Alya baru saja sampai di sekolah, setelah memarkirkan motornya, ia melangkah menuju kantor. Hari ini ia tidak diantar jemput Fakhri, karena hari ini Alya akan pulang lebih awal dari hari-hari sebelumnya. Ini hari pertama murid-murid melaksanakan ulangan dan Alya dapat jadwal mengawasi di kelas satu.
"Pagi Bu Guru ..."
"Pagi, Bu."
"Pagi juga Alea, Aira. Ceria banget pagi ini, sudah siap ulangan?"
"Siap, Bu!"
"Lea juga siap. Lea sudah belajar," jawab gadis kecil bernama Alea.
"Wah, bagus dong, biar ulangan nanti mudah menjawabnya. Kalian langsung masuk ke kelas ya, sebentar lagi bel berbunyi."
Mereka mengangguk, lalu berlari menuju kelas mereka. Alya tersenyum melihatnya, ia gemas melihat mereka berdua.
Sesampainya di kantor, Alya langsung mengambil soal ulangan yang sudah disediakan di atas meja. Setelah itu ia duduk di kursinya, masih ada beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi.
"Kelas berapa, Ly?"
"Kelas satu. Kamu?" Alya menatap teman kerjanya itu.
"Kelas enam, huh ... harus ke lantai atas. Yang bikin malas itu menaiki tangga."
Kring ...
Bel masuk sudah berbunyi, para murid langsung memasuki kelas mereka masing-masing. Guru-guru juga mulai meninggalkan kantor mereka, menuju kelas. Begitu juga dengan Alya.
"Assalamu'alaikum ..." ucap Alya, tidak lupa senyuman lebar menghiasi wajahnya.
"Wa'alaikumussalam."
"Yeay, Ibu Alya jadi pengawas!"
"Hore!"
"Syukurlah Ibu yang mengawasi hari ini." Seketika mereka bersorak gembira karena Alya yang akan mengawasi mereka.
"Memang kenapa?"
"Ibu kan baik," jawab para murid.
"Gak pernah marah-marah." Alya terkekeh mendengarnya.
"Sudah siap ulangan?"
"Siap, Bu!"
"Baiklah, sebelum mulai baca doa terlebih dulu. Doa masing-masing ya ... Dah, berdoa dimulai." Mereka mulai berdoa, Alya mengeluarkan kertas ulangan dari map.
"Sudah?" tanya Alya.
"Sudah, Bu."
"Ingat jangan nyontek, awas saja kalau sampai ketauan nyontek!" Alya mulai membagikan kertas ulangan kepada murid-muridnya.
"Bu, kalau sudah selesai boleh pulang?"
"Belum, sayang. Istirahat dulu, setelah itu masuk lagi. Kita cuma dua mata pelajaran kok, setelah pelajaran terakhir selesai baru boleh pulang."
"Itu artinya pulangnya cepat?"
"Iya, Veni. Baca dan pahami soalnya baik-baik. Jangan ingin cepat-cepat, waktu kalian banyak kok. Ini ulang akhir semester, sebentar lagi kalian akan naik ke kelas dua. Jadi, kerjakan ulangan ini dengan baik supaya kalian bisa naik kelas. Kalau ada yang tidak paham tanyakan saja ke ibu, tapi jangan nanya jawabannya ya," ucap Alya.
"Iya, Bu."
Selesai membagikan kertas ulangan, Alya kembali duduk ke kursinya. "Sudah, kerjakan. Jangan ribut."
Suasana kelas hening, Alya terus memantau mereka yang cukup serius mengerjakannya.
"Soalnya mudah ya, Aira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Bukan Jodohku
Художественная прозаFakhri jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita bernama Alya, bukan kecantikannya yang membuatnya jatuh cinta melainkan kesederhanaan dan akhlak yang Alya miliki membuat Fakhri kagum dan jatuh cinta padanya. Pernikahan pun jalan satu-s...