Suara adzan subuh membangunkan Alya dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya perlahan, mengumpulkan nyawanya setelah terbangun dari tidurnya. Beberapa detik kemudian ia menoleh ke arah Fakhri yang masih terlelap, tangan pria itu melingkar di perutnya. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman menatap wajah sang suami. Sekarang ia mempunyai kebiasaan baru, jika bangun tidur ia suka menatap wajah Fakhri.
"Mas, bangun ... sudah pagi," ucap Alya lembut sambil mengusap pipi Fakhri dengan jempolnya.
"Hem ..."
"Ayo bangun, shalat subuh!"
Fakhri membuka matanya perlahan, orang yang pertama ia lihat wajah cantik istrinya. Ia tersenyum, lalu kembali memejamkan matanya dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Jangan tidur lagi."
"Masih ngantuk," ucapnya pelan.
"Cepat bangun."
Fakhri membuka sebelah matanya menatap Alya. "Mandi bareng yuk?" ajaknya.
Alya menyingkirkan tangan Fakhri dari perutnya, lalu bangkit dari kasur. "Ayo, Mas," jawabnya. Fakhri tersenyum lebar mendengarnya. "Dalam mimpi," lanjutnya langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.
"Awas kamu ya, aku kasih pelajaran nanti," ucap Fakhri.
"Pelajaran apa, Mas?" tanyanya di dalam sana sambil terkikik.
"Nanti aku hukum kamu." Alya tidak menanggapinya, wanita itu sibuk menggosok giginya.
***
Hari ini Alya kembali mengajar setelah cuti. Untuk pertama kalinya ia diantar Fakhri dan kemungkinan setiap hari Fakhri yang akan mengantar jemput. Fakhri juga mulai kembali bekerja di rumah sakit, mereka mulai melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
"Aku ngajar dulu ya, Mas. Mas hati-hati nyetirnya," ucap Alya lalu mencium punggung tangan Fakhri.
Fakhri mengusap kepala Alya yang tertutup hijab. "Iya, yang semangat ngajarnya!"
"Siap Mas! Assalamualaikum." Alya keluar dari mobil Fakhri.
"Wa'alaikumussalam," jawab Fakhri.
Setelah mobil Fakhri pergi meninggalkan kawasan sekolah, baru Alya menuju kantor
"Pagi Bu!"
"Pagi," jawab Alya sambil tersenyum pada muridnya.
Sepanjang menuju kantor Alya mendapatkan banyak sapaan dari siswa-siswi, tentu saja mereka sangat kenal dengan Alya. Ibu guru cantik yang ramah dan murah senyum. Alya salah satu guru yang banyak disukai oleh mereka. Sekolah tempat Alya mengajar adalah sekolahan terelit yang ada di kotanya, muridnya pun sangat banyak, selain itu bangunan sekolahannya juga cukup besar dan memiliki fasilitas yang lengkap.
Bruk ...
Alya terkejut saat ia tanpa sengaja menabrak seseorang sehingga buku yang orang itu bawa berjatuhan.
"Astaghfirullah ... maaf-maaf," ucapnya langsung membantu mengambil buku-buku itu.
"Iya gapapa. Eh Bu Lya?"
"Pak Alif? Maaf-maaf, Pak. Saya gak sengaja."
"Iya, saya juga yang gak memperhatikan jalan. Terima kasih sudah bantu," ucap pria itu yang bernama Alif.
"Perlu bantuan membawa bukunya, Pak?"
"Gak usah, Bu. Saya kuat kok."
Mereka berjalan beriringan menuju kantor yang jaraknya sudah dekat. Alya cukup dekat dengan pria itu, selain sama-sama mengajar di tempat yang sama, Alif adalah kakak kelasnya dulu. Mereka pernah menuntut ilmu di sekolahan yang sama namun dulunya tidak dekat, hanya sekedar tahu nama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Bukan Jodohku
Ficção GeralFakhri jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita bernama Alya, bukan kecantikannya yang membuatnya jatuh cinta melainkan kesederhanaan dan akhlak yang Alya miliki membuat Fakhri kagum dan jatuh cinta padanya. Pernikahan pun jalan satu-s...