Mulmed;
🎶 Pamungkas - One Only 🎶Min Yoongi;
Kalian pikir saya beneran cinta ya sama si bocil sialan itu?
Hahaha
Ya tentu saja, iya!
Awalnya sih enggak sebegitu suka, namun lama kelamaan malah saya jadi bucinnya juga. Efeknya Hyeji benar-benar bikin semua yang awalnya saya rasa abu-abu, kini sedikit demi sedikit jadi lebih berwarna. Bisa dibilang dia melengkapi saya, sangat.
Saya cuek, dia peduli. Hal sekecil apapun selalu dia perhatikan. Semut lewat di depannya aja bisa dia pindah di tembok, katanya begini;
"Kamu berhak hidup, mut. Aku janji nggak akan ngebunuh kamu kalau kamu nggak gigit aku lebih dulu, kalau gigit yaudah, kita kemusuhan."
Ya saya cuma terheran ketika dengar dia ngobrol sama semut yang bahkan ngerti aja enggak. Makanya, saya selalu sedih lihat tingkah bocah kecil itu kalau tingkah randomnya udah mulai kumat.
Lalu dia itu benar-benar cengeng. Bocah cengeng yang sok pemberani. Bocah yang gampang banget nangis gara-gara apapun yang menurut dia itu menyedihkan. Entah karena film, lagu, tulisan, video-video yang selalu dia tonton di youtube, dan juga saya. Tentu saja saya masuk ke dalam daftar barisan yang selalu membuat dia menangis, nomor satu malah. Tapi nggak apa-apa, baju saya juga terkena imbasnya. Kalau nangis dia bisa langsung peluk saya, hapus air mata dan ingusnya pakai baju saya juga, sengaja banget memang.
"Kenapa lagi sih?!" ucap saya terkejut ketika waktu itu si bocil tiba-tiba lari nyamperin saya ke kamar sambil nangis. Peluk saya erat-erat sampai saya susah nafas.
Tapi dia nggak bilang apa-apa, dia cuma ngasih ponselnya yang lagi mutar video kucing lagi ziarah di kuburan pemiliknya, kucingnya disitu nggak mau pulang, tetap nungguin sampai malam, kayak ngerti banget kalau yang dia ziarahin itu pemiliknya yang baru aja meninggal.
Otomatis saya langsung ketawa ngakak banget dan balas pelukan dia sambil sedikit elus-elus kepalanya. Saya gemes banget, sumpah. Rasanya hari itu saya pengen karungin si bocil dan lalu lempar ke laut.
"Cemen banget, kayak gini aja nangis!"
Dia malah pukul saya sambil ngomel-ngomel, "kakak nggak punya hati!"
Saya jelas tambah ngakak, dia ini memang selucu itu, "hati gue kan udah lo curi, ya jelas nggak punya lagi lah!" kira-kira begitu balasan saya waktu itu yang langsung buat dia tersipu malu, peluk saya lagi erat-erat sambil kedua kakinya tendang-tendang kaki saya saking senangnya saya gombalin.
Alasan itu semakin bikin saya kekeuh nggak mau ganti panggilan "bocil" jadi "boge", ya karena memang Hyeji nggak pernah berubah. Dari jaman dia masih suka ngejar-ngejar saya sampai akhirnya dapat juga, sifat dan tingkahnya malah semakin menjadi. Semakin dewasa— bertumbuhnya usia, dia semakin semakin menggemaskan dan selucu itu.
Saya nggak akan bosan bilang kalau Hyeji itu menggemaskan dan juga lucu. Saya suka, benar-benar jatuh cinta dengan aura ceria yang selalu terpancar di mana-mana. Tapi kadang juga sebal, dia ini bisa jadi secerah matahari pagi, bikin saya yang gelap gulita ini silau tiba-tiba. Hebohnya, genitnya, semangatnya, cerewetnya nggak ada yang bisa ngalahin.
Kami benar-benar berlawanan, kan?
Saya pelit senyum.
Tapi, Hyeji senyum-senyum mulu.Saya malas gerak.
Tapi, Hyeji suka banget joget-joget nggak jelas di depan saya karena cita-citanya pengen jadi anggota girl grup tapi nggak kesampaian. Terus langsung ganti cita-cita mau jadi istri saya aja biar jogetnya maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ YOU(=I)
Fanfic[COMPLETED] [SEQUEL OF TSUNDERE] Min Yoongi 'bucin' the series; 1. Tsundere [End] 2. You (=i) [End] 3. Simple, I Love You [End] "Do you love me?" "I don't know- but, i love everything about you, does that count?" ©Nandd_ , Mei, 2019.