Harap budidayakan vote dan comment. Dan yang lebih buat aku bahagia, follow athornya juga eum :')
Ehee
.
.
.
."Boleh aku mandi sekarang, Ji?"
Min Jihyo masih mengisi perutnya dengan rakus, tampak seperti orang yang belum makan selama beberapa hari. Bahkan suaminya dibuat menganga dengan kelakuan sang istri.
Tapi semua itu tidak Yoongi pikirkan lama. Karena sesuatu yang semakin terasa sesak didalam celananya masih belum terselesaikan.
Jadi, saat hendak pergi membersihkan diri. Jihyo kembali memanggil namanya dengan keras dari arah dapur. Yoongi sempat mengernyit ketika mendengar teriakan cempreng yang mungkin saja bisa sampai membangunkan raja semut. Tapi dia tetap menuruti perintah sang istri yang meminta untuk menghadap kepadanya.
Yoongi pikir, istrinya sudah mulai tersadar dan hendak membantunya untuk menuntaskan hasrat. Namun tampang datarnya kembali mendominasi, ketika Jihyo mengatakan bahwa dia hanya ingin ditemani makan malam.
Hey, tidak bisakah dia melihat bahwa suaminya tengah dalam keadaan mengenaskan?
Okay, ini terlalu berlebihan.
Tapi Yoongi benar-benar tidak bisa pergi sebelum mendapat izin, istrinya akan menangis lagi jika dia tidak menuruti permintaannya.
Jihyo pms? Bahkan dia sempat berpikir seperti itu. Malam ini, istrinya sangat sensitif.
"Setidaknya kau habiskan yang ini. Aku tidak mau ada yang bersisa."
Wanita itu menyimpan sisa daging ke atas mangkuk kosong suaminya dengan sumpit, sementara dia sendiri meneguk minumannya.
"Ayolah Ji.."
Demi apapun, kapasitas perut Yoongi sudah mencapai batas. Bahkan rasanya ingin muntah karena saking banyak makanan yang masuk, mengingat dia sempat mengisi sedikit perut dengan hidangan yang tersedia di kantornya.
Dia sendiri merasa heran, tidak biasanya Jihyo memasak makan malam untuk porsi beberapa orang. Hanya terkecuali, jika memang ada tamu yang akan datang.
"Lagipula untuk apa kau memasak sebanyak ini? Kau mengundang seseorang?"
"Tidak, aku hanya sedang ingin memasak."
Mulut Jihyo masih sibuk mengunyah, kali ini dia sedang melahap makanan penutup seperti buah berwarna merah yang banyak mengandung air. Tak menghiraukan raut muka suaminya yang semakin datar.
Apa-apaan jawaban itu?
"Sudahlah, Ji. Badanku panas, aku ingin mandi."
Pria itu tidak tahan lagi, dia segera berdiri dari tempat duduknya. Namun ketika hendak beranjak menuju kamar mandi, langkahnya terhenti saat sang istri kembali bersuara.
"Yoongii.."
Secepat rengakan Jihyo, pria itu menyahut. Dia gerah kawan-kawan. Wanita itu terus menahannya, "apa lagi?"
Min Jihyo menundukkan kepalanya, membuat sang suami terheran setengah mati ketika mendengar lirihan kecil yang beruntung masih terdengar sampai telinga.
"Jangan pergi,"
Alisnya bertaut, apa dia tidak salah dengar?
"Sungguh, Ji? Aku hanya pergi ke kamar mandi."
Lalu Jihyo kembali menatap suaminya. Mata bulat itu tampak berkaca-kaca. Sampai rasanya berhasil membuat Yoongi meneguk ludah dengan berat.
"Apa masakanku kurang enak? Kenapa tidak dihabiskan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Mistake | •yh
FanfictionSemua ini tentang kepercayaan; Yoongi yang menaruh kepercayaan itu pada Jihyo, istrinya. Tapi dia sendiri yang membuat istrinya berubah pikiran ─dengan mengingkari janji; sebagai faktor penyebab pertama, salah satunya. . . . . . ©jkmwifeu Start; 130...