Remedial [6]

1K 170 13
                                    

Semenjak acara berangkat bareng waktu itu, Jeno dan Yeri makin dekat dan juga Yeri tak menghiraukan lagi tatapan fans Jeno.

Semenjak kenal Jeno, Yeri selalu pulang bersama cowo itu. Terkadang juga mereka jalan berdua, tapi masih dengan status yang sama.

Seorang kakak kelas dan seorang adik kelas.

"Kak, nanti mau pulang bareng?" Tanya Jeno ketika mereka berdua sampai di persimpangan antara kelas 10 dan kelas 11.

"Kayaknya nggak bisa Jen, kakak harus ngawas remedial matematika nanti" tolak Yeri.

"Ngawas anak kelas berapa kak?" Tanya Jeno.

"Kelas 10"

"Hm yaudah, pulang bareng aja kak" ajak Jeno lagi.

"Masa kamu nunggu kakak gitu"

"Ya nggak nunggu, aku ikutan remedial" ujar Jeno dengan santainya.

"Ikutan lagi? Bukannya waktu itu kamu bilang nilai mtk kamu 100 Jen? Masa ikutan remedial?" Tanya Yeri beruntun.

"Ya gapapa kak, aku yang remedial ini, kakak tinggal ngawasin aja" jawab Jeno.

"Jen, ngga usah ikutan remedial lagi deh, toh kita juga udah temenenan gini. Tiap hari ketemu, jadi kamu nggak usah ikutan remedial lagi. Inget Jen, remedial itu buat perbaikan nilai dan nilai kamu nggak ada yang perlu di perbaiki" jelas Yeri.

"Aku berhenti remedial kalo aku udah bosen kak, dan sekarang aku belum bosen. Jadi aku nggak akan berhenti"

"Udah deh kak, gih kakak ke kelas. Bentar lagi mau masuk kelas, nanti telat" ujar Jeno.

"Huh yaudah iya, emang susah kamutuh dibilangin" ketus Yeri.

"Hehehe maaf ya kak, aku memang batu anaknya" Jeno mengacak-acak rambut Yeri.

Tapi hati Yeri juga ikutan ke acak gegata tingkah Jeno begini.

"Aku ke kelas ya kak, dah kak Yeri" Jeno pergi gitu aja menyisakan Yeri yang masih menbatu di tempatnya.

"Jen, kalo kakak baper sama perlakuan kamu... apa kamu mau tanggung jawab?" Batin si cantik.

○●○●○

Jam istirahat, Jeno dan squad nya milih untuk nongkrong di rooftop. Haechan dan Jaemin sibuk mabar, Renjun asik dengan gitar dan nyanyiannya, dan Jeno asik ngelamun.

"Woi jaem itu di belakang lu!"

"Sabar anjir ini di depan juga!"

"Anjir Chan lu main gimana sih?! Kalah ini woi!"

Dan banyak lagi keributan yang dihasilkan oleh saudara Jaemin dan saudara Haechan itu.

"Woi Jen! Ngelamun mulu lo" Renjun mengalihkan fokus Jeno yanh sejak tadi hanya menatap langit siang itu.

"Mikirin yang iya-iya lo Jen?" Tanya Haechan tapi masih fokus dengan game nya.

"Mulut lo Chan, minta di sambel" ketus Jeno.

Haechan tak membalas, melainkan Renjun yang memilih menghampiri sahabat karib nya itu.

"Gimana lo sana kak Yeri?" Tanya Renjun.

"Ya gitu-gitu aja" jawab Jeno.

"Lo nggak ada niatan mau nembak kak Yeri gitu Jen? Kasian noh anak orang di gantungin" celetuk Jaemin yang ternyata sudah selesai main.

"Maunya gitu, tapi gua belum punya waktu yang tepat. Gua nggak mau nantinya waktu gua nembak, malah hancur semua" jawab Jeno sambil menghela nafas.

"Udah cocok dahal lo sama kak Yeri, pake aku kamuan lagi ck" sahut Haechan.

"Ngikut aja lo jomblo" celetuk Jaemin.

"Nggak ngaca lo" balas Haechan.

"Mau kita bantuin?" Tawar Renjun.

"Seriusan? Gimana caranya?" Tanya Jeno yang akhirnya penasaran.

"Lo cuman perlu ngajak kak Yeri jalan, biar lebihnya kita bertiga yang ngelakuin" jawab Renjun.

Jeno manggut-manggut setuju, akhirnya temen-temennya itu bisa di manfaatin juga.

○●○●○

"Nih kak kertas remedialnya" Hyunjin menghampiri Yeri dan nyodorin kertas remedeial yang udah di isi semua.

"Lain kali tuh belajar, udah tau bego matematika. Bukannya belajar, malah main ps sama Felix sama Chani juga" omel Yeri.

"Lah kok gue kak?" Tanya Felix.

"Kok gue disebut-sebut juga?" Sahut Chani.

"Sama aja kalian berdua tuh! Temenan sehidup semati boleh, tapi ya nggak sampe ikutan remedial tiga-tiganya gini juga" omel Yerk lagi.

"Yaelah kak, gini-gini juga kita temen kakak" ujar Chani.

"Kakak nggak mau tau ya, pokonya kalian harus belajar lebih giat lagi, terlebih di matematika ini"

"Iya kak iya, yaudah kalo gitu kita pulang dulu ya kak. Kakak mau dianterin nggak?" Tawar Felix.

"Nggak usah, kalian pulang duluan aja" balas Yeri dan ketiganya mengangguk.

Sepeninggal teman bobroknya itu, kini hanya bersisa Yeri dan Jeno didalam labor fisika. Aneh saja, biasanya Jeno yang paling awal selesai remedial.

Yeri berinisiatif mendekati Jeno, kemudian mengambil tempat di sebelah adik kelas yang akhir-akhir ini memporak porandakan hatinya itu.

"Kenapa Jen? Ada yang susah ya?" Tanya Yeri.

"Ha? Oh, bukan susah sih kak, tapi aku lupa ini rumusnya gimana" jawab Jeno.

"Sini kakak liat" Yeri mengambil alih kertas itu, kemudian ia menjelaskannya pada Jeno.

"Nah gitu, ngerti kan Jen?" Tanya Yeri setelah ia menjelaskan panjang lebar.

Tak ada balasan dari Jeno, membuat Yeri menoleh ke pria itu.

"Jen--"

Chup

Yeri membeku ketika pipinya di kecup singkat oleh Jeno.

"Cantik banget sih kak, kan aku gemes"

Tolong panggilkan ambulance sekarang, kayaknya jantung Yeri harus dibawa ke ICU


-; TBC

Gimana gimana??

Remedial [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang