Seperti biasa ujian di hari pertama pada putaran semester ganjil selalu saja menegangkan. Pun Ji Ha berpikiran sama, dadanya berpacu sedikit cepat dari biasanya. Ada beberapa penyebabnya selain ujian yang akan berlangsung 30 menit lagi tentunya. Itu adalah— siapa sosok yang akan menjadi teman bangku ujiannya kali ini.
Jika tahun kemarin adalah Jungmin si kakak kelas pintar dari kelas Sains yang baiknya bagaikan seorang ibu peri, ia berharap tahun ini juga mendapatkan peruntungan yang sama. Meski tidak bersama Jungmin karena gadis itu sudah lulus tahun kemarin.
Well sedikit informasi. Castle High School punya sistem yang sedikiti unik dalam mengatur tempat duduk ujian, dimana setiap murid akan duduk dengan teman lain kelas dan lain tingkat tapi tetap masih satu ruangan dengan teman sekelas.
Sampai saat ini di tahun keduanya mengenyam pendidikan di tingkat menengah atas, Ji Ha masih belum tahu maksud dan tujuan sistem seperti itu. Untuk mengenal lebih dekat isian penduduk Castle High School? Entahlah. Tapi banyak yang senang dengan sistem seperti ini. Seperti teman dekat Ji Ha— Ha Rin yang sudah seperti cacing kepanasan tidak sabar mengetahui siapa teman duduknya nanti.
"Aku sudah berdoa sejak masuk awal semester. Semoga aku duduk dengan kakak kelas populer yang tampan" pekik Ha Rin memukul bahu Ji Ha yang duduk disampingnya dengan sebuah buku di pangkuannya. Mereka duduk dipelataran kelas menunggu kelas dibuka. Biasa, musim ujian banyak siswa mendadak rajin datang lebih awal ke sekolah.
Ji Ha memutar bola matanya malas. Inilah yang dimaksud banyak yang menyukai sistem duduk ujian sekolah ini, karena dijadikan peruntungan untuk dapat duduk dengan sosok idola sekolah atau berharap dengan seseorang yang sudah diincar. Seperti yang Ha Rin lakukan banyak siswa yang melakukan do'a entah di gereja, masjid, kuil, vihara sesuai kepercayaan masing - masing seminggu sebelum ujian berlangsung. Dengan harapan bisa duduk dengan sosok yang diidamkan. Konyol, tapi itulah yang terjadi.
"Aku tidak berharap banyak, yang penting dia bukan tipe berisik saat ujian" untuk Ji Ha adalah segelintir minoritas yang tidak terlalu suka dengan sistem ini. Sebab harus bertemu orang baru, hal yang tidak Ji Ha suka.
"Eyyy. Ayolah, katanya tahun kemarin satu bangku dengan kak Jungmin? Peruntunganmu dimulai dengan baik. Aku yakin tahun ini juga sama"
Ji Ha mengangguk menyemogakan perkataan Ha Rin.
"Eh katanya kita akan satu kelas dengan Sains 3-6 anak tingkat 3. Beruntung sekali kita, satu kelas dengan 3 anak Bangtan! Woah ini benar - benar peruntungan menakjubkan. Semoga kak Taehyung satu bangku denganku!" Lagi Ha Rin berteriak senang sampai buku catatannya terjatuh.
Tambahan informasi. Bangtan adalah sekumpulan anak populer di Castle High School. Berisi 7 orang pria tampan, cerdas, mempesona semuanya punya khas dan keunggulan masing - masing. Mereka memulai pertemanan tidak hanya saat di Senior High School tapi mereka sudah memulai pertemanan sejak musim pertama Junior High School.
"Oh shit! Mereka datang!" sahut Jihyun memekik senang melihat kedatangan 3 pemuda ke dekat kelas. Diikuti oleh perempuan - perempuan lain di kelas Sains 2-6 termasuk Ha Rin, satu pengecualian Ji Ha yang tak teralihkan sedikitpun dari buku materinya.
Bukan berarti dia benci pada Bangtan, hanya saja sosok yang ia kagumi tidak disana. Sosok itu adalah Namjoon berada di kelas Sosial 3-1.
"Kak Jimin mau berfoto denganku? Sebagai peruntungan ujianku hari ini? Oh iya aku Jihyun" sudah tidak heran bagi anak Sains 2-6 jika Jihyun akan berada di garda terdepan untuk Jimin— malaikat tampan (tanpa) sayap, karena sosoknya yang baik, ramah, dan rendah hati.
Satu senyum tersemat di wajah Jimin "tentu saja" titel yang mereka sematkan ternyata bukanlah kebohongan.
"Kau tidak bosan belajar terus? Sampai 5 menit menjelang ujian masih kencan dengan buku?" Itu Taehyung. Julukannya adalah si Vante karena kegemarannya pada hal - hal berbau artistik. Masih ada sih selain itu si senyum kotak, CGV— karena ketampanannya bagaikan artistik manusia digital.
Tapi bagi seorang Ji Ha dia hanyalah seorang pemuda labil. Ha Rin yang merupakan anak pindahan di tahun ke-dua tidak tahu jika Ji Ha pernah punya beberapa pengalaman bersama Taehyung di tahun pertama sehingga label pemuda labil itu tersemat dalam diri Taehyung.
"Halo, nona?" Sebuah tangan besar terayun diantara kepala dan buku yang berada di pangkuan Ji Ha.
"Kau, bicara denganku?" Kepala Ji Ha mendongak. Satu halisnya terangkat melihat keberadaan Taehyung yang duduk disamping kirinya.
Taehyung memutar bola matanya "tidak. Aku bicara dengan nyamuk. Nyamuk kau siap ujian hari ini?" Tawa seketika pecah diantara anak-anak yang menunggu di pelataran kelas.
"Oh yasudah. Silahkan lanjut mengobrol dengan nyamuk" Ji Ha kembali memfokuskan dirinya pada buku materi.
"Hey, temanmu ini tidak mengerti sopan santun pada kakak kelas ya?" Taehyung melontarkan pertanyaan pada Ha Rin.
Sementara yang ditanya dibuat gugup setengah mati "Ji..Ha. Kak Taehyung sedang berbicara padamu" pada akhirnya Ha Rin menyenggol bahu Ji Ha.
Peruntungan ada di sisi Ji Ha kali ini saat pintu kelas dibuka dan bel masuk berbunyi nyaring membuat semua orang yang berada di pelataran berdiri untuk siap masuk kelas.
"Kak Taehyung, maafkan Ji Ha ya" sahut Ha Rin melihat Ji Ha yang sudah melenggang masuk kelas.
"It's okay sweety" bukan Taehyung yang menjawab, melainkan Jungkook— si tampan serba bisa dari olahraga sampai semua mata pelajaran dia kuasai. Hanya satu yang kurang, dia playboy kelas kakap. Oh atau justru itu menjadi pesonanya?
Sementara didalam kelas Ji Ha sudah duduk dibangkunya, bangku bernomor sembilan. Dia sedang berharap cemas menunggu penghuni bangku bernomor 10 yang akan menjadi teman sebangkunya selama 2 minggu kedepan. Kenapa harus berharap cemas? Karena dirinya tak ingin. Ralat sangat tidak berharap atau enggan sekali duduk dengan satu mahluk bernama Kim Taehyung.
Hingga sebuah kursi disampingnya berdecit dan menampilkan sosok Kim Taehyung dengan selembar kertas ujian ditangannya yang mengibar di udara. Ji Ha melihatnya, disudut kertas itu tercetak jelas angka 10.
Rupanya semua peruntungannya berakhir sejak ia masuk ke kelas ini.
"Halo, nyamuk. Wah, takdir lucu sekali ya. Usahamu untuk menjauh berakhir sia - sia, karena nyatanya kau disini, disampingku" tawa kotak itu menghias wajah Taehyung menyapa teman sebangku ujiannya untuk 2 minggu ke depan.
.
.
.Halooo semuaa.! gull coming back!
Sekarang lagi geret ke Taehyung wkwk.
Selain Jungkook, Taehyung-lah yang suka bikin saya oleng.
Oh iya, Happy weekend guys!
Jangan lupa kalo udah bersinggah tinggalkan jejak :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Exam Seatmate
FanfictionJi Ha merasa peruntungan meninggalkannya sejak ia masuk ke ruang ujian dan mendapati Taehyung si kakak kelas sebagai teman duduknya. © G U L L