Rasanya ragaku ....

19 2 0
                                    

Rasanya ragaku lega usai drama tentang karya tema cinta. Meskipun penuh pergolakan dengan mereka yang membuatku malu sebenarnya. Alhasil drama itu berakhir pada waktunya. Aku memang berharap waktu itu bergerak dengan cepat, sebab aku sudah terlalu muak dengan kata permohonan mereka. Bukan aku yang enggan, hanya saja hatiku memang tak mau menuliskan sesuatu perihal tema itu. Dipaksa pun percuma, sebab tak ada yang bisa kutulis pada lembaran otakku.

Ragaku mulai tenang karena sekarang materi mulai diisi, diskusi ikut berjalan mengiringi. Dan syukurlah aku menguasai materi. Di mana akhirnya aku bisa menebus rasa maluku karena menolak keras perihal tema cinta dengan materi hari ini. Aku berharap bisa belajar di sini, berkembang dengan ilmu yang pasti. Membuatku bisa menjadi penulis yang mumpuni.

Dalam pikirku terpecah tentangnya. Dia ... yang biasanya muncul dengan semangat membara, entah kenapa hari ini menghilang seperti ditelan raksasa. Ataukah dia sedang sibuk dengan dunia nyatanya? Ah, kenapa aku memberikan rasa penasaran pada diriku? Dia, yang mungkin sama dengan mereka. Hanya bisa mematahkan tanpa mau menyembuhkan.

Tulungagung, 21 Desember 2019

Aku dan Ragu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang