Remedial [16]

754 124 6
                                    

Beberapa hari setelah adegan Jeno cemburu ke Hanbin, kedua pasangan itu tak lagi berinteraksi. Jangankan menghabiskan waktu berdua, papasan saja enggan untuk saling menyapa.

Seperti sekarang, Yeri tengah diperjalanan menuju kelasnya. Si cantik barusaja selesai dari perpustakaan untuk mengembalikan buku yang ia pinjam. Yeri berjalan dengan senyuman terpantri di wajah cantiknya, tak jarang ia menyapa satu dua siswa yang dikenali pun tak dikenalinya.

Namun senyuman cerah bak bunga matahari itu perlahan pudar kala atensi di cantik menangkap tubuh bongsor sang kekasih. Jeno terlihat berjalan berlawanan arah dengannya, disebelah Jeno ada Haechan dan Jaemin yang saling bercanda tawa.

Hingga jarak keduanya menipis, Jeno yang menatap lurus ke arah Yeri hanya memasang wajah datarnya. Yeri pun juga begitu, walau tak dapat dipungkiri hati kecilnya ingin menyapa pria itu.

"eh kak Yer" sapa Haechan yang menyadari Yeri dihadapannya.

"i-iya Chan" balas se cantik.

"abis dari perpus kak?" tanya Jaemin dan si cantik mengangguk.

"kalian mau ke kantin ya?" tanya Yeri sambil memaksakan senyuman di wajahnya.

"yoi kak, si Jaemin mau bayarin makan katanya. Kakak mau ikutan ga?" ujar Haechan.

"tumben Jaemin baik, oh karna baru jadian sama Lami ya" celetuk si cantik.

"ah si kakak tau aja ehehe, mau gabung ga kak? Jeno join nih" tawar pria bermarga Na itu.

"hm enggak dulu deh Jaem, aku mau ke kelas aja. Kurang enak badan soalnya" tolak Yeri lembut.

"yaudah kak, kita duluan kalo gitu" pamit Jaemin dan Haechan, sedangkan Jeno? Pria itu masih bertahan dengan keheningannya.

Yeri menghela nafas pelan ketika ia berjalan berlawanan arah dengan ketiga adik kelasnya itu, jujur saja hati kecilnya merindukan pria berhidung mancung itu. Tapi apalah daya, Jenonya masih enggan untuk bertatap muka.

Sampai di kelas, Yeri memilih bungkam dan menenggelamkan wajahnya disela tangan. Membuat Joy yang duduk disamping gadis itu jadi bingung sendiri.

"Yer, lo sakit? " tanya Joy.

Yeri mendongakkan kepalanya dan tersenyum tipis pada Joy.

"aku gapapa kok Joy" balasnya.

"beneran? Muka lo pucet gitu"

"iya gapapa, tapi emang perutku rada nyeri gitu sih gatau kenapa"

"lo udah makan belom tadi? " tanya Joy lagi dan Yeri menggelengkan kepalanya.

"makan dulu gih sono, mumpung nanti kita freeclass" suruh Joy.

"ngga deh Joy, ga laper"

"ck, kebiasaan"

"hehehe, eh aku mau ke toilet aja. Kebelet, ikut ngga?" Yeri bangkit dari duduknya.

"ngga deh, gue mager"

Yeri mengangguk dan pergi keluar kelas, tapi ia lupa untuk membawa handphone nya.

••••

Jeno baru aja balik dari ruang guru, ada sebuah urusan yang harus ia selesaikan tadi. Kebetulan sekali ruang guru itu sejalan dengan lorong kelas Yeri, jadi Jeno punya kesempatan untuk melihat Yeri.

Jeno memang lagi marahan sama mba pacar, tapi bukan berarti Jeno bodo amatan sama mba pacar. Gini-gini Jeno tetep khawatir, apalagi tadi dia denger Yeri nggak ke kantin.

Saat lewat didepan kelas Yeri, Jeno tak menemukan keberadaan si cantik. Yang ia lihat hanya teman-teman Yeri yang sedang konser dadakan karna kelasnya jamkos, bahkan di meja Yeri hanya ada Joy yang tengah tertawa keras melihat Haechan dan Somi yang duel maut.

Ada sedikit rasa khawatir di benak Jeno, langsung saja si mancung Lee itu merogoh sakunya dan mengambil benda tipis cerdas bewarna hitam. Kemudian Jeno membuka room chatnya dengan Joy, yang tak lain adalah sahabat karib Yeri.

Kak Joy

Kak|
Kak Yeri mana? |

|katanya tadi ke toilet Jen
|tapi ga balik-balik

Bawa hp kagak dia? |

|kagak
|hp nya nih ama gue
| trus juga tadi dia keliatan pucet gitu
| perutnya nyeri katanya mah

Serius?|

|iye Jen
|lo cariin coba anaknya
|khawatir juga nih gue

Yaudah kak thanks|

Jeno bener-bener khawatir sekarang, ada satu hal yang Jeno cemaskan hingga membuat pria itu memeriksa tanggal hari ini.

"tanggal 6, pantes dah kliatan galak banget tadi. Tamunya dateng" Jeno langsung pergi menuju toilet, sambil diam-diam berdoa semoga Yeri baik-baik saja.

••••

Yeri diam di salah satu bilik kamar mandi, seharusnya gadis itu sadar kalau sekarang ia tengah datang bulan. Salahnya karna lupa waktu tamunya datang.

"duh ini gimana? Masa aku keluarnya kayak gini, huaa mamah" ujarnya.

Iya, Yeri tembus.

Gadis itu masih diam di bilik kamar mandi yang terasa pengap, sialnya juga tidak ada orang lain di kamar mandi ini sehingga ia tak bisa meminta tolong kesiapapun.

"kak Yeri? " suara seorang gadis terdengar dari luar, membuat Yeri kaget.

"iya aku didalem sini" balasnya.

"buka sebentar kak, ada paper bag buat kakak" ujar gadis diluar.

Perlahan Yeri membuka pintu bilik itu, dan mendapati adik kelasnya berdiri didepannya.

"ini kak buat kakak" ujar si adik kelas.

"dari siapa? " tanya Yeri.

"dari temen kakak, aku lupa siapa namanya"

"oh yaudah, makasih ya" balas Yeri dan setelah itu ia langsung menutup pintunya lagi.

Ternyata di paperbag itu ada pembalut dan rok cadangan, Yeri tersenyum senang dan langsung ganti.

Tak butuh waktu lama, si cantik sudah selesai dan keluar dari kamar mandi.

"oh astaga!" kagetnya karna ternyata Jeno ada didepan toilet perempuan.

"udah? " tanya Jeno.

Yeri awalnya bingung, tapi setelahnya ia menangkap maksud Jeno.

"iya udah, tadi itu kamu ya? Makasi" ujar Yeri.

"sama-sama, ayo"

"kemana? "

"pulang"

"tapi belum waktunya pulang"

"bentar lagi juga pulang, ayo cepet" ajak Jeno yang sudah jalan duluan.

"Jeno tungguin!"

Tbc

Ckck pakabar? Kangen ga tuh wkwkwk

Remedial [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang