TLO 4 #My Day Is Full Of You 1

19 1 0
                                    

Finally, series terakhir update juga, enjoy for story guys
Jangan lupa, buat votr, comment and sharenya.

___________

Mimpi? Kamu? Harapan? Dan kepastian?
Akankah aku mendapatkan nya

________________________

Semua orang punya impiannya masing-masing, mau jadi apa dimasa depan ,maka di pertaruhkan bagaimana sekarasng, dan seberapa usaha keras yang kita lakukan. Bukankah begitu seharusnya . Walaupun tak semua yang kita lakukan berhasil setidaknya kita sudah berusaha semampu kita , bukankah begitu.

" Baik, kelas kita selesai sampai disini, ada pertanyaan. " suara seorang wanita berumur terdengar lagi.

Sebuah tangan terangkat.
" ya, Nadia, silahkan. "

Seorang gadis bernama Nadia,

" Bu, Indy beneran mau resign?" tanya nya penuh harap bahwa rumor yang belakangan terdengar, tak benar,

Indy adalah seorang dosen ia sudah berpengalaman menjadi dosen selama 27 tahun. Selain dosen ia juga mengajar tari disanggar, Indy harus resign karna usianya yang sudah tua, ia beralasan ingin istirahat.

Wanita itu hanya mengangguk.

" benar, ini adalah semester terakhir saya mengajar. Saya bersyukur karna selama saya mengajar kalian banyak memberi saya masukkan. Dan Saya bersyukur karna kalian adalah murid saya. "

Suasana sedih tiba-tiba mengiringi, bu Indy langsung tersenyum dan menyemangati para mahasiswa nya.

" masih banyak dosen yang berbakat yang akan menggantikan posisi saya. Kalian juga bisa bertemu saya di sanggar ataupun dirumah. "

Pelajaran siang itu selesai. seorang pria dengan sneakers hitamnya, berjalan keluar dengan beberapa buku ditangan.

" Ryu. " panggil seorang gadis yang tak lain adalah Zura. Yup,

Ryu Kagawa siapa sih yang tak kenal dengan pria itu, memiliki tubuh proposional, wajah tampan, sikap yang friendly dan tentu saja dia adalah bintangnya Fakultas seni tari tradisional, bersama Aira dan juga Zura. yang dipanggil namanya pun menoleh, menautkan alisnya seakan bertanya kenapa?

" kau mau langsung ke sanggar? ", seperti hari biasanya, setiap jumat dan sabtu Ryu akan pergi ke sanggar untuk mengajar, tapi hari ini ia akan meliburkan diri.

Ryu memperlihatkan dua buku dalam pegangannya .

"Enggak, aku ada urusan lain. Kenapa?? "

Zura hanya mengangguk saja.

" ku pikir kau akan pergi ke sanggar, aku baru ingat. Mr, Judo bilang tadi pagi untuk menanyakan mu apakah bisa mengajar kelas kursus akademik, ada beberapa siswi SMA yang akan ikut kursus dan Mr. Judo butuh bantuanmu. "

"akan ku pikirkan nanti, " Zura hanya mengangguk saja. Memang TAC menerima beberapa siswa yang ingin melakukan kursus diluar status mereka bukan mahasiswa.

" okelah, aku akan menyusul Aira, kau tidak kekantin?? "

Ryu menggeleng pelan,

" aku akan menyusul nanti, aku harus pergi ke ruang latihan, aku ingin mengembalikan barang dulu. "

" oke aku duluannya, sampai kau tidak datang. Lihat saja kepalamu akan ku penggal. " ancam Zura pada pria jakung dihadapannya itu.

" dasar cewek psycho. "

Perjalanan menuju ruang latihan tari tak begitu jauh dari kelasnya. Ryu berjalan dengan santai sesekali membalas sapaan mahasiswa lain. Pria itu memang terkenal dengan flamboyan nya, tipekal pria yang humoris dan juga rapi.

Sampai di ruang latihan, ruang itu terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang masih mengobrol disana. Ryu mengetuk pintu sambil melongok kekanan kekiri seakan mencari seorang.

" Ryuuu - sini ." lambaian tangan seorang membuat Ryu hanya mengangguk dan masuk kedalam ruangan.

" kau cari siapa? " tanya seorang pria dengan wajah oriental khas asia, Sean Gallano Situmorang. Cowok keturunan china manado. Jurusan seni tari tradisional.

Ryu ikut berkumpul bersama Sean dan yang lain, dan duduk disamping Erik salah satu teman disana. Mereka hanya berbeda kelas saja.

" nyari Bima, yang mana sih orangnya?"

" oo Bima, barusan keluar katanya ada urusan. Kenapa? "

" ngembaliin buku, ada pinjam sama Devo kemaren, dah kelar makanya nyari Bima. Katanya suruh titipin ke dia aja. "

" Bima Radhika Arsana, biasanya tempat tongkrongan nya di sanggar banyu biru. Karna ceweknya latihan disana." seruan itu keluar dari mulut Hanafi, pria dengan kacamata serta handuk kecil di punggungnya.

Ryu hanya mengangguk saja, dan memasukkan dua buku itu kedalam ranselnya.

" kalian belum kelar? " Ryu melihat sekeliling ,

" udah , Cuma ada pembahasan sedikit. " Ryu mengangguk saja, dan bangkit dari duduknya. Ia pamit akan pergi kekantin, ia belum siap mati ditangan kedua gadis bar - bar itu. Tentu saja Aira dan Zura.

•√•√•√••

Suara memekakkan telinga membuat Ryu mendesah lagi, ini sudah kesekian kalinya. Ini Aira sedang mengeluarkan ide gilanya, mereka berencana untuk pergi liburan setelah minggu lalu menyelesaikan Festival dengan luar biasa, padahal anggota lain, memutuskan untuk pergi ke Balikpapan. Tapi, saat itu ketiganya berlawanan hadir jadi, mereka kembali ke ide awal untuk pergi liburan.

" ck, tapi ini corona Ra, mana bisa keluar. " omel Zura pada ide Aira, memang benar yang dikatakan Zura barusan, Corona sedang menyerang negara kita tercinta ini.

" lah terus gimana?? "

" udah liburan dirumah aja -" jawab santai Ryu dengan menyeruput es bubble nya.

" tak seronok lah-macam mana pula, nasib kita ya allah, semester kemaren mau liburan, malah ada kelas dating sama mr.Hendy, sampai 3 hari BAYANGKAN 3HARI !!! selesai Festival mau liburan lagi eh malah nongkrong di sanggar sampe dengkul mau copot, sekarang dah ada waktu malah corona menyerang. Berat kali hidup hambamu ini ya allah. " cuitan itu keluar dari mulut Aira yang penuh dramatis, sepertinya ini karna ia berpacaran dengan Jun, jiwa aktingnya benar-benar memukau,

Zura hanya memasang wajah kecutnya, sambil mengadahkan kedua tangannya keuadara seakan berdoa.

" ya allah, hambamu ini banyak kurangnya, mengingatmu hanya karna dia kesusahan. Tapi, tolong biarkan hambamu ini hidup tenang, dari teman yang gak ada akhlaknya macam Aira ya allah. Amin. "
Ryu hanya mendesis saja, sebuah tepukkan dibahunya membuat Ryu menoleh.

" terus lu doa apa Yu? " Itu Kenta, temannya sejak SMP, Kenta Alfariski dari Fakultas Desain Animator.

Ryu kembali menghelah nafasnya.

" gue berdoa, moga gue masih hidup sampai 100tahun kedepan, dan tahan ama dua makhluk jelmaan kayak mereka. Amin -"

" masyallah - elu minta betah sama jelmaan kuntilanak percangkokan lambe turah."

" lah daripada elu, peranakan Buaya sama Kentucky. "

" dihujat lagi, cowok setara gantengnya sama Iko Uwais, elu bilang peranakan Buaya sama Kentucky. Kasian bener emak bapak gue gak salah apa - apa,maafkan mereka ga allah,yang kadang otaknya melorot ke dengkul . " ujar Kenta penuh dramatis,

" lah, elu kan anak pungut, kagak ada miripnya sama orang-orang dirumah, bahkan Mas Keenan masyallah ganteng, Kiana juga cantik banget. " Kenta merupakan anak kembar 3, ia si tengah dari sikembar. Keenan Attharazka, Kenta Alfariski, dan juga Kiana Anatania . Selain itu ia memiliki sepasang adik kembar juga.

" setan elu pada, beraninya keroyokan. " dumel Kenta kesal,

Saat itu entah kenapa Ryu jadi terdiam sesaat, saat mendengar suara tawa seorang gadis yang begitu familiar ditelinganya.

The art Center Series ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang