🌹06🌹

42 5 0
                                        

Gue bangun tidur dengan perasaan pegal-pegal. Nggak ngerti kenapa, tapi badan gue rasanya rontok semua.

Tatapan gue beralih ke cowok di samping gue yang masih aja mendengkur sambil meluk gue. Iya, si Lucas.

Hari ini, gue nggak ada jadwal kuliah. Baguslah. Dan juga kemarin gue sama Josh rencananya hari ini mau jalan-jalan sebentar.

Gue natep jam di nakasnya Lucas. 09.24 AM.

Gue janjian jam sebelas. Better get ready soon.

Perlahan gue melepaskan diri dari Lucas. Bagus, dia nggak bangun.

Gue ngecek panas di dahinya. Udah turun. Syukurlah.

Pas tangan gue menjauh dari dahinya, tiba-tiba tangan Lucas narik gue, dan alhasil tubuh gue kembali ke pelukannya Lucas. Terus badan gue dipeluk erat sama dia.

Gue mana bisa bebas siaalll!

"Morning," ucap gue yang nggak ditanggepin sama dia.

Gue mendengus aja. "Cas, aku mau mandi."

Lucas nggak ngejawab gue. Malah tidur lagi.

"Yukhei," gue berbisik di kupingnya, lalu ngasih kecupan di dagunya. "Aku mau mandi."

Masih didiemin. ASTAGAAAAA AKU HARUS SE-BITCHY APA BIAR LUCAS MAU BEBASIN AKU BUAT MANDIII HAAHHH?!!

Gue meraih bibirnya dan mengecupnya perlahan. "Khei, a-ku ma-u man-di."

Mata Lucas kebuka, terus nge-smirk gitu. "Emang aku bolehin kamu mandi? Hm?"

"Badan aku keringetan, aku nggak tahan ah," respon gue sambil melepaskan diri dari pelukan Lucas. Tapi susah baget bor.

"Kenapa kita nggak ngelakuin satu ronde dulu?"

Gue mandang dia bete. Lucas yang tadinya ketawa-ketiwi langsung teriak-teriak sambil kayak nahan sakit, "aw! Aku nggak enak badan! Aduh badanku panas banget nih!"

Ya alhasil gue ngakak lah. Drama banget nih cowok.

Lucas senyum pas ngeliat gue ketawa, mengecup dahi gue dan mengelus rambut gue perlahan. "Morning, too. Nggak ngasih morning kiss sekalian?"

Gue terkekeh, lantas membungkam bibirnya dengan bibir gue. Gue melumat sedikit, yang langsung dibalas Lucas dengan semangat.

Gue ngikutin permainannya Lucas, terkadang gue gigit bibirnya pelan juga. French kiss juga gue lakuin.

Napas gue terengah-engah, begitu juga dengan Lucas. Cowok ini langsung nyium gue lagi, dengan nafsu yang sama.

Sekitar 10 menitan gue sama dia ciuman. Dan ketika ngelepasin diri, Lucas megang tangan gue.

"Mau kemana?" Suara dia terdengar serak dan seksi.

Ahelah makin jadi-jadi kan gue.

"Mau... kuliah lah," ucap gue berbohong.

Fyi, Lucas nggak pernah tau kalau gue punya temen cowok. Dia taunya gue cuma anak yang suka belajar dan nggak banyak temennya.

Dan gue nggak bisa bayangin gimana kalau Lucas tau kalau gue punya temen cowok.

Lucas bangun dan senyum, "ayo aku anterin ke kampus."

O o oemji...

Gue langsung geleng-geleng, "nggak usah! Aku bisa sendiri kok. Nanti aku bakal cepet pulang, bawain roti buat kamu."

Lucas kayak ngegeleng gitu. "Udaaah gapapa, aku anterin, ya?"

"Nggak mau ah, kan kamu masih sakit, Khei," ucap gue sambil ngeletakin tangan gue di dahinya lagi. Masih agak anget, tapi lebih mendingan hari ini.

Shouldn't Couldn't Wouldn't | ft. Lucas NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang