lebar-lebar. Gerakin kepalanya ke kanan dan ke kiri ikutin sendok yang lagi di mainin sama Hyeji, "aaaaaakkkk— eeeem!" dan berakhir dengan Yoongi yang tidak sabar lagi melahapnya. Capek juga lama-lama ikutin gerakan tangan Hyeji yang nggak mendarat-mendarat di mulutnya.

"Enak, kan, enakkkk banget, kan?!"

Yoongi geleng kepala, "asin banget issssh!"

Pun langsung bikin Hyeji panik bukan main, dia lalu ambil sesuap makanannya lagi, icipin sampai keningnya ikut mengernyit.

"Orang enak banget gini kok! Asin dari mana sih? Manis gini, pokoknya—"

Cup! "oh iya, manis. Manisnya di bibir semua kayaknya, cil. Makan gula ya tadi? Sengaja di usapin bibir biar dikerubungin semut-semut genit di luar sana?"

Min Yoongi itu memang tipikal manusia super jahil yang beneran minta banget di jual di warungpedia dengan caption;

"Banting harga! Jual pacar nggak guna super murah, bisa tukar tambah dengan satu lusin susu pisang!"

Sabar. Hyeji mencoba bersabar, kasih senyum terbaiknya dan kemudian nepuk bahu Yoongi dengan keras.

"Kakak-kakak!" masih dengan nada sok imutnya.

Yoongi tak kalah imutnya, senang aja rasanya karena tumben bocilnya nggak ada protes sama sekali dia main nyosor tanpa izin dulu. Padahal jelas biasanya bocah itu marah-marah nggak karuan karena selalu merasa dicurangi, "Iya-iya!"

"Ikut aku, yuk!"

"Kemana-kemana?"

"Ke pasar loak."

Yoongi bingung, "oh ngapain? Mau cari otak baru ya?"

"Tentu enggak dong!" Hyeji senyum sinis.

"Lalu????" Yoongi mulai curiga.

"Tentu aja mau jual kakak. Mau tukarin kakak sama kipas bekas!"

Tuhkan, benar.

Firasat Yoongi memang tidak pernah salah.

Bocilnya itu pasti nggak bakalan diam aja sama kejahilannya, ya karena pasti diam-diam si bocil punya seribu satu cara buat kasih Yoongi serangan fajar.

"ututuuuuu—" Yoongi mulai cubitin kedua pipi tembem Hyeji, "kenapa harus kipas bekas sih? Memangnya kipas bekas bisa kasih kamu bayi yang lucu-lucu, ya?" tanyanya, menggoda Hyeji lagi.

✔️ YOU(=I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang