30. You (=i)

7.3K 848 461
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Pernikahan, salah satu tujuan dari sebuah hubungan percintaan. Yang selalu dinanti-nanti sebagian manusia yang ingin memiliki komitmen dengan sepenuhnya untuk menjadikannya teman hidup— selamanya bersama jika Tuhan memang mengizinkan.

Lee Hyeji, contohnya; mimpinya terkabul. Benar-benar terkabul menjadi nyata. Awalnya hanya sebatas imajinasi masa mudanya yang terlihat cukup konyol. Bermimpi ingin sekali menikahi seorang lelaki yang bahkan menyentuh seujung kuku saja seperti tidak mungkin terjadi.

Namun, mulai dengan hari ini ia membuktikannya dengan sangat bangga. Lelaki yang sudah ia idam-idamkan sejak lama. Lelaki yang selalu ingin ia kejar kemanapun ia pergi. Lelaki dalam hidup yang mampu membuat hatinya berdebar dengan kencang. Lelaki yang saat ini sedang berada di sampingnya— mengambil foto bersama, menggunakan jas rapi, menggandeng lengannya dan tersenyum manis sepanjang hari seakan tidak lelah untuk menyapa setiap tamu yang berdatangan— lelaki itu, lelaki yang dulunya tidak terjangkau itu; hari ini akhirnya telah resmi menjadi miliknya, resmi menjadi suaminya.

Hyeji tidak henti-hentinya tersenyum. Takjub atas apa yang selama ini sudah ia lalui. Perjalanan yang cukup melelahkan ini akhirnya ada ujungnya. Jantungnya masih sangat berdebar-debar. Sekali lagi, lelaki di sampingnya mulai hari ini telah menjadi suaminya. Ia cukup bangga untuk itu. Sangat merasa bangga karena akhirnya doa yang selalu ia panjatkan kepada Tuhan terkabul.

Acara pernikahan hari ini cukup meriah. Di datangi oleh semua keluarga, sahabat, rekan kerja dan siapapun yang telah berjasa di dalam kehidupan kedua belah pihak.

"Ji?"

"Ya?"

Yoongi lalu menatap Hyeji malu-malu, ia lalu menggeleng sebagai tanda jika ia tidak jadi mengucapkan hal yang lain.

"Kenapa, kak?"

"Enggak jadi."

Hyeji lalu tersenyum mengejek, "iya, nanti malam siap. Capek-capek gini juga ayo aja!" bisiknya perlahan, yang langsung membuat wajah Yoongi memerah menahan malu. Padahal jelas bukan itu yang sebenarnya Yoongi maksud. Bukan itu kok, serius.

✔️ YOU(=I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang