Tak terasa hari berlalu begitu cepat. Hariku juga mulai padat. Materi bergulir melewati badai bertema cinta. Aku pun lega bisa melewatinya. Inilah yang seharusnya, banyak materi tak melulu soal cinta. Hari demi hari aku menyimak materi yang disuguhkan. Rasanya senang bisa aktif berdiskusi bersama. Banyak hal dan ilmu baru yang kudapat membuatku semakin bersemangat saja. Ingin belajar lebih dalam dan mengaplikasikan lewat kata supaya materi yang kudapat tak sia-sia.
Ah, iya terlalu bersemangat hingga terlupa. Dia. Rasanya sudah lama ia menghilang; tanpa kabar. Bagaimana kabarnya? Baikkah? Entahlah, aku pun belum pernah bersua dengannya. Namun, tak kunjung ada kabar tentangnya.
Sudahlah, kenapa aku harus memikirkan tentangnya. Dia, yang belum kukenal lama, belum pernah bertegur sapa, bagaimana bisa aku menerka-nerka? Pasti dia sibuk dengan dunia nyata.
Tulungagung, 31 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Ragu
PoetryKolaborasi prosa Cellia Vidyana x Alifia Loveista Rasanya sudah kaku untuk merasakan apa itu detak yang sering mereka bicarakan. Jangan salahkan kenapa detakku kaku, sebab detakku sudah berulangkali runtuh. Setiap aku menggenggamnya, setiap itu juga...
