Hoy, diharapkan membaca ulang chap sebelumnya. Karena gue tau, ini cerita kelamaan apdet :')
Tapi, semoga sesuai sama permintaan cinta-cintaque yaa...
.
.Sinar surya baru saja memasuki sebuah ruangan, melewati kaca besar yang tidak tertutup gorden. Menghantarkan kehangatan yang nyaman, dibalik udara dingin pagi hari.
Televisi menyala, menjadi saksi bisu pasangan Min yang tampak saling menghangatkan diri. Bergelung manja dalam selimut tebal, terbaring di atas sofa empuk setelah menghabiskan sarapan.
Kepala Jihyo terangkat, menatap wajah suaminya yang masih serius menonton iklan sabun mandi- dibalik channel yang menayangkan drama pagi.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, Yoongi."
"Sudah kubilang, karena aku ingin menemani perempuan pintar yang memakan eskrim di malam dingin."
Tanpa berniat melirik, pandangan masih serius menatap layar kotak di depan sana. Tak lupa melahap kue kering dalam toples yang sedari tadi menemani kegiatan. Yoongi hanya berpikir, pertanyaan; kenapa dirinya mengambil libur— yang Jihyo maksud.
Subuh tadi, tepat saat Jihyo pingsan. Yoongi bergegas menghubungi dokter Lee untuk datang. Dan setelah melewati pemeriksaan, pria paruh baya itu berucap syukur sebab Yoongi mengabarinya dengan cepat. Karena mungkin hipotermia bisa saja menyerang jika sampai terlambat.
Ketika itu, Yoongi tertawa. Dia sendiri tidak tahu alasan yang pasti, tapi perut merasa tergelitik ketika mendengar penjelasan dokter Lee; mengenai alasan istrinya hilang kesadaran.
Disaat yang lain memilih untuk mencari kehangatan pada malam yang dingin, Jihyo malah memilih untuk memakan eskrim yang sangat jelas berbanding terbalik dengan suhu tubuh.
Respon penolakan yang terjadi, mengakibatkan suhu dalam tubuh ikut mendingin. Masih beruntung cepat segera ditangani. Jika tidak, mungkin hal lebih buruk akan terjadi.
Perempuan itu mencebil, merangkak naik, mensejajarkan wajah hingga netra saling bertemu pandang. Merasa jengkel dengan cibiran suaminya.
"Yoongi, aku serius.."
"Dan aku lebih serius lagi, Ji." menatap sang istri dengan kata yang disebutkan. "Jangan mengulanginya."
Pandangan melunak, Jihyo tahu dia tidak akan pernah bisa menang melawan suaminya. Selebihnya, karena dia tahu Yoongi begitu mengkhawatirkannya. Lima detik berselang, dia mendengus pasrah.
"Aku tahu."
"Bagus. Katakan padaku, kenapa kau memakan eskrim sebanyak itu?"
Yoongi memang tidak tahu, bukti bahwa perempuan itu banyak melahap makanan dingin. Tapi dokter Lee yang mengatakan jika Jihyo banyak memakannya dalam satu malam kemarin.
"Tidak sebanyak yang kau kira, Yoongi." tak ingin kalah, Jihyo balas membela diri.
"Tak peduli sebanyak apapun itu. Aku hanya ingin tahu, alasan kenapa kau memakannya?"
98% Yoongi tahu; bahwa semua orang sangat menyukai makanan dingin seperti eskrim, bahkan dirinya sekalipun. Tapi yang dia maksud, kenapa Jihyo harus memakan eskrim kemarin malam? Tidak bisakah dia memakannya di hari esok? Mungkin ketika cuaca tengah mendukung.
Dengan tatapan tajam, Yoongi masih memenjarakan pandangan ragu dibalik kornea coklat. Dia memang tidak begitu tahu, apa yang sedang dipikirkan istrinya. Namun dia merasa sangat yakin, jika perempuan ini tengah menyembunyikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Mistake | •yh
FanfictionSemua ini tentang kepercayaan; Yoongi yang menaruh kepercayaan itu pada Jihyo, istrinya. Tapi dia sendiri yang membuat istrinya berubah pikiran ─dengan mengingkari janji; sebagai faktor penyebab pertama, salah satunya. . . . . . ©jkmwifeu Start; 130...