Remedial [3]

1.3K 225 24
                                    

"Lee Haechan!" Sanha si ketua kelas masuk dengan suara toanya, ngebuat Haechan yang lagi dandutan diatas meja langsung kejengkang.

"Apasih anjir bikin kaget lo Ha!" Protes pria berkulit tan itu.

"Lo dipanggil bu Sandara, katanya sih remed biologi" ujar Sanha setelah pria itu duduk di kursinya.

"Yah anjir freeclass gini masih aja disuruh remedial, nggak berperikesiswaan itu mah bu Dara" kesal Haechan.

"Lo yang nggak belajar, bu Dara yang disalahin. Dasar malika" sindir Baejin.

"Diem lo anaknya tante Irene" sambar Haechan pada pria berwajah kecil itu.

"Gua aduin nyokap gua ntar lu!" Balas Baejin yang tak terima nama ibunda tercintanya itu disebut-sebut.

Haechan menggidikkan bahunya acuh, setelah itu dengan ogah-ogahan ia melangkah keluar kelas.

"Oy Chan tunggu!" Jeno berlari menyusul temannya itu.

"Ngapa lo? Mau nistain gua juga?" Tanya Haechan ketus.

"Kagak elah, gua ikut sama lo" jawab pria mancung itu.

"Ngapain lo ikut? Mau ngardusin bu Dara ye lo? Inget Jen,bu Dara udah milik pak Hendry"

Plak

Jeno menjitkak dahi Haechan membuat pria itu meringis, "asal aja ngomong lo malika" sungut Jeno.

"Lah trus ngapain lo ikut gua?"

"Mau ikut remed"

○●○●○

"Kamu yakin Jeno mau ikut remedial juga? Nilai kamu kan diatas KKM" tanya bu Dara waktu Jeno minta remedial.

"Iya bu saya yakin, lagian nilai saya kan 90 bu. Saya mau naikkin sampai pas 100" jawab Jeno.

"Mana bisa sampai 100, yang remedial itu nilainya dinaikkin sampai 85 doang loh. Kan yang remedial cuman dibawah 75 aja, kayak Haechan yang dapet 60" ujar bu Dara lagi.

"Bu ayolah, saya kurang ngerti bab kemaren itu. Jadi pengen ngelatih diri lagi, makanya saya minta remedial. Ya bu? Saya mohon" pinta Jeno sedikit memelas.

Kalau bukan karna mau ketemu Yeri, Jeno mah lebih milih tiduran di kelas sekarang. Mana lagi freeclass.

"Hhh... yaudah ini soalnya, tapi nilai kamu nggak ibu naikkin dikit aja ya nanti? Cuman 92 aja" bu Dara akhirnya ngasih Jeno selembar soal, bu Dara gabisa nolak keinginan anak donatur sekolah itu.

"Iya bu nggak papa, nggak dinaikkin juga nggak papa bu" balas Jeno.

"Heran ibu sama kamu, temen-temen kamu pada ogah remedial kalau udah diatas KKM. Lah kamu malah minta-minta remedial gini, padahal nilai kamu udah A" titah bu Dara heran.

"Hehehehe abis saya nggak ada kerjaan di kelas bu, yaudah kalau gitu saya pamit ya bu. Ke labor fisika kan bu ngerjainnya?" Tanya Jeno memastikan.

"Iya di labor fisika, nanti ada yang ngawas disana. Kalau kamu udah selesai, kamu bisa bantuin dia juga buat ngawas" jawab bu Dara yang membuat Jeno semangat.

"Oke bu!"

○●○●○

Jeno sampai di labor fisika, didalam udah ada beberapa siswa yang remedi, termasuk Haechan yang wajahnya udah kayak orang ketemu malaikat maut aja.

"Permisi kak..." Jeno masuk dengan sopan kedalam labor itu.

Si pengawas menoleh dan tersenyum kearah Jeno, "loh, Jeno ikut remedial juga?" Tanya si cantik Kim Yeri.

"Hehehehe iya kak" jawab pria itu.

"Lah Jen? Lo kok remedial juga? Nilai lo kan 90 njir. Kalo pinter mah pinter aja, nggak usah ampe ikutan bodoh" celetuk Haechan yang baru menyadari keberadaan temannya itu.

"Apaan sih Chan? Orang nilai gua 74 gitu" elak Jeno yang jelas berbohong.

"Apa bener lo--"

"Udah ah diem lo Chan, gua yang remed ini bukan lo"

"Gua juga remed bego"

"Oh iya lupa" balas Jeno.

Yeri hanya terkekeh melihat pertikaian kecil dua sekawan itu, "yaudah gih Jeno duduk dan kerjain remedialnya" ujar Yeri lembut, membuat Jeno jadi salting sendiri.

Ini mah kebalik ya, seharusnya Yeri yang salting karna pesona Jeno, ini malah Jeno yang salting karna senyuman Yeri.

Jeno akhirnya mengambil tempat di sebelah Haechan, pria itupun dengan lancar mengerjakan soal remedial biologi itu.

"Jen, udah siap lo?" Tanya Haechan berbisik.

"Satu soal lagi, kenapa?"

"Gua gatau jawabannya anjir" umpat Haechan.

"Sini" ujar Jeno ketika ia sudah mengisi soal terakhir.

"Apa?"

"Kertas soal lo"

"Buat apa?"

"Mau gua bantuin nggak sih? Tukeran dulu sini ama gua" ujar Jeno dan dengan senang hati Haechan menerimanya.

Akhirnya Jeno mengerjakan soal Haechan sampai nomor 19, setelah itu ia kembalikan lagi pada pemiliknya.

"Anjir Jen, ini napa mirip bener sama tulisan gua? Lo nyiplak?" Tanya Haechan tak percaya, pasalnya memang tulisan Jeno di kertas itu sangat mirip dengan tulisannya sendiri.

"Iya gua tau gua hebat" balas Jeno.

"Tapi ini kenapa sampe 19 aja? Nanggung anjir satu lagi"

"Jawab sendiri bego, gua mau ngapel ini ama doi"

"Doi? Emang punya?" Tanya Haechan meremehkan.

"Punya lah" abis itu, Jeno langsung bangkit dari duduknya dan jalan menuju Yeri.

"Kak, ini kertas remedial aku. Udah selesai" ujar Jeno ke Yeri.

"Oh iya" Yeri dengan senang hati nerima kertas remedial adik kelasnya itu.

"Hmm kak" panggil Jeno.

"Iya, kenapa dek?" Tanya Yeri.

"Itu, kata bu Sandara. Kalau aku udah selesai remed, disuruh nemenin kakak ngawas" ujar Jeno.

"Oh gitu, yaudah sini duduk" Yeri mempersilahkan Jeno duduk disebelahnya.

Dalam hati Jeno senang, akhirnya bisa deketan sama gebetannya ini. Tapi, tak berselang lama mereka berdua malah canggung satu sama lain, Yeri menyibukkan dirinya dengan kertas remedial Jeno, sedangkan pria itu sibuk menatap kakak kelasnya itu.

"Jen" panggil Yeri.

"Kenapa kak?"

"kamu sebenernya pinter kan? Kok ikut remedial terus? Ini aja jawabannya betul semua loh Jen" Tanya Yeri.

"Hmm... abis kakak cantik sih, akunya kan jadi pengen ketemu kakak terus"

Dan saat itu juga Yeri mau tenggelam saja rasanya.

-; TBC

Remedial [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang