Remedial [2]

1.6K 255 14
                                    

"Makasih ya Jen, maaf juga ngerepotin kamu" ujar Yeri setelah gadis itu turun dari motor Jeno.

"Iya sama-sama kak, nggak ngerepotin juga kok kan aku yang ngajuin diri buat anter kakak" balas Jeno.

"Hehehe iya juga ya? Kalau gitu, kamu mau mampir dulu ga?"

"Nggak usah deh kak, kapan-kapan aja. Jeno titip salam sama yang di rumah aja"

Yeri mengangguk paham, "yaudah hati-hati dijalan" ujarnya lagi.

"Iya kak, aku pamit dulu" si bungsu Lee kemudian pergi menjauhi area kediaman Yeri.

Di jalan, Jeno nggak berhenti senyum. Sepertinya dia sedang mengalami fase jatuh cinta pada pandangan pertama.

Bahkan sampai di rumahnya pun, Jeno masih membayangkan senyum cantik kakak kelasnya itu. Sampai sedetik kemudian senyumannya luntur.

"Yah bego, gua lupa minta ID Linenya lagi"

○●○●○

Paginya, Jeno sudah siap-siap untuk berangkat sekolah. Awalnya cowo mancung itu mau menjemput Yeri dan berangkat ke sekolah bersama, tapi segera ia urungkan karna nanti bisa saja Yeri sudah pergi duluan. Jeno tak punya ID Line atau bahkan no telfon gadis itu, ah maksudnya belum punya dan akan segera punya.

"Bang, Jeno berangkat dulu" pamitnya pada si sulung Lee yang tengah memakan roti berselai coklat itu.

"Nggak sarapan dulu lo Jen?" Tanya pria berahang tegas itu.

Jeno menggeleng dan kembali fokus pada sepatunya, "sarapan di kantin aja" jawabnya.

Si sulung Lee hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Anak sulung keluarga Lee itu bernama Lee Taeyong, ia juga satu sekolah dengan Jeno dan kini sudah menduduki bangku kelas 12.

Jeno dan Taeyong tinggal berdua di rumah yang terbilang maha luas itu, kedua orang tua mereka menetap di Kingston untuk urusan pekerjaan. Selain mereka berdua, seorang maid dan juga seorang satpam ikut menghuni rumah tersebut.

"Duluan bang" pamit Jeno sekali lagi sebelum ia menghilang dari balik pintu.

Sampai di sekolah, Jeno langsung jadi tontonan kala ia turun dari motor sportnya. Banyak pasang mata yang melihat kearah pria itu, terlebih lagi para siswi di SMA SMtown.

Sudah hal biasa untuk Jeno bila ia menjadi pusat perhatian begini, secara ia dan teman-temannya memang termasuk most wanted di sekolah. Tak ada bedanya dengan si sulung, Lee Taeyong.

Satu dua pujian dapat Jeno dengan kala ia melangkah, itu juga hal biasa yang selalu pria itu dapatkan.

Jeno itu bisa dibilang copy an sempurna dari seorang malaikat. Rahangnya tegas, mata yang tajam tapi menenangkan, hidung mancung, proporsi tubuh yang pas, dan juga berotot. Pria itu bahkan hampir sempurna.

Banyak yang bilang, "Tuhan sedang berbahagia kala menciptakannya"

"Jeno!" Langkah Jeno berhenti ketika namanya dipanggil oleh seorang gadis cantik di hadapannya.

Jeno diam tak membalas, ia hanya menunjukkan wajah datarnya.

"Kenapa Na?" Tanya Jeno pada gadis yang bernama Mina itu.

"Hm gue cuman mau ngasih ini ke lo, lo pasti belum sarapan kan?" Gadis cantik itu menyodorkan sebuah kotak bekal kehadapan Jeno.

Jeno masih diam, tak ada tanda darinya untuk menerima kotak bekal itu.

"Maaf Na, gue udah sarapan tadi. Lo makan aja itu, atau lo kasih bang Mark juga silahkan" tolak pria Lee itu.

"Tapi Jen, gue bikin ini buat lo"

"Gua nggak nyuruh lo kan?"

Ucapan itu cukup membuat Mina tertohok, tangannya meremat kotak bekal tersebut.

"Gua permisi Na" setelahnya, Jeno berlalu meninggalkan Mina yang masih mematung di tempatnya.

Jeno paham situasi tadi, jelas kalau Mina jatuh hati dengan pria itu dari awal mereka bertemu ketika Jeno meminta Mina untuk menjadi teman duetnya di pentas seni. Tapi Jeno tak memiliki perasaan yang sama terhadap Mina, karna ia tau kalau Mark --kakak sepupunya-- menyukai gadis itu.

Jeno bukan tipikal teman atau saudara yang suka tikung menikung, ia bahkan sangat tidak suka dengan sifat itu.

Sampai di kelas, Jeno langsung duduk ditempatnya dan menyenderkan kepalanya di atas meja. Pria itu mengantuk, ia tidur kurang dari 9 jam semalam dan ditambah ia belum sarapan.

"Ngapa lo Jen? Udah kayak cewe galau aja tuh muka" celetuk Haechan yang barusaja duduk dikursinya.

Jeno tak mengubris ucapan temannya itu, ia memilih menatap Jaemin yang tengah sibuk dengan handphonenya.

"Jaem" panggil pria itu dan pria lainnya menoleh sebagai respon.

"Lo kenal Kim Yeri kagak?" Tanya Jeno sedikit berbisik.

"Kenal, adek sepupunya bang Jungwoo. Anak 11 IPA 2, anak kesayangan pak Leeteuk, mantannya bang Mingyu, anaknya pinter udah gitu cantik" jawan Jaemin panjang lebar.

"Gila, lo tau darimana semua itu?" Tanya Jeno tak percaya.

"Nggak ada yang nggak kenal kak Yeri, cewe famous yang suka senyum kesiapa aja" jawab pria Na itu lagi.

"Dia suka ngawas anak remed nggak?" Tanya Jeno kesekian kalinya.

"Itu udah kayak tugas sampingan dia, katanya sih hobi tersendiri buat dia. Dia bisa deket sama anak-anak lain juga waktu ngawas remed, ditambah dia nggak ada kerjaan jadinya ngajuin diri buat ngawas remed. Guru-guru juga nggak ada yang keberatan, malah mereka semua setuju" jelas Jaemin lagi.

Jeno melongo tak percaya, ternyata ada gunanya juga Jaemin berteman dengan Daehwi si lambe turah seantero sekolah itu.

"Ooh gitu" balas Jeno.

Jaemin mengangguk dan fokus lagi dengan handphonenya, tapi tak sampai semenit pria itu menatap Jeno selidik.

"Lo... ngapain nanya-nanya gitu? Tumben banget kepoin cewe, mana langsung ngepoin kak Yeri lagi" selidik Jaemin.

Jeno gelagapan sebentar, tapi setelah itu ia menyengir.














"Gua suka sama kak Yeri"

-; TBC

Remedial [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang