Mentari menyembulkan sinar nya di balik tirai berwarna biru laut, kyisa mengerjap kan kedua matanya ketika sinar itu mengganggu tidur nyenyak nya. Rani melihat anak nya itu hanya menggeleng kan kepalanya karena pasalnya ia sudah membangun kyisa sedari tadi namun anaknya itu malah semakin enak tidur "kyisa bangun!!!" rani sambil menarik selimut kyisa. Rani semakin kesal di buat oleh kyisa bukannya bangun malah kyisa mengorok "kyisa bangun!! Sudah siangg!!!" terpaksa rani pun menarik kaki kyisa.
"ahhh mama"
Rani semakin menarik kaki kyisa agar anak nya itu bangun "bangun! Saat nya kamu ke sekolah! Ini sudah siang kyisa nanti kamu telat yang mau ke sekolah!"
Mau tidak mau kyisa pun bangun dari tidur dengan wajah bantal nya "ck! Jam berapa sih ini?" kyisa sambil menggaruk kepalanya yang terasa gatal akibat berhari-hari tidak keramas.
"sudah jam 06:30! Cepat mandi dan siap-siap sana!!"
Kedua mata kyisa membulat besar ia sangat kaget bagaimana bisa ia kesiangan begini "astaga!! mama kenapa gak bangunin kyisa sih? Bisa telat nih!" kyisa langsung bergegas ke kamar mandi.
Rani hanya bisa menggeleng kan kepala melihat tingkah kyisa "udah di bangunin dari tadi dia nya aja yang gak bangun! Dasar anak nakal" rani keluar dari kamar kyisa.
Tidak perlu waktu yang lama kyisa sudah bersiap-siap dengan pakaiannya tidak lupa dengan make up diwajah nya yang membuat wajah nya semakin cantik tidak dandan saja kyisa sudah cantik.
"udah gak keburu ini" kyisa menyambar tas nya dan keluar dari kamar .
Ia melihat rani yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja "kyisa berangkat sekolah dulu ma" ucap kyisa keluar dari rumah.
"gak sarapan dulu kyi?!" rani setengah berteriak melihat anak nya itu sudah pergi.
Tidak ada sahutan "kapan kamu kalem nya sih nak?" rani berbicara sendiri.
Ya, kyisa memang memang di kenal perempuan yang bisa di katakan tidak ada kata "feminim" di kamus nya. Kyisa suka bertindak semau nya, berkata tanpa berfikir dan memiliki sikap "bar-bar" namun di balik itu kyisa memiliki sifat peduli walaupun ia tidak menunjukkannya sama sekali.
Sepanjang perjalanan menuju ke sekolah kyisa hanya belari kecil agar cepat sampai untung nya jarak dari rumah ke sekolah nya itu tidak lah terlalu jauh jadi dia tidak perlu memakai kendaraan namun jika sudah kesiangan begini bisa-bisa ia telat juga.
Sesekali kyisa menarik nafas nya perlahan agar tidak tersengal-sengal "gue harus cepat sampai ke sekolah, kalau gak gue bisa di hukum suruh mungut sampah! Ihhh ogah!" kyisa terus berlari hingga keringat mulai membasahi wajah nya, make up yang di pakainya pun luntur sudah.
Ia sesekali mengelap keringat nya.
Tidak ada yang menyangka jika hidup kyisa berubah disaat hari itu juga, sebuah mobil melaju dari jauh dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kyisa tidak menyadari jika mobil itu melaju dan melindas air yang menggenang di jalanan akibat hujan semalam yang lumayan deras. Cipratan air itu pun mengenai baju sekolah kyisa sontak kyisa menghentikan lari nya dan melihat baju nya yang sudah kotor seperti habis berkubang di tanah.
"BERHENTI WOI!!" dengan suara yang sangat nyaring kyisa mampu mengehentikan mobil yang sudah membuat baju nya kotor.
"astaga baju gue, gimana ini. Gak mungkin kan gue balik lagi ke rumah" kyisa menatap miris baju nya. Entah kesialan apa yang menghampiri kyisa harus membuat nya seperti ini, tidak mungkin ia ke sekolah dengan baju kotor seperti ini.
Kyisa menatap nanar mobil didepannya itu, dia pun berjalan menghampiri mobil itu lalu menggendor kaca mobil dengan kuat.
"keluar lo woi!! Tanggung jawab lo! Baju gue kotor begini nihh!"

KAMU SEDANG MEMBACA
MiKyi
Teen FictionTIDAK UNTUK DI COPY PASTE!!!! [BIASAKAN HABIS MEMBACA BERI DUKUNGAN KEPADA AUTHOR DENGAN LIKE, VOTE AND COMENT! THANKS] Kyisa, gadis bocah ingusan terpaksa harus dijodohkan dengan pria yang baru saja menduduki jabatannya menjadi CEO. Ia tidak menyan...