#It's You 4

29 3 3
                                    

_____________

Antara dunia fanboy sama dunia nyata kenapa jatohnya jauhnya ?

Kamu vs Dia = my heart

___________________________


" sesak," ujar seorang gadis yang duduk meringkuk bersama seorang pria . keduanya terjebak dalam lift.

Keduanya terjebak dalam lift disalah satu lantai akademik. Shawn dengan sigap melepas sweater gadis itu, untuk membantunya mencari udara. Tapi, keadaan itu tak menguntungkan sama sekali, jika pertolongan tak datang tepat waktu, bisa - bisa keduanya mati kehabisan oksigen.

" sialan, kenapa tidak ada yang menolong." umpatnya kesal setengah mati dengan situasinya sekarang ini.

Shawn Eriko adalah mahasiswa seni bahasa asing, satu semester dengan Aira, yakni semester 4. kegemaran pria itu adalah photography dan berbahasa asing, tentu saja.

Ia merupakan penggemar berat seorang Raylie Zalika Athabina. Bagaimana mungkin, lagipula siapa sih yang tak kenal gadis itu, dia cantik dan juga mempesona.

Raylie adalah seorang ballerina ia salah satu anggota Snow Beauty yang tersohor karna kecantikannya. Setiap kali membahas Raylie, rasanya Shawn bisa gila mendadak. Semua senyum, tawa dan juga paras gadis itu memutar begitu saja.

Tapi, sebagai penggemar , Shawn tahu bahwa orang seperti Raylie takkan mungkin mengulurkan tangannya dan menyambut hatinya. Itu seperti punduk merindukan bulan.

Sekarang ia sedang bersama teman - temannya di area lapangan basket. Tidak, ia tidak ikut bermain , hanya sebatas melihat saja. Team basket memang punya pesonanya dikalangan para gadis, lihat saja dari teriakan kecil sampai sangar itu , mereka tak ragu meng eluh - eluhkan nama para anggota.

" Junnnnn ganteng banget sih ."

" ya ampun Genta,

Dean

Rome

Ryu ..

Sampai shawn budek sendiri, bagaimana bisa mereka tidak sakit tenggorokan, sedangkan pria - pria ini hanya tersenyum dan melambaikan tangan, membuat shawn bergidik ngeri. Apakah gadisnya juga ada diantara mereka .

Tak sengaja matanya berpapasan pada sosok lain diujung lapangan, dengan tas gitar dan sling bagnya gadis itu masih sempat - sempatnya membalas sapaan orang yang berlalu lalang. Senyum gadis itu terasa berbeda dimatanya. Dengan kacamata bulat yang selalu ia pakai, menambah kesan imut pada wajahnya.

Bahkan Shawn tak yakin sejak kapan ia berubah haluan menjadi salah satu penggemar gadis itu.

" Shawn -- Shawn !!!" suara keras dan tiba - tiba itu membuat Shawn menjerit kaget, astaga buyar sudah lamunannya sejak tadi,

" apaaan sih, "

" hayooo , ngelamunin apaan, mesumnya ? " celetuk Dean, yang kemudian duduk disampingnya dan meneguk air dalam botol kemasan.

" otak elo yang mesum." cibir Shawn sekenanya. Ia celingukkan sendiri mencari sosok gadis itu, tapi sosoknya tak lagi ada disana.

Cuaca semakin sengit membuat Shawn akhirnya melarikan diri ke area kantin , tentu saja ia pergi bersama beberapa anggota basket. Mereka menyatukan dua meja panjang kantin menjadi satu, tampak ricuh begitu mereka datang, dan menjadi pusat perhatian semua orang. Para pesona yang katanya tak tertandingi, prett pikir Shawn, pesona apanya , type - type cowok seperti ini hanya mementingkan kepopuleran, tapi tak semuanya. hanya, sebagian kecil saja.

The art Center Series ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang