22. I hate u, but i love u, Ji.

6.7K 862 129
                                    


Hallo? Kangen ngebucin disini ngga?
Klo iya ayo ramein dulu!;))

20.12 pm kst.

Hari ini lelah. Jujur badan Hyeji terasa lebih berat dari hari-hari sebelumnya. Entah karena cuaca yang belakangan ini sedikit ekstrem atau memang dia aja yang lagi kurang fit. Pun malam ini juga lembur— demi mengsukseskan comeback boygrup besar di perusahaannya, semua staff seakan rela lembur semalaman agar hasil akhirnya dapat diapresiasi oleh semua kalangan.

Hyeji memang cuma salah satu asisten editor, namun kerjaannya juga nggak ringan. Dia akan selalu stand by di setiap pembuatan MV, ikut sibuk mengamati karena dia akan ribet sendiri jika tidak tahu apa yang akan dia bantu edit nantinya.

"Lee Hyeji?"

Hyeji menoleh, mendapati salah seorang pro editor di perusahaan memanggilnya.

"Iya?"

"Malam ini mulai persiapan ya, lusa ikut ke Los Angeles dua minggu. Lokasi syuting kali ini udah tau kan kalau disana? Saya butuh team editor lihat gimana prosesnya untuk menghindari kesalahan."

Langsung bikin Hyeji terkena serangan syok mendadak.

Los Angeles?

Serius?

Sejauh itu? Dua minggu?

"T-ta—"

"Harus siap ya. Kamu sekarang boleh pulang, siapin semua yang dibutuhin buat disana," dan lalu senior Hyeji itu pergi meninggalkannya sendirian dengan perasaan bingung yang sangat menyebalkan.

Sebenarnya ia juga ingin sekali berlibur, menghilangkan penat di dalam pikirannya. Meninggalkan korea sejenak untuk menikmati bagaimana indahnya negara lain. Namun, disisi lain, ia tidak tega. Ada perasaan tak karuan ketika ia harus meninggalkan kekasihnya begitu jauh.

Hyeji berjalan keluar dari perusahaan. Niatnya mau beli makanan dulu untuk di bawa pulang, tapi ketika dia lagi mau nyeberang jalan, ada seseorang dari belakang yang menepuk pundaknya.

"Ji?"

Hyeji refleks menoleh, "o-oh? Jung?"

Pria tinggi itu membuka sedikit masker yang ia kenakan, tersenyum sangat manis dan kemudian kembali menutupi wajah tampannya dengan masker hitam.

"Pulang sendiri?" tanyanya kemudian.

Hyeji hanya mengangguk, berusaha melangkah lebih jauh dari pria itu, "banyak kamera yang lagi ngawasin kita, Jung. Jangan ngobrol sama aku selain di dalam kantor. Kamu bentar lagi mau comeback, jangan cari gara-gara."

"Ck," pria itu berdecak sebal, "padahal sama aja, di dalam kantor pun kamu nggak pernah mau nyapa aku."

"Jungkook..." Hyeji mulai kehilangan kesabaran.

"Iya! Iya! Oke! Maaf!" pria itu memang betul Jeon Jungkook— si masa lalu yang dulu benar-benar membuat Hyeji hampir setiap hari menangis ketika mengingat bagaimana takutnya jika kejadian beberapa tahun yang lalu benar terjadi, "aku cuma pengen kita deket lagi sebagai temen, Ji. Jangan pura-pura nggak kenal. Barusan juga aku dapat kabar, katanya kamu ikut ke lokasi syuting ya?"

✔️ YOU(=I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang