#Just, Friend 2

28 2 0
                                    


T

ak ada salahnya kan, punya rasa sama temen sendiri.


Iya, kalo temennya mau dirasain. 😁😁

_______________________________

Hahhh.. Lama banget baru bisa update maafnya buat kalian yang sudah stay di cerita ini.

Kali ini cerita kedua di TLO 3 , dalam kisah ketiga kalian akan bertemu kisah yang berawal dari teman dan juga mantan.

Kalian sudah bertemu dengan zacky arkana rafif & Ibellyna Maurin kali ini pasangan kedua ajiandra bagas & putih anara. So happy reading guy..

_________


" putih apanya, jelek begini. " ejek anak laki-laki usia sekitar 7 tahunan kepada seorang gadis kecil dengan gaun merah muda.

Gadis kecil dengan rambut terikat itu hanya menangis kala melihat gaun pinknya kotor dengan tanah.

" sudah jelek, cengeng lagi. Huhhh -" seru salah satu dari mereka.

Sebuah lemparan batu membuat anak-anak nakal itu terdiam, saat anak laki lainnya menggenggam batu ditangannya dan bersiap melemparkan nya.

" pergi gak, kalian itu beraninya sama cewek. Kata ayah kalau beraninya sama cewek doang, kalian pengecut, gak malu apa sama ibu kalian. Ibu kalian kan cewek. "

Anak laki-laki yang bergerombol itu hanya mendesis tak suka dan meninggalkan gadis kecil yang hampir menangis itu. Anak laki-laki yang membantunya tadi mengulurkan tangannya.

" sudah jangan nangis, kata bunda kalau kamu nangis di depan cowok kayak aku sekarang, kamu artinya lemah. "

Sejak hari itu Aji selalu ada buat Nara. Mau bagaimana jutek, cueknya Nara , Aji selalu memaklumi dan ia selalu punya cara untuk membahagiakan nara.

Putih Anara ia seorang gitaris utama band Beauty Metalica band yang dipimpin Aluna. Nara begitu ia biasa disapa mahasiswa jurusan musik semester 4, satu jurusan dengan Aluna dan juga Aji.

Ngomongin Aji, mereka berteman lebih dari 8 tahun, mereka selalu berada disatu sekolah yang sama karna mereka berasal dari tempat tinggal yang sama, bahkan rasanya sudah bosan melihat mereka bersama.

" eh, Nara hapemu bunyi terus itu. " omel Queen disela kelas mereka yang tak kunjung dimulai saat ini.

Gadis dengan ice creamnya itu menatap masa bodoh ponsel yang sejak tadi sebenarnya mengganggu.

" males, "

" Naraaaaaa - " seruan dari Naura akhirnya membuat Nara menyerah, ia mendesah kesal karna si penelpon tak memudarkan semangatnya untuk tidak mengganggu hari - harinya .

Pada akhirnya ia meletakkan cup ice cream diatas meja dan menyambar ponselnya, di tekannya tombol hijau dan diletakkannya ditelinga.

" akhirnya, " cicit suara diujung sambungan.

" apa!!. "

" galak sekali. hei, kenapa tidak mengangkat telpon ku. "

" tidak penting juga . "

" kau marah? "

" tidak, tidak ada gunanya. "
Terdengar suara kekehan itu membuat Nara semakin kesal.

" hah, rasanya aku ingin melihatmu dengan wajah jelekmu saat ini. Pasti sangat seru sekali kan."
Lagi-lagi membuat Nara bertambah kesal, rasanya darahnya sudah mendidih.

" aku sudah bilang tidak usah dipikirkan, gadis seperti itu banyak, apalagi temanmu ini sebentar lagi akan jadi terkenal dan pastinya banyak gadis yang akan mengaku-aku sebagai pacar ku. "

" menjijikkan. Rasanya aku mau muntah mendengar tingkat pede mu yang semakin gak waras. "

" kau dimana? "

" ada latihan. "

" pulang bareng? "

Nara hanya mencebikkan bibirnya, Aji dan ia sudah saling mengenal satu sama lain. Bahkan kedua orang tua mereka adalah teman sewaktu sekolah dulu. Ia amat sangat mengenal Aji baik luar dan dalam. Mereka sama-sama punya hoby dimusik, Aji adalah penggebuk drum dibandnya sementara ia adalah seorang gitaris .

Sudah lama sejak dua minggu yang lalu, awal dimana seorang gadis mengaku sebagai pacar Aji dan mengatakan hal kasar pada Nara, tentu saja Nara tidak terima dikatai sebagai cewek murahan dan mencari kesenangan saja. Dan keduanya terlibat perseteruan sengit sampai akhirnya Nara tak merespon semua panggilan telepon, chat bahkan menghindari pertemuan nya dengan Aji sebisa mungkin.

Hari ini adalah puncaknya, Aji selalu bisa membuatnya tak bisa marah terlalu lama, ia punya seribu cara membuatnya marah tapi juga punya sejuta cara membuatnya luluh, dasar laki-laki.

Nara baru saja menyelesaikan kelasnya pagi ini, ia berencana pergi keruang latihan bersama Aluna dan juga yang lain, tapi mendadak pindah haluan karna Aluna mendapat telpon dari Milka bahwa mamanya meninggal dunia. Jadi, ia pergi bersama Naura dan juga Ana sedangkan yang lain akan pergi ke aula untuk melihat persiapan sebelum menyusul ke kantin bersama.

" aku gak pesen cokelat ini mbak Yum, " seruan itu terdengar kala mbak Yumi meletakkan seporsi kue cokelat di meja mereka.

Mbak Yumi bekerja sebagai waiter di kantin, hanya menatap nara bingung.

" oalah, itu loh mbak Nara, mas Aji yang pesen tadi. Katanya tadi bisa meredakan amarah. Saya misi dulu, silahkan dinikmati. " terdengar kental dengan logat jawanya. Yumi berlalu begitu saja, membuat Nara merengut kesal sendiri, mendengar penuturan dari mba Yumi.

" kau ingin aku gendut!! " omelan Nara menyeru keluar, membuat Ana melirik sebentar melihat Aji yang sudah duduk disamping Nara tertawa garing.

" ah, mana ada. Makin gendut makin seksi tau. "

" gundulmu!! seksi, apanya yang ada cowok-cowok gak akan ada yang ngelirik gue. Bayangin tiap hari elo beliin makanan terus, elo yang beli makanan , gue yang makan hampir separohnya. Timbangan naik 4 kilo, Ji, elo mah gak ngertiin gue. "

" Bagus dong kalo gitu, jadi makin ngegemesin. " Aji mencubit kedua pipi Nara yang terlihat semakin chubby dan terasa seperti squishy. Membuat Nara mendumel kesal untuk kesekian kalinya.

Pemandangan itu membuat Ana maupun Naura hanya mendelik penasaran,

" sebenarnya apa sih status hubungan kalian? "

" FRIENDZONE " seruan keras itu keluar dari mulut Naura.
Baik Aji maupun Nara hanya terdiam dan mulai menyibukkan pikirannya masing - masing.

" lagian elu pang, kebanyakan cewek terlalu bebas jadi orang-orang banyak mikirnya kalian punya hubungan. "

" gue itu suka sebenarnya sama teman kalian ini, Cuma. Cuma, sayangnya kadar kepekaan dia itu ngalah - ngalahin radar pekanya Aira. "

" sekali lagi elo ngomong gue tampol. Minggat gak lu. "

" tuh kan, gue kadang suka heran sama bentukkan cewek kayak dia. "

" sok sok an gak mau punya komitmen tapi suka ngiri kalo orang lain pacaran. " Lanjut aji dengan percaya diri,

" gak ya, "

" masa, "

" Aji, sana pergi latihan. Sebel aku sama kamu. "

Seperti itulah hubungan pertemanan Aji dan juga Nara yang sebenarnya mengundang banyak pertanyaan diantara teman yang lain. Tak mungkin tak ada rasa diantara pertemanan laki-laki dan perempuan lebih dari 8 tahun.

Nara pernah menjalin hubungan dengan pria dimasa lalu selama 6 tahun dan kandas begitu saja sedangkan Aji sudah jomblo sejak zigot. Baginya jodoh akan datang disaat yang tepat dan diwaktu yang tepat.

Jangan lupa vote, comment dan juga share.

The art Center Series ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang