7# Malam yang dingin

1K 109 48
                                    

Iya, karena ada yang nagih. Jadi ndak tega buat nolak.

Semoga tidak membosankan, ya :')

















.

.

.

Min Jihyo terusik dalam tidur, merasakan kepegalan yang sangat pada sebagian tubuh. Ketika berhasil membuka mata, dia melihat cahaya kotak yang masih menyala. Ah, dia masih berada di ruang televisi. Bahkan tanpa penghangat apapun, pantas saja bagai mati rasa.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 pagi saat pandangan sengaja mengarah. Sedikit kesulitan, Jihyo memutuskan untuk duduk selama beberapa detik.

Tepat kesadaran mengambil alih, Jihyo kembali ingat alasan dirinya tertidur di atas sofa.

Apa Yoongi sudah pulang?

Wanita itu mulai beranjak dari duduknya, setelah mematikan televisi. Berjalan susah payah menuju kamarnya dan Yoongi yang tidak jauh dari sana. Tangan terangkat membuka pintu tertutup.

"Yoongi?"

Kemudian menyalakan lampu, hingga menghasilkan terang cahaya yang menyinari satu ruangan tanpa penghuni. Tampang heran terpasang di wajah cantiknya yang nampak sedikit pucat.

"Yoongi?"

Tak ingin menyerah, kakinya kembali bergerak menuju kamar mandi dalam; sekalipun sangat kaku untuk digerakan. Jantung semakin berpacu, menyadari bahwa pria itu tidak ada disana.

Apa yang terjadi?

Langkah kembali dibawa menuju ruang televisi, mencari benda pipih yang sudah tergeletak di atas karpet berbulu. Jihyo mendengus kecewa, ketika tidak mendapati notifikasi apapun dari suaminya. Namun tangannya tetap berusaha bergerak, mendial nomor Min Yoongi.

Masih tetap sama. Tak ada jawaban apapun.

Helaan napas kembali keluar dengan berat. Jihyo pikir, dia harus pergi ke kantornya. Kejadian seperti ini memang pernah terjadi.

Waktu itu, Yoongi mempunyai pekerjaan mendadak hingga lupa memberi kabar. Pria itu memang pernah berpesan, jika sampai pukul 10 malam dia belum pulang; itu tandanya ada pekerjaan tambahan. Karena alasan tersebut, Jihyo tidak merasa khawatir lagi ketika tak mendapati notifikasi apapun sampai pertengahan malam.

Namun ketika esok hari mendatang, dia benar-benar menyesal karena tidak mencari tahu. Yoongi mengalami kecelakaan ringan pada malam itu, dan parahnya tidak ada yang memberitahu perihal tersebut.

Katanya, Yoongi memang sengaja tidak memberi kabar ketika malam itu. Dan dia malah memakai dalih menyebalkan menurut Jihyo; dia hanya tidak mau membangunkan istrinya di tengah malam.

Sedikit kemungkinan, karena Yoongi tahu bagaimana rasanya terganggu dalam tidur.

Jika dilihat, kerusakan pada bagian depan mobil Yoongi cukup terbilang parah karena bertubrukan dengan mobil lain dengan pengemudi mabuk dari arah berlawanan. Meski beruntung hanya luka ringan di kepala dan kaki yang didapat. Tapi tetap saja, Jihyo tidak senang mendengarnya.

Karena hal itu, Jihyo tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali.

Sudah kepalang penasaran, dia segera memakai jaket hangat. Persetan dengan udara dingin, yang ada di kepala hanya memastikan Yoongi baik-baik saja.

Namun belum sampai duapuluh detik, langkahnya terhenti saat Jihyo membuka pintu keluar. Matanya semakin membulat mendapati seorang pria tengah berdiri di depannya. Sepertinya dia hendak membuka pintu juga.

Not a Mistake | •yhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang