🌹04🌹

45 5 4
                                    

"Ngapain lo disini?"

Mata gue memicing ketika melihat cewek di depan gue. Ayolah, gue udah capek kabur-kaburan dan sembunyi kayak kucing. Udah banyak banget hal yang sudah gue korbankan biar nggak ketahuan.

And yet, kenapa masih aja ketemu?!

Kenapa harus ketangkep sih?

"Sebagai kakak lo--dan tamu dari pemilik rumah ini, apa nggak ada penyambutan yang sesuai?"

Gue menyilangkan tangan di dada, bersikap angkuh. "Lo bukan tamu, dan gue nggak menganggap lo kakak, denger itu."

Cewek depan gue mulai nunjukkin muka marahnya, dan gue masih diam di pintu, ngelarang dia masuk.

"Leah?"

Gue terkejut taktala melihat sosok tinggi di belakang Luna.

Itu Lucas. Masih pake jas kantor kayak tadi pagi. Kayaknya baru pulang. Kok bisa ada di sini? Bareng Luna juga?

"Lucas? Kamu udah pulang?" tanya gue menutupi kegugupan gue.

Lucas mengangguk cepat, lalu menoleh ke Luna. "I do really have a kind of business right now. So, follow me."

Tubuh gue ditarik sama Darren dari belakang--gue juga baru nyadar dari tadi Darren berdiri di belakang gue. Darren langsung ambil alih, buka pintu dan mempersilahkan Lucas sama Luna masuk ke dalam.

Selihatnya mata gue, mereka pergi ke ruang tamu outdoor sih. Oh, jangan salah. Ruang tamu aja ada yang di luar sama yang di dalem. Yang di dalem aja ada dua. Satu buat keluarga sama buat tamu.

Yang di luar?

(Bayangin aja lagi musim gugur yak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja lagi musim gugur yak)

Yah, paham lah ya.

Lucas sama Luna ke sana dan ngobrol-ngobrol. Gue ngeliat tangan Lucas yang megang pulpen dan Luna yang megang map isi kertas berjibun. Nggak mau paham deh mereka mau ngapain.

Darren lagi nyiapin minuman buat mereka berdua. Gue balik ke kamar, sambil bawa roti.

Males ah, ikut campur.

Sampai di kamar--kamar punya gue, tentunya--gue membenturkan tubuh ke kasur dan menghela napas berat.

Udah hampir empat tahun ya...

Gue memandang ke jendela samping, merhatiin daun kecokelatan yang mulai gugur.

Sejujurnya, gue punya alasan kenapa bisa se-tidak menyukai itu sama orang yang gue anggap keluarga itu.

Shouldn't Couldn't Wouldn't | ft. Lucas NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang