👉 2. Tawaran 👈

238 38 0
                                    

"Cepatlah masuk!" Bentak Jimin sambil menarik tangan Yeri saat masuk ke ruangannya.

"Lepaskan..., ini sakit tau. " ucap Yeri manja sambil mengangkat bibir bawahnya.

"Apa yang kau lakukan kepada Direktur Jeon?! , Apa kau menyakitinya?! atau jangan-jangan kau tidak sopan padanya. " bentak Jimin kepada Yeri karena takut kalau Jungkook akan memarahinya .

Dengan senyum imut diwajah Yeri , ia mulai mengatakan apa yang terjadi padanya .

"Aku hanya bersikap tidak sopan padanya dan menuduhnya sebagai orang jahat----" belum habis Yeri menjelaskan Jimin langsung memotong perjelasannya .

"Apa kau bilang ?! 'Menuduhnya sebagai orang jahat', apa kau tidak tau kalau Direktur Jeon itu orang terpenting diperusahaan ini , lalu apa yang harus ku katakan saat berhadapan denganya nanti. " keluh Jimin frustasi takut jika gajinya menurun karena ulah Yeri .

"Tapi itu karena salahnya sendiri , bosmu itu telah mengikutiku dan aku sangat risih dengan sikapnya itu ." Ucap Yeri kembali menjelaskan .

"Mengikutimu?" Bingung Jimin .

"Ne , dia mengikutiku . Sudahlah lupakan saja itu , jika kau nanti bertemunya katakan aku minta maaf kepadanya . " Jimin mengangguk datar .

"Aku kesini ingin mengatakan sesuatu padamu , apa kau ingin mendengarkannya ?" Lanjut Yeri mencoba mengganti topik pembicaraan.

"Baiklah, apa yang ingin kau katakan ?" Ucap Jimin sambil duduk dimeja kerjanya.

"Karena aku telah menyelesaikan skripsiku jadi dua minggu lagi aku akan wisuda.'' Jelas Yeri

"Benarkah? Jadi sebentar lagi kau lulus." Ucap Jimin tak percaya .

"Ne, itu benar sekali " jawab Yeri membanggakan diri.

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah lulus ? Apa kau hanya akan berdiam diri dirumah dan menganggur " remeh Jimin pada Yeri .

"Ne , yang kau katakan itu bener juga . Setelah wisuda aku akan memintamu untuk melamarku lalu menikahiku setelah itu kita akan punya anak dan aku menjadi ibu rumah tangga saja . Bagaimana menurutmu ? Jangan bilang kau tidak ingin menikahiku !" Jelas Yeri panjang kali lebar yang membuat Jimin bingung dan terkejut .

"Apa ?! Hahaha ..." balas Jimin tertawa .

"Kau selalu saja begini ." Sambung Jimin.

"Apa maksudmu ? Apa kau tidak mau ? Kesal Yeri.

"Kim Yerim,ah apa kau tidak sadar , selama ini kau sering sekali mengatakan hal semacam ini . Tapi begitu juga aku , aku selalu menolak ini semua . Kim Yerim,ah kita dari kecil tinggal bersama sejak kedua orang tua ku tiada ibumu lah yang merawat aku dan kita dibesarkan bersama . Jadi aku tidak bisa menikahi mu karena alasan yang jelas sekali , yaitu karena aku menggangapmu sebagai adik kandungku sendiri . Bukannya aku tidak mencintaimu tapi aku sangat-sangat mencintaimu sebagai kakak yang selalu menjaga adiknya , bukan sebagai sepasang kekasih . Kau mengerti Yeri , adik kecilku yang sangat manja ." Jelas Jimin dengan tegas.

Park Jimin mendekati Yeri yang merasa sakit hati karena sudah kesekian kalinya Yeri ditolak oleh Jimin . Jimin duduk disebelah Yeri lalu merangkul bahu Yeri dengan kehangatannya dan menyandarkan kepala Yeri ke bahu Jimin yang terasa sangat hangat .

"Aku mencintaimu Yeri,adikku ."

"Aku juga mencintaimu Jimin oppa ."

"Kau tidak boleh menganggur setelah lulus , untuk apa sekolah tinggi-tinggi hanya untuk menikah." Canda Jimin .

"Lalu apa yang harus ku lakukan ? Apa aku harus bekerja ?" Tanya Yeri manja .

"Ne, kau harus bekerja kantoran sepertiku." Ucap Jimi membanggakan diri .

Love In LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang