2# Satu garis

1.7K 147 49
                                    

Hoy, gue balik.

Sorry cepet :')















Khusus buat yang ngasih semangat, terutama si teteh ini Nona_Woo 💜

Bukan buat makhluk goeeb yes :)


Sadar diri, tay




.
.

Kebiasaan Yoongi memang buruk.

Pagi ini, Jihyo terbangun dengan rintihan sakit. Merasakan linu yang sangat di bagian bawah. Kesadarannya pulih seratus persen,

ingat; suaminya belum melepaskan diri.

Penuh kehati-hatian, dia pun membebaskan diri dengan perlahan. Namun, sepertinya, lain kali Jihyo tidak harus melakukannya dengan pelan. Karena nyatanya, Yoongi tampak tidak terganggu barang sedikit saja.

Berjalan lambat menuju kamar mandi, setelah sebelumnya menyelimuti sang suami sebatas dada.

Waktu sekitar 20 menit, Jihyo habiskan dengan berendam—lengkap dengan pakaian casual rumahan dan make-up yang tidak terlalu tebal.

Dilihat, jam masih menunjukkan pukul 8. Berpikir untuk membiarkan Yoongi tidur lebih lama selagi dirinya bersih-bersih rumah dan menyiapkan sarapan.

Lagipula, ini hari minggu. Jadwal cafe tutup, libur bagi setiap karyawan—begitu pula suaminya.

Satu kecupan di pipi sang suami menjadi tanda start bagi Jihyo untuk memulai pekerjaan rumah; sebagai seorang istri.

Namun, kakinya terhenti di depan sebuah pintu berwarna putih, tepat di samping kamarnya dan Yoongi. Langkah kaku mulai bergerak memasuki ruangan itu, dan ingatan tentang semalam kembali menguasai.














.
.

Cahaya surya menusuk di bagian luar penglihatan; mengusik Min Yoongi yang masih nyaman bergelung selimut. Badannya bergerak dengan tangan yang sibuk mencari kehidupan lain di sampingnya.

Meski malas, pria itu memaksa kedua mata sipit untuk terbuka. Mengernyit silau karena sinar matahari yang memasuki ruangan.

Kosong. Istrinya sudah tidak ada. Jam menunjukkan pukul 9 ketika matanya tak sengaja melirik nakas.

Lebih baik, dia mandi dulu.

Percayalah, kalau bukan karena badannya yang lengket. Yoongi mana mau repot pagi-pagi, apalagi di hari libur.

"Jam 9, baru memasak?"

Alis bertaut, tentu Yoongi heran dengan istrinya yang masih berkutat dengan peralatan dapur.

Pria itu sudah selesai membersihkan diri, dengan kaos polos hitam lengan pendek dan celana selutut; memutuskan duduk di meja counter. Memperhatikan gerak-gerik si cantik sembari minum segelas air putih.

Sedikit terkejut, namun Jihyo tetap melanjutkan acara memasaknya. "Ini juga salahmu." bahkan, tanpa menoleh sedikitpun.

Kali ini, sebelah alis yang terangkat.

"Kenapa tidak membangunkanku?"

"Memangnya kau mau bangun?" si cantik selesai dengan masakan. Membawa dua piring sarapan ke atas meja counter, di hadapan suaminya. "Kulepas sendiri saja, kau tidak terganggu."

Cengiran khas Min Yoongi terukir pagi ini. Iya, gummy smile. Tangannya terangkat menggenggam tangan yang lebih kecil. Mengusapnya dengan perlahan, menatap manik cantik sang istri yang sudah duduk di sampingnya.

Not a Mistake | •yhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang