Kyisa berjalan dengan lunglai menuju kekelas nya, kini ia harus menerima kenyataan bahwa ia dijodohkan dengan orang yang tidak ia cintai sekaligus ia benci. Ia merasa jika dunia sekarang tidak adil kepadanya! Kenapa dan mengapa ini semua harus terjadi kepadanya! Kenapa dirinya harus menikah dengan pria yang ia tidak cintai apalagi pria itu yang sudah membuat nya emosi tingkat dewa dan yang selalu mencari masalah dengannya. Kyisa tidak bisa membayangkan jika pernikahannya tidak akan berlangsung lama dan ia harus menjanda di umur masih muda. Kyisa membayangkannya membuat ia stres sendiri. Ia mengacak-acak rambut nya dengan kasar.
"aggghhh!" teriak kyisa lalu ia membenamkan wajah nya ke tas. Teman sekelas nya pun kaget melihat teriakan kyisa seperti itu, bisa di bilang kyisa sangat frustasi dengan semua ini.
"KYISA!!!" suara cempreng itu menggema di kelas kyisa. Kyisa hanya bisa menghela nafas kasar mendengar suara itu. ya, siapa lagi kalau bukan tisya. orang paling bawel sedunia yang membuat kyisa kehabisan akal.
"apa?" tanya kyisa dengan malas sambil mengangkat kepalanya. Ia melihat senyuman tisya mengembang sangat sempurna.
"waduhhh!!" tisya menutup mulut nya sendiri dengan ekspresi kaget nya.
"kenapa sih?"
Tisya duduk menatap wajah kyisa lekat, kyisa hanya bisa melihat tisya heran. Difikirannya, kenapa lagi sahabat satu nya ini "wajah lo gak disetrika berapa tahun kyi? Kusut banget"
Kyisa hanya bisa mengangkat kedua bahu nya "ada apa sih kyi? Tumben banget wajah lo begini" wajah tisya pun otomatis berubah memprihatinkan. Tisya memang bisa menyesuaikan suasana hati siapapun yang berada di sekitar nya.
"perasaan emang wajah gue begini lah"
"enggak! Ini beda tau gak!" jawab tisya seolah-olah dirinya cenayang.
Kyisa menghela nafas, ia emang tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari tisya. gadis unik itu emang tau dengan perasaan yang sedang berinteraksi dengannya.
"gue mau cerita sama lo, tapi janji lo jangan heboh!" ucap kyisa. Kedua mata tisya membulat besar lalu ia mengangguk dengan cepat.
Kyisa lalu mendekatkan wajah nya ke wajah tisya agar orang lain tidak mendengar perkataannya yang akan ia ucapkan ke tisya "gue mau dijodohin" ucap kyisa to the point.
"APA??!" teriak tisya. kyisa langsung membekap mulut tisya dengan cepat karena siswa di kelas nya melihat kearah dia dan tisya.
"Ssstt!! Udah gue bilang jangan heboh!" geram kyisa dan tisya hanya mengangguk lagi. Kyisa pun membuka bekapan nya.
"serius kyi, lo mau dijodohin?" tanya tisya tidak percaya. Ia benar-benar tidak menyangka jika zaman modern ini masih ada istilah "dijodohkan dan menjodohkan"
Kyisa hanya mengangguk "demi apa kyi lo mau dijodohkan?" tanya tisya lagi. Ia merasa jika ini mimpi padahal yang dijodohkan bukan dirinya tetapi kenapa ia merasa jika dirinya yang merasakan dijodohkan. Tisya tahu betul bagaimana kyisa, ia tau jika kyisa masih mempunyai perasaan dengan mantannya itu entah mantan yang mana tisya tidak tau orang nya yang mana.
"demi lo tis" jawab kyisa asal.
"gue serius kyi!" jawab tisya sok tegas.
"gue lebih serius tis dan lo mau tau gak?"
"apa?"
"ternyata yang nanti jadi suami gue itu pria yang gue ceritakan kemarin! Yang udah buat baju gue kotor!"
"WHAT??!" teriak tisya lagi dan langsung dapat pukulan di lengan tisya.
"aww! Sakit kyi!" tisya mengelus lengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MiKyi
Teen FictionTIDAK UNTUK DI COPY PASTE!!!! [BIASAKAN HABIS MEMBACA BERI DUKUNGAN KEPADA AUTHOR DENGAN LIKE, VOTE AND COMENT! THANKS] Kyisa, gadis bocah ingusan terpaksa harus dijodohkan dengan pria yang baru saja menduduki jabatannya menjadi CEO. Ia tidak menyan...