🌹07🌹

34 7 0
                                    

Sepanjang perjalan, gue tetep penasaran dengan Lucas yang tadi keliatan di rumah sakit.

"Lele, kenapa?"

Gue mendengus dan noyor kepala Josh pelan, "sembarangan lo."

"Eh, gue serius," Josh masih nyetir dengan mata tetep ke depan. "Bengong aja. Kenapa? Earphone-nya ketemu nggak?"

Gue mengangguk kecil, "iya, ketemu kok."

"Nah, terus kenapa diem aja?"

Gue menggelengkan kepala. "Nggak ada apa-apa, elah. Elo aja kali yang khawatiran."

Setelah itu, kita berdua pergi makan bareng-bareng, sekedar buat nahan laper karena setelah itu kita nonton bioskop bareng.

"Birds Of Prey masih ditayangin, nggak sih?" tanya Josh pas ngeliat poster-poster di dalem bioskop. Gue menggeleng, lalu melihat-lihat lagi film yang lagi ditayangkan.

Sampai disaat gue mendengar ada suara ribut-ribut di depan pintu bioskop.

"Ada apaan deh, berisik banget--" Josh yang ngomel di samping gue langsung nganga. "Anjir itu kan Lucas Wong!"

Gue langsung noleh ke belakang, dan emang bener-bener ada Lucas di pintu masuk. Gue tekankan ya, ada Lucas di sini. Ini bioskop yang lumayan rame, jadi wajar aja pada banyak yang geger dan teriak-teriak.

"Lucas Wong?" gue menutupi kegugupan gue. For real, gue deg-degan banget.

Buru-buru gue membalikkan badan dan ngeliat ke depan. Semoga dia nggak ngeliat gue. Semoga dia nggak ngeliat gue--

"Gila, dia ke barisan kita!"

WHAT?! Demi apapun dia ngapain sih ke bioskop?! Emangnya dia nggak ada kerjaan apa? Kan dia lagi sakit, ngapain coba nekat ke sini.

Gue tetep ngadep ke depan, sementara orang-orang di depan antrian gue mulai nengok-nengok ke belakang buat ngeliat Lucas.

"Le."

"Apa?" tanya gue dengan sepelan mungkin.

"Lucas baris di belakang kita, anjir."

Langsung aja rasa percaya diri gue jatoh sejatoh-jatohnya.

Ini berarti dia udah tau kalau gue di sini.

"Le, apa kita mundur aja? Biar dia duluan gitu."

"Lo nggak usah norak deh," gue mencubit lengan Josh yang langsung dihadiahi toyoran dari Josh.

"Dia juga manusia kali, tau hak orang."

"Tapi dia artis, Le."

"Ya terus?" Gue aja udah pernah tidur sama dia.

Ya tapi gue nggak ngomong begitu lah. Nanti malah Josh yang ketawa ngirain gue nyoba kibulin dia. Padahal mah nggak, ya kan?

"Yaudah deh, terserah. Lo mau foto nggak bareng dia?"

"Ogah," gue pengen memalingkan wajah, pas tiba-tiba Josh narik gue buat ngeliat Lucas dan ngomong, "uhm, excuse me, can we steal a photo with you?"

Pas gue ngeliat muka Lucas, gue bisa menyadari tatapan tajamnya mengarah secara tidak langsung ke gue. Lucas nunjukkin senyum formalnya, lalu mengangguk.

"Ayo Le, kita foto bareng Lucas!"

"Ish apaan sih! Mendingan gue aja yang motoin elo," kecap gue dengan berupaya untuk tidak sekalipun menatap Lucas. 

"Kamu kenapa sih hari ini? Ayo, sekali aja! Kayak kamu sering ketemu Lucas aja."

Gue tersedak ludah sendiri rasanya. Saat gue bisa mencuri pandang, senyuman sinis Lucas muncul.

Shouldn't Couldn't Wouldn't | ft. Lucas NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang