© Revisi 2021
🥁
kamu menghilang , aku kehilangan arah dan juga tujuanku, kamu dimana aku kangen.
🥁
Samarinda kembali diguyur hujan, bahkan genangan air kemarin belum juga surut sudah ditambahi lagi. Saffa sedang merenung sendiri dikamarnya. Sudah beberapa hari ini Arga sulit dihubungi, bahkan datang kerumahnya sekalipun ia tak menampakkan dirinya. Saffa benar - benar frustasi dengan situasi ini.
Ibunya Arga, Elia. Bahkan tidak mengetahui tentang keberadaan Arga. Datang kerumah Arga yang ditempatinya bersama ayah dan juga adik tirinya pun tak membuahkan hasil baik. Rumah itu sepi, seperti tak ada penghuninya, hanya pembantu rumah Arga yang mengatakan bahwa Arga dan Nathan sudah beberapa hari ini tidak pulang kerumah. Apa sesuatu sedang terjadi, yang Saffa bisa lakukan hanya berdoa agar Arga kembali padanya, setidaknya menghubunginya dan mengatakan bahwa ia baik - baik saja sekarang ini. Kembali ia teringat tentang caption photo pada moment ulang tahunnya diinstagram pribadi Arga.
Apa saat itu Arga mempunyai masalah, kenapa Arga tak menceritakan apapun padanya. Apa Saffa tak bisa dipercaya, kenapa Arga tak pernah mengatakan apapun padanya. Ketukkan pintu terdengar beberapa kali, membuat Saffa menghelah nafasnya, ia bangkit dari duduknya. Dibukanya pintu kamar itu, seorang wanita muda dengan wajah lelahnya, membawa sebuah paper bag, disodorkannya paper bag itu kepada Saffa.
" belum makan kan ?" Saffa hanya mengangguk pelan, entah kenapa selera makannya menghilang sejak Arga tak pernah bisa ia temui.
" makan, gimana mau nyari Arga kalo kamu gak ada tenaga untuk makan. Arga pasti sedih ngeliat kamu kayak gini." Saffa hanya merunduk sedih, semua ingatan akan Arga membuatnya sedih. Wanita muda itu melangkah maju memeluk Saffa penuh kekhawatiran seorang kakak. Saffa membalas pelukkan itu.
" kak Jessy, aku bingung juga takut , kalau, kalau kak Arga kenapa - napa." ucap Saffa dengan suara parau dengan serak karna menangis.
Dalam keluarga Saffa , ia merupakan anak tunggal dan selama di Samarinda ia tinggal bersama kakak sepupunya yang sudah menikah, bernama Jessy Sepeninggalan Jessy , Saffa kembali terdiam. Kembali ingat jika ia bersedih seperti sekarang pasti Arga datang dan menghiburnya, tapi kali ini arga menghilang dan tak bisa menghiburnya. Ia merindukan Arganya.
" kak Arga dimana? Aku kangen, kangen banget. "Saffa mendengarkan lagu yang membuatnya kembali teringat dengan Arganya. Suara manis Devano dan Aisyah membuatnya ingat dimana malam itu keduanya bernyanyi bersama. Arga disana bersama tawa dan juga keceriannya. Semakin memutar lagu itu, semakin membuat Saffa merindu. Ia memutuskan untuk mengambil air wudhu, sholat lebih menenangkan hatinya.
•••••
Berita hengkangnya Arga dalam band, tak membuat anggota lain pesimis. Sisa anggota memutuskan untuk kembali mengikuti audisi sesuai rencana awal. Posisi vocalis digantikan oleh Aji dan backing nya tetap Genta. Pemilihan vocalis jatuh pada Aji pun bukan sembarangan , cowok itu memiliki banyak kriteria sebagai seorang vocalis. Ia cepat menguasai panggung , dan persyaratan lainnya.
Setelah selesai latihan mereka bubar, pada pulang masing - masing. Tapi, tak bagi Genta ia sedang malas untuk pulang lebih cepat . entah kenapa akhir - akhir moodnya sering kali naik turun. Situasi TAC juga tidak begitu ramai mungkin karna ini sudah sore, mahasiswa lain sudah tak banyak kelas.
Genta berjalan malas - malassan menuju parkiran mobilnya. Lovena sedang pergi menonton pertunjukkan balet Raylie. Tadinya ia ingin ikut menonton , tapi mendadak tak jadi karna ia harus fokus latihan band. Ponselnya bergetar, menandakan telepon masuk. Genta meraih ponselnya dan dilihatnya sebuah id called yang membuat nya merindu begitu saja.
" hallo kak, kakak masih di kampus?" suara lembut Lovena membuat Genta tersenyum, tapi kali ini terasa berbeda, suaranya terdengar khawatir dan juga ketakutan
" ya, bentar lagi pulang , kenapa? Kenapa sepi sekali ? Kau dimana ?"
" aku baru saja pulang, kakak bisa menjemputku ? Zacky terluka parah, kak Arga juga, tolong kami ." seketika itu membuat Genta menghentikan langkahnya, wajahnya berubah seketika
" kau dimana ?"
" aku dijalan pulang, seseorang mengikuti kami, aku beneran takut, tolong, kak tolong."
" share lokasi , aku segera kesana ." Genta mematikan ponselnya dan berlari secepatnya , gadisnya ketakutan bisa ia tahu dari suara Lovena .
Sepanjang perjalanan membuat Genta tak absen menyebut semua khusnul allah, ia berharap semuanya akan baik - baik saja, allah harus melindungi gadisnya. Bagaimanapun allah harus melindungi gadisnya. Genta menghentikan mobilnya dekat dari sumber suara ramai, ia keluar dari dalam mobil, ia melihat gadisnya meraung sedih, ia tak sendiri ia bersama Ibel dan juga yang lain. Genta dapat melihat Zacky yang terus memegangi kakinya, dengan Ibel yang menangis disana, Lovena yang melihat Genta datang, beranjak bangun dengan susah payah, ia berlari sebisanya memeluk Genta penuh rasa takut. Bajunya penuh bercak darah, disana juga Genta dapat melihat Arga tak sadarkan diri dengan darah didadanya.
" ba, bawa, bawa.. Kak Arga sama Zacky kerumah sakit. Ay-- o kak." dengan susah payah Lovena menyadarkan Genta yang masih terbengong disana.
Genta dibantu Ibel, memapah tubuh Zacky dan juga Arga masuk kedalam mobil. Lovena duduk disamping Genta, wajahnya menunjukan bahwa ia sangat ketakutan. Dengan cepat ia membawa mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
Sesampainya dirumah sakit Zacky dan Arga langsung mendapatkan penanganan cepat, sedangkan Ibel dan Lovena yang syok langsung di infus, mereka semua terlihat kelelahan. Genta memegangi tangan mungil Lovena, tak lupa ia mengabari kak Ghani kakak laki - laki Lovena. Tak berselang lama Kak Ghani dan kak Naula, mereka baru saja datang dan sedang bertemu dokter.
" kenapa dengan mu, apa yang terjadi ? " Genta terus menciumi punggung tangan Lovena, berharap gadisnya cepat bangun.
" Genta, Loven belum bangun?" wanita muda yang Genta ketahui bernama Naula, kakak ipar Lovena, menggeleng pelan.
" dia baik - baik saja, dokter bilang, dia hanya syok. Sebaiknya kamu pulang, istirahat."
" enggak kak, saya mau nungguin Lovena disini, gak apa - apakan?" Naula dan Ghani hanya saling beradu pandang, " baiklah, kami disini sebentar lagi, sebaiknya kamu pergi makan malam. Perutmu harus diisi."
Genta meninggalkan UGD bukan untuk mencari makan malam, melainkan melihat kondisi kedua temannya, Zacky dan juga Arga. Ia penasaran dengan apa yang terjadi, bagaimana Arga ada disana, dan kenapa keduanya terluka . tapi, untuk saat ini ia tak bisa mengintrogasi keduanya, karna mereka belum sadarkan diri. Begitu juga dengan Ibel. Gadis itu sama syoknya dengan Lovena.
Malam ini ia akan menginap dirumah sakit, Lovena dan juga yang lain sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Tadi, Lovena sudah terbangun tapi, kini ia tertidur lagi, karna masih lemas.
Genta menunaikan sholat malam, untuk kesembuhan gadisnya, dan ketiga temannya. Ia berdoa agar semua orang yang disayanginya cepat sadar, dan kembali menikmati hidup dengan penuh kebahagian. Ia berharap takkan kehilangan lagi, ia sangat berharap bahwa ia takkan ditinggal sendirian lagi.Dont cry genta, semua akan baik - baik saja. Percaya sama allah, semua akan baik - baik saja.
Jangan lupa vote, comment dan juga share.

KAMU SEDANG MEMBACA
The art Center Series ( TERBIT)
FanfictionBanyak bahasa tidak baku bertebaran dimana-mana!! Judul terbit : The Art center series Harga beli : 113.000,- Penerbit : Ebiz publisher ( Kisah kali ini bertema universal, artinya satu cerita masih nyambung dengan cerita berikutnya yang akan publi...