13# Baby?

1.2K 101 34
                                    

Hoy!

Mohon maaf atas keterlambatannya, semoga kalian suka :)
















.

.

Waktu berlalu begitu cepat.

Kehidupan Jihyo kembali seperti sebelumnya, tak ada hari libur yang bisa dihabiskan untuk berbelanja bersama sahabatnya. Mewarnai pagi dengan jogging bersama, atau bahkan menghasilkan beberapa masakan yang terkadang dapat mengundang tawa karena merasakan makanan kurang enak buatan Nayeon.

Padahal masih seperti kemarin mereka melakukannya. Tapi kenyataannya, bahkan nyaris satu tahun dia lewati. Ini terlalu singkat.

Hah, mengingat itu selalu membuat hatinya terasa dicubit. Walau tak dapat dipungkiri jika Jihyo selalu merindukannya. Sangat.

"Astaga, Yoongi!"

Wanita itu terlonjak kaget, merasakan pelukan yang melilit badan dari belakang. Sedang sang pelaku terkekeh kecil.

"Sedang memikirkanku, eoh?"

Kemudian Min Jihyo tersenyum tipis, rasa percaya diri prianya memang selalu berada di atas.

"Aku tidak memikirkanmu."

Dapat dirasakan, pelukan semakin mengerat. Pria itu semakin mencondongkan wajahnya sampai bersitatap dengan sang istri sembari terkekeh ringan, "kalau begitu, pikirkan aku."

Namun Jihyo mengernyit, mencium aroma tidak sedap dari hembusan napas suaminya. Kepalanya repleks bergerak menjauh, lalu melepas pelukan sepihak.

"Yoongi, kau belum mandi?"

Cengiran khas seorang Min Yoongi menyahut sebagai balasan, "sekarang kan hari minggu, Ji."

"Tak ada alasan untuk membersihkan diri, Yoongi."

Merasa heran, Yoongi mencium bau badannya sendiri lalu mulutnya. Kemudian dia mengernyit, "kau berlebihan, Ji. Aku masih harum kok."

"Harum apanya?" suaranya tertahan, hidungnya sudah mulai ditutup dengan satu tangan.

"Kau tidak tahu?" Yoongi kembali menarik paksa pinggang ramping sang istri, hingga berhasil menempel dengan badannya. "Ini adalah bau ciri khas dari hasil percintaan kita semalam."

Dan Jihyo kembali melepas pelukan dengan paksa, ketika pria itu sengaja meniup wajahnya. Kalian tahu sendiri bagaimana harumnya napas setelah bangun tidur. Maka dari itu tidak heran jika Jihyo langsung mendorong dada bidang cukup kuat, sampai sang empu mengaduh sakit karena punggungnya terbentur meja makan.

"Yoongi, aku serius. Cepat mandi!"

Sang pria mencebil sebal, melunturkan senyum jahilnya. "Sungguh? Bahkan tak ada morning kiss?"

"Bersihkan dulu dirimu,"

Jihyo masih menjaga jarak, waspada terhadap gerakan tiba-tiba yang mungkin bisa dilakukan suaminya. Tapi yang dia lihat, lelakinya menghela napas pasrah.

"Baiklah," kemudian Yoongi berjalan malas menuju kamar mandi. Dan Jihyo tersenyum melihatnya, "maaf, akan kubayar nanti."
















.

.
















Tok Tok Tok

"Ji, kau sudah siap?"

Aneh memang, padahal Yoongi bisa langsung masuk, bahkan tidak perlu repot mengetuk pintu. Lagipula tak akan mendapat dosa jikalau dia tak sengaja melihat Jihyo yang mungkin sedang berpakaian didalam sana.

Not a Mistake | •yhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang